Sekelompok pasukan kecil yang bersama dengan Jun melompati dahan pohon dari satu ke yang lainnya dengan cepat.
Jun tentu saja berada di posisi paling depan.
"Kakak"
"Hm?"
"Pemuda itu.. Bukankah sedikit mirip seseorang?"
"Hm.. Siapa ya? Aku tadi tidak terlalu memperhatikannya"
"Haihh... Bukankah dia itu mirip Izuna!?"
"Setelah kau ingatkan, benar juga"
"Tapi chakranya itu sangat tidak biasa.. Itu terlalu besar. Bahkan jika chakra Madara dan dirimu digabungkan masih belum bisa menandingi chakra miliknya. Dia bisa saja menghancurkan dunia ini sendirian"
"Oh.. "
Jun menyadari Hokage kedua memperhatikannya dari tadi. Sebenarnya dia memang sengaja melepaskan sedikit chakranya untuk dilihat oleh orang tua itu.
"Aku sangat senang melihat orang sombong seperti Nidaime menjadi ketakutan seperti itu"
Setelah itu Jun langsung menyembunyikan chakranya lagi.
"Apa kau sudah puas melihatnya, Nidaime?"
Jun memperlambat lajunya dan bergerak di samping Hokage pertama dan kedua.
"Idemu tentang aku yang menghancurkan dunia tadi cukup menarik! Aku akan memikirkan itu nanti hahaha!"
Jun langsung kembali ke depan setelah mengatakan itu.
"Jiraiya, bagaimana kau bisa masih hidup?"
"Anak itulah yang membangkitkan aku. Aku awalnya berpikir kau yang membangkitkan diriku"
"Anak itu sepertinya tidak sederhana, Kabuto tidak punya informasi apapun tentang dia. Terlebih lagi, Shisui dan Itachi yang masih hidup itu sangat mengejutkan,pasti dia juga yang melakukannya"
"Jangan terlalu memikirkan hal itu. Lihatlah, bahkan Minato ada disini"
"Ini sungguh pertemuan yang mengejutkan, Jiraiya-sensei"
"Ya, benar-benar mengejutkan"
"Yang lebih penting, aku ingin segera melihat anakku Naruto"
"Itu benar, aku juga tidak sabar melihat perkembangannya sudah sejauh mana"
"Kita berhenti dulu disini"
Jun memberi komando pada semuanya.
Mereka berhenti di padang pasir yang dipenuhi dengan akar-akar besar.
"Mari kita tolong orang-orang yang ada disini"
Semuanya langsung bergerak mencari seseorang untuk ditolong.
Yang tersisa jelas hanya 5 kage yang ada disana dalam kondisi sekarat.
"Aku menemukan mereka"
Semuanya segera berkumpul di tempat itu. Ada banyak Katsuyu yang sedang menyembuhkan para kage.
"Mereka semua terluka parah. Akan lama untuk menyembuhkan semuanya"
"Dih, apanya yang lama? Biar aku yang melakukannya. Tapi pertama tolong sambungkan dulu tubuh bagian atas dan bawah si hokage itu"
"Ka.. kek"
"Bertahanlah Tsuna"
Sementara menunggu penyambungan tubuh Tsunade, Jun berjalan menuju tempat para kage lain.
Jun membuka sistem miliknya.
"Saking realistiknya kejadian disini, aku sampai lupa kalau sekarang ini aku sedang berada dalam game"
Jun membeli HP potion tingkat tertinggi dari shop sistem.
Masing-masing diminumkan dengan potion itu.
Benar-benar khasiat potion tingkat timggi, para kage itu langsung sembuh dan lukanya pun menghilang semua. Bahkan lengan kiri Raikage juga tumbuh kembali.
"Oi-oi ini terlalu efektif. Apa kupotong lagi saja tangan orang tua ini?"
Para kage sudah disembuhkan tapi masih belum sadar. Selanjutnya Jun pergi ke tempat Tsunade dan memberinya potion yang sama.
"Benda apa itu?"
"Sudahlah, biarkan saja aku melakukan ini. Jangan ada yang protes"
Tsunade segera sembuh dari luka-lukanya. Tampilannya juga kembali normal.
Kelihatannya para kage juga sudah terbangun. Ini adalah hal yang bagus.
"Apa yang terjadi pada lenganku!?"
Jun berjalan mendekat sambil tersenyum.
"Halo Raikage, aku tidak sengaja memberi kalian penyembuhan yang terlalu kuat. Bahkan lenganmu tumbuh lagi, apakah kau ingin aku memotongnya lagi agar sama seperti sebelumnya?"
"Ti-tidak usah, tidak perlu"
"Kalau begitu, tanpa basa-basi lagi ayo semuanya kita menuju medan perang!"
"Ohhh!!"
Jun dan yang lainnya langsung bergegas menuju medan perang utama.
Juubi sudah bangkit, tapi masih ditahap awal.
Seperti yang diharapkan, walaupun ini lebih cepat daripada animenya.
"Aku duluan ya"
Jun langsung menambah kecepatannya.
"Juubi sebentar lagi pasti akan menembakkan biju dama yang seperti laser itu. Aku harus cepat"
Benar saja, Juubi sedang menyiapkan biju dama.
Jun segera memusatkan kembali chakranya di tangan kanannya.
Saat biju dama ditembakkan, Jun langsung melesat ke arah tembakan itu.
Tabrakan antara laser itu dengan pukulan Jun membuat gelombang kejut yang besar.
Setelah itu, laser itu meledak. Itu mengenai pihak Naruto maupun pihak Madara. Hanya Jun yang terkena dampaknya, meskipun tidak terasa apa-apa.
Asap akibat ledakan itu perlahan menghilang. Terlihat sosok yang dikenali oleh Naruto dan Madara yang sedang memasang wajah angkuh.
"Yo. Kita bertemu lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Terlempar ke Dunia Naruto
FantasíaShiota Jun,seorang siswa SMA yang kesehariannya bermain game dan menonton anime,salah satu anime yang disukainya adalah Naruto Shippuden. Saat pulang sekolah Handphonenya menginstal aplikasi dengan sendirinya,Shiota Jun yang penasaran membuka aplika...