Segel Karma

1.5K 198 41
                                    

Dua pria serba putih melayang di atas arena final. Kedatangan mereka menyebabkan kerusakan di sekitar arena. Para jounin bersama dengan anbu segera mengevakuasi para penonton dari tempat itu.

Tidak disangka, ternyata ada seorang serba putih lagi di tribun penonton. Dia mulai menyerang orang-orang. Untunglah ada Shisui dan Minato yang cepat menyadarinya. Mereka menghadapi pria itu 2 lawan 1. Bagaimanapun saat perang sebelumnya, mereka sama sekali belum pernah bertemu Otsutsuki sehingga mereka tidak bisa memperkirakan kekuatan pria itu. Jangankan Otsutsuki, mereka semua bahkan tidak pernah melihat Jinchuriki Juubi akibat perbuatan Jun. Seperti yang diperkirakan, Minato dan Shisui kesulitan menghadapinya, sebaliknya pria itu menghadapi mereka berdua dengan santai.

"Kakashi, Obito, dan Nidaime bantu mereka berdua. Ingat, jangan remehkan dia, jika bisa ajak Guy juga agar lebih cepat." Nidaime memindahkan Kakashi dan Obito ke tempat pertarungan Minato.

"Lalu Itachi dan para hokage kalian lawan pria besar itu. Strategi pertarungan kalian aku serahkan pada Itachi." Mereka segera bergerak ke arah pria besar itu.

"Sisanya..." Jun langsung melompat ke atas.

"Ayo kita hajar pria kecil ini!"

"Inilah yang aku tunggu-tunggu" Madara, Naruto, dan Sasuke segera mengikuti pergerakan Jun.

Jun membuka pertarungan dengan melemparkan sebuah ninjutsu padanya. Jutsunya langsung diserap lalu ditembakkan kembali padanya. Jun menghindari serangan itu dengan mudah, namun serangan itu melesat ke arah Madara yang ada di bawahnya. Untunglah dia bisa menyerap jutsu itu berkat Rinnegan miliknya.

"Woi sialan, bilang-bilang kalau kau ingin menghindarinya!"

Jun segera melakukan serangan berikutnya dengan melemparkan Fuma Shuriken. Pria itu dengan mudah menghindarinya, namun tidak sampai disitu, Jun berpindah ke tempat Shuriken itu berada. Ketika ingin menoleh ke belakang, pria itu langsung mendapat pukulan yang keras dari Jun lalu membuat pria itu terhempas ke tanah.

"Seperti yang kalian lihat, pria bernama Momoshiki ini bisa menyerap ninjutsu lalu mengembalikannya lagi pada kita. Oleh karena itu, kita tinggal menghajarnya saja tanpa ninjutsu."

"Kalau begitu.." Naruto mengaktifkan mode kyubi dan Sasuke mengaktifkan Susanoo form miliknya.

Susanoo form adalah dimana Sasuke dibalut oleh Jubah Susanoo, ukurannya tetap seukuran manusia.

"Wow itu keren... Madara, coba kau lakukan hal itu juga"

"Heh, punyaku jauh lebih keren!" Madara mulai mengaktifkan Susano form miliknya. Perlahan armor susano mulai bermunculan di sekitar tubuhnya, kemudian menempel pada tubuh Madara. Kejutannya ada pada bagian akhir, yaitu dua sayap yang ada dipunggungnya.

"Dengan ini aku bisa terbang dengan Susano"

Jun memberi tepuk tangan.

"Hajar?"

"Gas!"

Momoshiki diserbu oleh 4 orang kuat sekaligus. Meskipun kesulitan, pengalaman tempur memang tidak bisa berbohong, Momoshiki masih bisa bertahan meskipun tenaganya sangat terkuras.

'Manusia rubah dan orang ungu itu memiliki pengalaman tempur yang lumayan, lalu orang biru itu pengalaman tempurnya sangat luar biasa, sebaliknya bocah di depanku ini hanya seorang pemula, namun kekuatan dan kecepatannya melebihi mereka bertiga, monster macam apa dia? Terlebih lagi pusat chakra orang ini menembus batas dunia ini, rasanya seperti dia tidak berasal dari dunia ini.'

Setelah menilai situasi, Momoshiki memanggil rekannya.

"KINSHIKI, CEPAT KESINI!"

Namun tidak ada respon apapun.

"OI, KINSHIKI!"

Masih tidak ada respon.

Akhirnya Momoshiki melihat ke sekitar, dia mencari Kinshiki yang dipanggilnya tadi. Namun orang yang dicarinya tidak ada.

"Sayang sekali, dia sudah disegel oleh pedang totsuka milik Itachi"

Momoshiki terkejut, lalu melihat ke arah lain.

"URASHIKI, KAU DIMANA!?"

"Dia juga sudah disegel, bodoh! Terimakasih atas pengalihan banyak orang, Itachi bisa menemukan celah untuk menyegel mereka berdua."

Sambil berbicara, Jun berpindah ke belakang Momoshiki dan membuat rasengan yang sangat besar.

"Kalau begitu, saatnya kau yang enyah dari sini"

"Rasengan!"

Momoshiki yang sadar dia tidak bisa menghindari serangan itu, hanya bisa mengutuk sambil melihat semua orang yang ada disana. Namun perhatiannya berhenti di satu titik.

Rasengan Jun berhasil melenyapkan Momoshiki tanpa sisa. Setelah itu Jun melihat kedua telapak tangannya.

"Mana dia? Kenapa tidak ada?"

Jun mencari-cari ke seluruh tubuhnya, namun dia tidak menemukan sesuatu yang dicarinya. Dia juga mencari di telapak tangan Sasuke, Naruto, dan Madara. Namun tetap tidak ada. Akhirnya dia menyadari sesuatu, kemudian memeriksa telapak tangan Boruto. Benar saja, tanda yang dia cari ada di telapak tangan Boruto.

Boruto yang juga heran dengan tanda yang ada di tangannya kemudian bertanya pada Jun

"Apa ini paman? Kenapa tiba-tiba muncul di tanganku?"

Waktu tiba-tiba berhenti di sekitar Boruto.

"Bocah bermata biru, kau memiliki takdir yang menarik, kau memiliki garis keturunan dewa, meskipun hanya sedikit."

"Eh.. Bukankah aku yang membunuhmu, kenapa kau menanam Karma pada orang lain?"

"Kau... Kenapa kau bisa bergerak?"

"Kalau kau bertanya padaku, aku harus bertanya pada siapa? Jadi.. Kenapa kau tidak menanam Karma di tubuhku?"

"Tidak ada yang menarik dari dirimu?"

"Oh.. Lalu apa menariknya Boruto?"

"Ha.. Haha.. Hahahahaha.. Takdirnya sangat menarik! Mata birunya itu akan merenggut semua hal berharga yang dimilikinya!"

"Itu tidak akan terjadi"

"Tidak, itu akan segera terjadi"

"Selama aku ada disini itu tidak akan terjadi"

"Kau tidak dapat melawan garis yang ditakdirkan"

"Eh.. Lalu bagaimana dengan takdirku?"

"Takdirmu... Tidak tau! kau keberadaan yang sangat misterius di dunia ini"

"Lihat itu.. Kau bahkan tidak bisa melihat takdirku, jadi jangan langsung memutuskan seenaknya."

"Hanya takdirmu yang misterius, jadi jangan katakan omong kosong itu"

"Kalau begitu mari kita bertaruh, Jika takdirnya benar-benar terjadi, maka aku akan jadi bawahanmu, jika tidak terjadi aku akan melenyapkanmu sepenuhnya."

"Omong kosong, kenapa aku harus menyetujuinya?"

"Ayo kita tambahkan beberapa syarat, selama takdirnya belum terjadi kau belum boleh bangkit sepenuhnya, lalu aku akan membantumu menumbuhkan buah chakra, jadi ketika kau bangkit, kau bisa langsung memakannya."

"Baiklah, yang ini terdengar menarik, aku setuju"

Setelah itu waktu pun kembali berjalan normal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Terlempar ke Dunia NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang