"Aku penasaran apa hal itu tetap akan terjadi?" gumam Jun yang sedang tiduran diatas toren air sambil menatap langit.
Jun berbalik ke arah kanan "Ceritanya sudah berubah, jadi tidak mungkin itu akan terjadi lagi" kata Jun sembari menutup matanya.
...
TOK! TOK!
"Silahkan masuk"
Pintu ruang hokage terbuka, terlihat Obito dan Shikamaru di balik sana.
"Hokage-sama, persiapannya sudah selesai"
Kakashi sang hokage keenam pun berdiri dari kursinya lalu berjalan keluar mengikuti dua orang tadi.
Sambil berjalan di lorong, Kakashi melontarkan pertanyaan
"Apa Naruto sudah sampai?"
"Tidak, dia belum kelihatan sama sekali" jawab Shikamaru
"Kenapa dia terlambat di hari penting seperti ini? Entah kenapa mengingatkanku pada seseorang" balas Kakashi sambil menatap pria yang berjalan di samping Shikamaru.
Obito yang merasa disindir mengerutkan dahinya
"Apa maksudmu Kakashi, aku tidak pernah melakukan hal itu"
Ketika Obito baru mulai mengomel, mereka berpapasan dengan rombongan hokage terdahulu.
"Oh Hokage keenam? Mau ke atas? Ayo pergi bersama-sama" sapa Hokage pertama.
"Dengan senang hati kuterima ajakannya, Hokage pertama"
Mereka saat ini sedang menaiki tangga menuju atap kantor hokage.
"Aku tidak menyangka anakku akan menjadi seorang hokage" Ucap Minato tiba-tiba.
"Sejak kecil dia mengatakan bahwa dia akan menjadi hokage terhebat, siapa sangka dia benar-benar menjadi kage terhebat, tidak hanya di Konoha, tapi juga di seluruh dunia shinobi" Kakashi membalas.
"Kushina juga ingin menjadi hokage sejak dia kecil, walau pada akhirnya akulah yang menjadi hokage. Kuharap dia bisa melihat anak kami bisa menjadi hokage yang diimpikannya"
"Itu benar"
Di tengah percakapan mereka, Kakashi melihat Jun yang sedang melompati atap-atap rumah. Terlihat dia sedang menuju ke arah rumah Naruto.
...
"Acaranya sebentar lagi dimulai, namun dia masih belum kelihatan, dimana si bodoh itu?"
Jun melompati atap demi atap dengan cepat menuju rumah Naruto. Sesampainya disana, dia langsung masuk tanpa permisi.
Baru saja masuk, Jun melihat dua orang anak yang sedang rebutan boneka di lantai 2. Mereka adalah Boruto dan Himawari.
"Bocah nakal ini!"
Jun segera memisahkan mereka berdua agar boneka Himawari tidak rusak seperti di cerita aslinya.
"Si-si-siapa kau ini? Bagaimana kau bisa masuk?"
Jun mengeluarkan senyum menyeramkan
"Aku adalah penghukum bocah nakal yang suka menindas adiknya"
Boruto gemetaran
"A-a-a-apa maksudmu, aku tidak akan pernah menindas adikku sendiri!"
Naruto tiba-tiba keluar dari ruangannya.
"Ada apa ribut-ribut Boruto?"
Naruto yang melihat Boruto sedang diintimidasi oleh Jun langsung bergerak cepat dan bersiap menyerang.
"Apa yang ingin kau lakukan pada anakku?"
Jun merubah kembali ekspresinya dengan cepat.
"Yo, Naruto. Apa aku terlihat seperti penindas dimatamu? Aku hanya ingin menakuti bocah yang hampir merusak boneka adiknya ini"
Naruto melihat ke Boruto
"Tidak, aku tidak mencoba merusaknya"
"Kau memang tidak berniat merusaknya, tapi jika aku terlambat tadi pasti bonekanya rusak."
Jun hampir lupa tujuannya.
"Oiya daripada itu, kenapa kau belum berangkat juga? Kau akan terlambat bodoh!"
Tanpa membiarkan Naruto menjawab, Jun langsung membawa mereka bertiga ke kantor hokage dengan teleportasi.
Dalam sekejap mereka sudah berada di tangga menuju atap kantor hokage.
"Pergilah Naruto, mimpimu sudah ada di depanmu"
"Terima kasih Jun"
Naruto langsung menaiki tangganya.
"Kalian anak-anak ikut denganku saja"
Jun membawa Boruto dan Himawari ke kerumunan warga Konoha.
Seluruh warga sudah berkumpul untuk menyaksikan Hokage baru mereka.
Para warga saling berbincang tentang Naruto yang akan segera menjadi Hokage ketujuh.
"Tuan Ketujuh adalah pahlawan desa ini"
"Tidak hanya desa ini, dasar bodoh, dia adalah pahlawan seluruh dunia Shinobi"
"Membayangkan orang sehebat itu di desa kita"
"Uwoohh lihatlah Madara, Tobirama, desa yang kita bangun sudah sampai sejauh ini"
"Aku mengerti kakak, berhentilah menangis, kau itu sudah tua!"
Jun mendengar suara yang familiar di telinganya. Ternyata itu adalah rombongan Hashirama.
Jun mendatangi mereka
"Jika aku tidak salah lihat bukannya kalian tadi ke atas bersama Kakashi?"
Rombongan itu serentak menoleh ke belakang.
"Oh Jun, tadi kami hanya sedikit membantu persiapannya. Tentu saja kami akan menontonnya dari sini" jawab Hashirama.
"Begitu, kalau begitu kami akan bergabung dengan kalian" balas Jun
"Kami?" Hashirama bingung. Namun setelah dia melihat Boruto dan Himawari dia mengerti.
"OOOOHHHHH!!"
Para warga mulai bersorak.
Naruto dengan Jubah Hokage muncul dari balik kilauan cahaya matahari. Dia melambaikan tangannya pada semua orang.
"NANADAIME-SAMA!!"
"HOKAGE-SAMA!"
"Madara, aku titip anak-anak ini ya"
"Hm? Memangnya kau mau kemana?"
Madara menoleh kebelakang, namun Jun sudah tidak ada.
Jun akhirnya keluar dari kerumunan sempit itu.
"Impian dan kebahagiaan terbesarmu sudah kau dapatkan. Namun, penderitaan yang baru akan segera datang menimpamu. Tapi tenang saja, selagi aku tinggal disini, maka desa ini pasti akan baik-baik saja. Anggap saja sebagai biaya sewa untuk menetap disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Terlempar ke Dunia Naruto
FantasyShiota Jun,seorang siswa SMA yang kesehariannya bermain game dan menonton anime,salah satu anime yang disukainya adalah Naruto Shippuden. Saat pulang sekolah Handphonenya menginstal aplikasi dengan sendirinya,Shiota Jun yang penasaran membuka aplika...