08

3K 352 20
                                    

Lisa kembali ke kantor dengan banyak kantung berisi makanan cepat saji. Setelah menunggu antrian selama setengah jam dan berdebat dengan ibu-ibu yang seenaknya menyerobot antrian, akhirnya Lisa bisa menginjakkan kakinya lagi di gedung Jeon inc.

"Aku penasaran kenapa Direktur tiba-tiba menyuruhku membeli makanan ini."

"Dia kan anti-micin."

Terlarut dalam pemikirannya sendiri, Lisa menjadi tidak fokus pada jalanan. Akibatnya dia menabrak seseorang saat berada di lobi kantor.

"Ouch!" Lisa  mengaduh, sebab keningnya menabrak tepat di dada orang tersebut.

Ia mendongak, mendapati seorang pria menatapnya khawatir.

"Kau tidak apa-apa?" Tanyanya.

"Ah— tidak apa-apa, ini salahku karena tidak memperhatikan jalan." Lisa membungkuk dua kali sebagai permintaan maaf.

Pria itu mengangguk, "tidak apa-apa. Oh—tunggu... Kau yang waktu itu kan?"

Lisa menatap wajah pria itu, benar. Ia familiar dengan pria ini, "...."

Malam itu, Lisa pulang ke rumahnya setelah selesai mengobati kaki Jungkook. Tawaran menginap yang diberikan pria itu ia tolak, Jungkook juga tidak memaksa agar Lisa menginap.

Berjalan di taman yang lumayan sepi, dengan perhatian tercurah pada ponselnya. Lisa total acuh dengan sekitar, padahal itu bisa berbahaya.

"Aduh!"

Lisa menabrak seseorang hingga ponselnya terjatuh.

"Maafkan aku!" Ucapnya dan mengambil ponselnya yang tergeletak di tanah.

"Kau harus lebih hati-hati."

"Ya...sekali lagi maafkan aku."  Ucapnya sambil menunduk.

Lisa merasakan rambutnya diraba, ia mendongak dan melihat tangan pria yang ia tabrak menyelipkan surainya di belakang telinganya.

"Rambutmu berantakan."

Blank. Lisa melongo sesaat.

"T-terimakasih."

Pria itu mengangguk dan meninggalkan Lisa yang menatapnya bingung.

"Manis sekali dia, beda dengan orang yang aku kenal." Ucap Lisa sedikit menyindir.

"Ooh, iya! Kau yang kemarin malam." Ucap Lisa.

"Aku senang bisa bertemu denganmu lagi."

"Aku juga begitu, tapi aku harus pergi."

Lisa hendak melewati pria itu, namun dicegat.

"Semalam aku menyesal karena tidak menanyakan nomor ponsel mu." Ia mengeluarkan ponsel dari sakunya, "tapi nyatanya kita bertemu lagi, membuatku berfikir kita ditakdirkan untuk suatu hal." Lanjutnya.

"Maaf, tapi aku sibuk sekarang." Lisa ingin pergi namun sekali lagi dicegat.

"Aku juga sibuk, tapi tidak ada salahnya kan kau mengetik sebentar."

Menyerah, akhirnya Lisa mengambil ponsel yang disodorkan dan mengetik nomor di dalamnya kemudian mengembalikan ponsel itu ke pemiliknya.

Berlari cepat menuju ruangan Jungkook.

Mata pria itu tidak lepas dari Lisa, memperhatikannya dengan senyuman misterius.

"Apa ini? Nomornya dibuat-buat." Pria itu baru sadar bahwa Lisa menipunya, tapi ia justru tertawa.

What's wrong with secretary Lisa? || Lizkook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang