Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
Tok tok tok... Untuk kesekian kalinya Sasuke mengetuk pintu kamar mandi mereka. "Sakura, kau sudah hampir tiga jam didalam sana. Keluarlah, kau benar-benar membuatku khawatir..." Ucap Sasuke.
"Pergi!" Terdengar suara Sakura yang berteriak dari dalam sana. Diikuti suara keras yang menghantam pintu. Sepertinya ia baru saja melempar sesuatu.
"Aku minta maaf, okay? Aku kan sudah janji akan tanggung jawab" Ucap Sasuke lagi. Rasanya sulit sekali membujuk Sakura yang tengah berada dalam mode marah. Salahnya juga sih, bisa-bisanya ia memerawani anak orang yang sedang mabuk. Tapi bagaimana lagi? Ia sudah tidak tahan...
Rasanya ia selalu turn on tiap berdekatan dengan Sakura semenjak kejadian di mobil, saat Sakura mabuk itu. Setelahnya ia jadi terus kepikiran dan mudah horny. Bahkan sekedar melihat Sakura tidur memakai piama saja sudah membuatnya ereksi. Karena itu juga akhir-akhir ini ia sering mandi dimalam hari. Untuk menenangkan milik-nya yang tegang.
"Tanggung jawab apalagi? Kita kan sudah menikah!" Teriak Sakura dari dalam sana.
"Nah, itu kau paham... Harusnya bukan masalah kan? Toh kita sudah menikah ini" Sahut Sasuke enteng.
Ceklek, pintu kamar mandi terbuka. Di ikuti Sakura yang muncul dengan wajah penuh tangis. "Huaa, dasar pria jahat! Tidak tahu malu! Bisa-bisanya kau bersikap sesantai ini setelah apa yang kau lakukan padaku!" Teriaknya sambil memukul dada Sasuke sekuat yang ia bisa. Sasuke pun terlihat pasrah, tanpa ada niatan mengelak sedikit pun. Membiarkan Sakura mengeluarkan semua emosinya.
Kehebohan pagi ini bermula saat keduanya bangun pagi ini. Saat Sakura berteriak karena mereka yang tertidur dalam keadaan polos. Belum lagi dengan kondisi ranjang mereka yang sangat berantakan. Bercak darah dan cairan putih lengket dibeberapa bagian sprai, bahkan ada yang sudah mengering di selangkangan Sakura.
Kontan Saja, ia langsung menangis meraung-raung meneriaki Sasuke yang sudah merenggut kesuciannya. Sasuke tentu sudah meminta maaf, ia bahkan memeluk gadis itu untuk menenangkannya. Walau ia berakhir dipukul dan diusir oleh Sakura yang sangat syok.
Sasuke pun mengikuti permintaan Sakura. Ia akhirnya berpakaian, lalu keluar dari kamar untuk memberi waktu Sakura menenangkan diri. Ia keluar sekitar satu jam, sekedar memberi waktu satu sama lain untuk membersihkan diri mereka.
Saat ia kembali dan mencoba berbicara dengan Sakura, ia malah mengacuhkannya dan mengungsikan dirinya dikamar mandi. Katanya malas melihat wajah pria cabul sepertinya.
"Huaa, aku tidak mau begini! Cepat kembalikan keperawananku" Teriak Sakura yang kini terduduk lelah, setelah memukuli Sasuke. "Hiks... Aku benci padamu!" lirihnya.
Sasuke menghela napasnya. Ia benar-benar merasa bersalah. Harusnya ia bersabar dan menunggu Sakura benar-benar bersedia, bukannya malah mengambil kesempatan saat ia mabuk. "Sini sini... Aku minta maaf yaa. Aku yang salah..." Ucapnya yang ikut merendahkan tubuhnya dan memeluk Sakura. Sakura sendiri tidak menjawab. Ia hanya menangis sambil mmukuli dada Sasuke dengan kepalan tangannya yang mulai melemah.
"Jangan khawatir... Aku tidak akan meninggalkanmu. Kita kan sudah menikah, jadi tidak akan ada hal buruk yang tejadi..." Ucap Sasuke, sambil mengeratkan pelukannya. Tangannya mengelus punggung ringkih Sakura yang sesekali masih bergetar akibat sesenggukan ditengah sisa tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me A Little Touch
FanfictionHaruno Sakura, seorang fisioterapis sederhana yang cukup bahagia dengan kehidupannya saat ini. Hidupnya berubah tatkala mendapat kesempatan untuk menerapi seorang Uchiha Sasuke, bangsawan kaya dengan sejuta pesona. Sakura tidak tahu bagimana menggam...