Seorang pria dengan penutup mata di mata kirinya memasuki ruang kerja hokage.
"Yo Kakashi, sibuk seperti biasanya ya."
Kakashi mendengus sambil menopang pipinya.
"Yah seperti yang kau lihat."
Terlihat jelas dari tumpukan dokumen yang ada di meja untuk menunjukkan bahwa Kakashi sangat sibuk.
"Sebentar lagi 'dia' yang akan menjadi hokage kan? Bersabarlah sedikit lagi."
"Itu benar. Tapi kenapa aku yang jadi hokage ke 6? Bukankah yang selalu ingin menjadi hokage, Obito?"
"Sudah kubilang sebelumnya aku sudah tidak layak lagi untuk memimpikan hal itu. Diterima kembali sebagai shinobi saja aku saja sudah bersyukur. Apalagi seorang junior yang memiliki impian yang sama denganku sebentar lagi akan mewujudkan impiannya, itu saja sudah cukup."
...
Jun masih makan bersama Madara dan Hashirama. Mereka lanjut bercerita tentang kejadian setelah perang. Tentang keadaan orang-orang yang Jun bangkitkan juga diceritakan.
Shisui dan Itachi tinggal di distrik Uchiha. Sasuke dan Sakura serta Izuna dan Madara juga tinggal di distrik uchiha. Untuk Yahiko, Nagato, dan Konan mereka kembali ke Amegakure, bagaimanapun disana adalah tempat mereka lahir dan dibesarkan. Jiraiya masih suka mengembara mencari referensi novel miliknya. Yang terakhir, para mantan hokage sepertinya menikmati hidup mereka karena diberi perlakuan khusus. Tobirama juga masih suka meneliti jutsu.
"Tunggu.. Tunggu.. Tunggu, kalian membiarkan Nidaime meneliti jutsu lagi? Kalian lupa perang kemarin itu karena jutsu buatan siapa?"
"Dia tidak sedang membuat jutsu terlarang lagi. Dia juga sadar tentang perang yang lalu."
"Baguslah." Jun segera menyelesaikan makannya dan pergi setelah membayarnya.
Jun kembali berjalan-jalan keliling konoha. Di sepanjang jalan dia membeli jajanan yang dia lihat. Tangannya sudah penuh dengan berbagai macam jajanan.
"Sungguh menyenangkan menjadi kaya." kata Jun sambil memakan kembang gula.
"Kemana lagi ya?" Jun terus berjalan dan memakan jajanannya.
Tanpa sadar Jun sudah berada di depan kediaman Hyuga. Terdengar suara tapak tangan yang saling serang dan menangkis. Jun langsung mengintip dengan memanjat dinding.
Ternyata suara tadi berasal dari Neji dan Boruto yang sedang melakukan latih tanding.
"Pertahankan posisimu,jangan sampai keseimbanganmu terganggu! Memberi sedikit celah itu sangat fatal jika kau dalam pertarungan yang sesungguhnya!"
Neji mendesak Boruto dengan serangannya.Meskipun serangan itu hanya sedikit dari kemampuan Neji, tapi sungguh mengejutkan Boruto bisa menghindarinya, pada umumnya jika belum terbiasa bertarung tubuh akan reflek untuk menangkis serangan. Itu artinya dia sudah dilatih sejak lama.
'Yaampun Neji, apa yang kau lakukan pada keponakan mu?'
"Sepertinya sudah cukup, saatnya ke tempat lain." Jun melompat turun dari dinding.
"Selanjutnya ke lapangan latihan."
Jun berjalan menuju lapangan.
Sesampainya disana, dia melihat dua.. tidak, tiga orang beralis tebal sedang berjalan dengan tangan mereka.
"Ayo Lee, hari ini kita akan mengelilingi desa dengan berjalan terbalik!"
"Baik sensei! Ayo Metal, ikuti aku dan Guy-sensei. Ini persiapan sebelum kau masuk akademi."
"Yang gagal akan push up 1000 kali!"
"BAIIIK!"
'Heboh seperti biasa'
Di tempat lain ada Sasuke yang sedang mengajari Sarada melempar shuriken. Dibantu oleh Itachi juga.
Jun berjalan mendekat ke arah mereka.
"Hei bukankah curang jika yang mengajarinya adalah Itachi dan Sasuke sekaligus?"
Kebetulan Sarada gagal, dan malah membelokkan shuriken itu ke arah Jun.
Jun menyiapkan satu jari untuk menangkap shuriken itu.
"Apa yang kau lakukan disini?"
Jun menggerakkan jarinya tepat ke lubang shuriken yang terbang sehingga berhenti di tangannya.
"Aiyo, aku kembali setelah sekian lama tentu saja aku ingin jalan-jalan." Jun melempar kembali shuriken tersebut dengan lambat.
Sasuke menjepitnya dengan dua jari.
"Siapa dia, paman, ayah?"
Jun dengan cepat mengubah matanya menjadi sharingan dan mendekat ke Sarada.
"Halo adik kecil, aku Uchiha Jun lho.."
'Sharingan?'
"Omong kosong, Sejak kapan kau adalah seorang uchiha!?"
"Tapi ayah, dia punya sharingan ciri khas uchiha."
"Itu benar Sarada-chan, beri tau ayahmu ini kalau aku adalah seorang uchiha.."
"Canda, deh"
"Sarada, aku memang bukan Uchiha, aku bercanda saja, namaku adalah Shiota Jun."
Jun menoleh ke Itachi yang sejak tadi hanya menatapnya.
"Kenapa Itachi, ada sesuatu di wajahku?"
"Sudah lebih 10 tahun berlalu sejak perang, tapi kau masih sama seperti saat itu. Apa yang terjadi?"
Jun bingung menjawab pertanyaan dari Itachi, sehingga dia memilih untuk mengalihkan pembicaraan.
"Ayolah, itu tidak penting sama sekali. Ngomong-ngomong kenapa kalian berdua melatihnya? Kurasa salah satu saja sudah cukup."
"Tentu saja untuk persiapan masuk akademi. Agar dia cukup kuat saat masuk akademi nanti aku dan Itachi melatihnya sekaligus."
"Omong kosong, kalau kalian berdua yang melatihnya nanti dia jadi terlalu kuat untuk seukuran anak akademi."
"Memangnya kenapa, lagipula dia ingin jadi hokage, tentu saja dia harus lebih kuat dari yang lain."
Jun tidak bisa membalasnya lagi.
"Hahh... Sudahlah lupakan saja. Lebih baik aku pergi ke tempat yang lainnya."
Jun segera berlari dari tempat itu dan menuju ke kantor hokage.
Jun masuk menyelinap melalui jendela. Dia melihat Obito dan Kakashi disana.
"Halo kalian berdua, lama tidak berjumpa!"
"Suara ini... Jun ya?"
Kakashi menebak tanpa menoleh ke arah Jun.
"Sasuga Kakashi, luar biasa seperti biasa."
"Apa yang kau lakukan dengan menyelinap seperti itu? Apa kau tidak lihat kita punya benda bernama pintu?"
"Kau pikir benda bernama pintu itu akan terbuka untuk orang yang tidak dikenal sepertiku?"
"Yah... Itu.."
"Aku cuma ingin bertanya hal mudah saja."
"Hahh.. Apa itu?"
"Kapan Naruto akan jadi Hokage?"
"Hm.. Itu akan terjadi satu bulan lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Terlempar ke Dunia Naruto
FantasiShiota Jun,seorang siswa SMA yang kesehariannya bermain game dan menonton anime,salah satu anime yang disukainya adalah Naruto Shippuden. Saat pulang sekolah Handphonenya menginstal aplikasi dengan sendirinya,Shiota Jun yang penasaran membuka aplika...