Season 2 : Dunia Yang Berubah

1.6K 256 33
                                    

Seorang pemuda sedang duduk di atas tangki air sambil makan cup ramen dan menikmati pemandangan desa Konoha yang sudah berubah menjadi sebuah kota yang maju dan dilengkapi teknologi yang lumayan canggih.

~Sluurp

"Ini jelas-jelas sebuah kota, mana bisa disebut desa lagi." Ucap pemuda itu sambil meminum kuah ramen yang tersisa.

"Ahh~ enak sekali" kata Pemuda itu sambil mengelap mulutnya.

Pemuda tidak lain adalah Jun yang sudah masuk dalam game lagi.

Jun bangkit dari posisi duduknya.

"Tapi yah.. Aku tidak menyangka." Jun melihat-lihat sekelilingnya.

"Ternyata aku masuk ke masa dimana Naruto belum menjadi Hokage." Jun mengambil kesimpulan seperti itu karena dia tidak melihat patung batu Naruto.

"Yasudahlah, hal baiknya aku bisa mencegah Naruto pingsan di hari saat dia dilantik, yang lain pikirkan nanti saja." Jun melompat turun ke jalan dan berbaur dengan penduduk desa.

Jun celingak celinguk kanan kiri melihat toko-toko yang dulu sudah banyak mengalami perubahan.Disaat dia sedang mengobservasi lingkungan baru, terdengar sebuah keributan.

"HASHIRAMAAA!!"

Keributan itu berasal dari arah kirinya. Jun melihat papan tanda, disana tertulis "Pemandian". Jun segera masuk ke pemandian dan langsung menuju kamar mandi.

"Hashirama sialan, kembalikan handuk milikku!"

Di dalam sana, dia melihat Hashirama yang sedang dikejar oleh Madara yang dalam keadaan telan...jang?

Jun menepuk dahinya dan menutup mata dengan tangannya.

"Apa yang orang tua seperti kalian lakukan di dalam pemandian umum?" gumamnya.

"Siapa itu?" Madara berhenti berlari.

Jun langsung tersenyum angkuh, kemudian dia mengangkat dua jarinya kedepan.

"Hey.. Aku Shiota Jun telah kembali ke Konoha!"

Madara terdiam sejenak, lalu kembali sadar.

"Jun, kau ternyata kembali!" Madara segera berlari ke arah Jun.

Jun memajukan tangannya.

"Oke stop disana, aku tidak mau didekati oleh pria tua yang sedang telanjang"

"Hah?" Madara kembali sadar dengan keadaannya sekarang.

"Hashirama cepat kembalikan handukku." Madara dengan cepat mengambilnya dari Hashirama, lalu segera memasangnya.

"Ehem.. Ternyata kau kembali kesini, kapan kau sampai?"

"Yah.. Aku baru saja sampai."

Jun mengalihkan pandangannya kepada orang lain yang ada disana.

"Yo Shodaime, bagaimana menurutmu Konoha yang sekarang?"

"Hm.. Ini benar-benar luar biasa, aku tidak menyangka desa yang aku dirikan bisa jadi luar biasa seperti ini, hahahaha!"

"Sebagai pertemuan setelah sekian lama, bagaimana kalau kita makan ramen" ajak Jun kepada Madara dan Hashirama.

"Boleh juga"

Mereka bertiga segera pergi keluar dan berjalan menuju ichiraku ramen.

"Paman, pesan ramennya 3."

"Baiklah!"

Mereka bertiga segera mengambil tempat duduk.

Sembari menunggu ramennya disajikan, mereka bertiga mulai berbincang.

"Bagaimana setelah kepergianku? Apa ada kejadian luar biasa yang terjadi?"

"Bagiku tidak ada sesuatu yang luar biasa, meski ada yang merepotkan, tetapi itu hanya hal biasa."

"Pantatmu biasa, 2 tahun setelah perang ada insiden manusia meledak. Tidak lama setelah itu ada kejadian bulan hancur. Itu semua kejadian yang berbahaya."

"Bagiku itu biasa saja Hashirama. Manusia peledak itu jelas-jelas hanya dojutsu yang digunakan oleh orang yang tidak terlalu ahli. Untuk bulan itu, dengan tingkat kekuatan kita, jelas-jelas pecahan bulan itu masalah yang sepele."

"Tapi itu berbahaya bagi desa, terlebih lagi seseorang dari klan Hyuga diculik."

"Apa maksudmu? Jelas-jelas aku membiarkan bocah itu menculiknya."

"Hah? Kenapa seperti itu?"

"Orang inilah yang menyuruhnya." Madara menunjuk Jun dengan jempolnya.

"Madara, kau tidak bilang rencana kita pada mereka?"

"Tentu saja aku sudah bilang pada para Hokage, tapi... orang ini malah tidur saat aku sedang menjelaskannya!!"

"Apa benar begitu?"

Hashirama mencoba mengingat.

"Ini dia ramennya."

"Sudahlah lupakan itu, ayo makan sepuasnya, aku yang traktir."

Jun segera menyeruput ramen panas itu dengan cepat ke dalam mulutnya.

"Woahh ini sangat enak! Paman tolong buatkan satu mangkuk lagi!"

"Segera datang!"

Aku Terlempar ke Dunia NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang