Chapter 10

3.1K 297 23
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

"Wahh... Indah sekali" Sakura hanya bisa berdecak kagum melihat tempat mereka berada saat ini. Saat ini ia berada dibalkon kamar penginapan mereka selama berada di Hokaido. Tempat ini asri namun modern disaat bersamaan. Benar-benar mengagumkan. Dari posisinya saat ini, ia bisa melihat hamparan pantai yang indah.

"Aku benar-benar tidak akan mengerti bagaiamana orang kaya menghabiskan uang mereka. Pasti mahal sekali biaya menginap disini" Ucapnya, lalu menghirup dalam udara sejuk yang berada disekitarnya.

"Sakura, apa isi paper bag merah ini?" Suara Sasuke terdengar bertanya dari dalam kamar mereka.

Sakura segera kembali dan menghampiri Sasuke. "Ahh... yang itu? Itu dari mama, katanya hadiah..." Jawabnya saat melihat paper bag yang Sasuke maksud. Mungkin pria itu heran melihatnya menenteng benda itu sejak berangkat tadi.

"Isinya?" Tanya Sasuke sambil sedikit mengguncangnya, mencoba menebak isi didalamnya.

Tanpa berbicara, Sakura mengangkat bahunya. Pertanda bahwa ia juga tidak mengetahui apa isinya.

"Kalau begitu bukalah" Ucap Sasuke sambil menyodorkannya kearah Sakura. Sepertinya pria itu juga penasaran dengan isinya.

"Kemungkinan sih gaun, mungkin mama memilihkan baju khusus untukku" ucapnya menebak sambil membuka hadiah itu sesuai saran Sasuke.

Taaraa... Keduanya membeku ketika menemukan hal tak terduga berada didalamnya. Tebakannya tidak salah sih, isinya memang gaun. Tapi ini sedikit berbeda. Bisa dibilang gaun tidur, namun bahannya cukup transparan dan sexy. Yupp, itu adalah lingerie alias si baju haram. Isinya pun ada tiga, seolah menyesuaikan dengan lama mereka menginap.

"Ee... Sepertinya bukan gaun yaa. Hehee" Ucap Sakura kikuk sambil melirik lingerie-lingerie yang kini dijejerkan sesuai pasangannya. Astaga, bentuk ketiganya benar-benar minim dan terawang. Bahkan bawahannya hanya kain yang berbentuk segitiga tipis. Sakura bahkan tidak yakin kalau itu cukup untuk sekedar menutup bongkahan pantatnya.

Sasuke sendiri terlihat mengerjap beberapa kali. Lalu berdehem dan bangkit dengan wajah memerah. "Sepertinya aku harus mandi" Ucapnya sambil menggaruk kepala, lalu menghilang dibalik pintu kamar mandi yang ia banting cukup keras.

"Mama, kenapa memberiku hadiah seperti ini sih?" Ucap Sakura sambil menangkup kedua pipinya yang memerah. Ia benar-benar malu.

***

Blub blub... "Bwahh" Kepala Sakura muncul dari balik air busa, yang memenuhi bath up, tempatnya berendam. Ia sengaja menenggelamkan dirinya, berharap bisa sedikit menjernihkan pikirannya.

"Bagaimana aku bisa tidur santai disebelah Sasuke, setelah kejadian tadi?" Ucapnya, saat mengingat insiden baju haram tadi.

"Tadi saja canggung, apalagi nanti?" Ucapnya bingung.

Tok tok tok... Sakura menoleh saat mendengar suara ketukan itu. Belum sempat ia menyahut, suara Sasuke terdengar lebih dulu. "Sakura, ada klien yang mengajak dinner di restoran dekat pantai, malam ini. Apa kau mau ikut? Aku tidak memaksa, karena kau pasti lelah mengingat kita baru tiba sore ini. Kalau kau lelah, istirahat saja. Kau bisa memesan layanan kamar jika lapar nan-"

Ceklek... "—Dekat pantai? Mauuu"

Ucapan Sasuke terputus saat Sakura tiba-tiba membuka pintu dan muncul dengan berbalut bathrobe putihnya.

Give Me A Little TouchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang