10

2.7K 338 11
                                    



Jeon Jungkook tidak tahu kalau mendekati Lisa adalah hal yang sulit.

Padahal lelaki itu menganggap Lisa akan terpesona dengan ketampanannya, seperti gadis-gadis yang lain.

Namun nihil, Jungkook diabaikan.

"Anda bukan tipe saya, saya ingin pria yang biasa-biasa saja."

Mengingatnya saja membuat kepalanya semakin pening.

"Dalam segala sisi aku sempurna, mana bisa aku menjadi pria biasa." Lirihnya.

"Apa yang dia maksud pekerjaan biasa?" Tanyanya bingung, matanya melirik jendela yang biasa ia gunakan untuk mengintip meja Lisa.

Di sana hanya ada sekertaris barunya, Kim Yeri yang sibuk mengurus kertas-kertas yang bertumpuk.

Jungkook lekas menghampiri wanita itu, dengan suara canggung memanggil namanya.

"Yeri-ssi."

Yang dipanggil langsung gelagapan berdiri, "Y-ya pak. Ada apa?"

"Begini, apa kau tahu restoran ang paling disukai wanita di daerah sini?"

"Restoran?" Yeri mengingat sekejap,

"Saya sepertinya tahu, saya pernah ke sana." Ucapnya.

Wajah Jungkook terlihat senang, "kalau begitu, katakan padaku."

Yeri menghidupkan ponselnya, menunjukkan satu foto restoran yang ia kunjungi beberapa hari lalu pada atasannya.

"Restoran ini punya banyak menu yang bercitarasa pedas dan saya lihat banyak wanita yang datang ke sana!" Serunya kala ia menunjukkan salah satu foto makanan tersebut.

Reaksi mual Jungkook tidak dapat disembunyikan, ia begitu tak suka dengan makanan pedas semacam itu.

"Ooh, kalau anda tidak suka..... bagaimana dengan tteokbokki? Itu tidak pedas kok."

Jungkook menggeleng, "ah lupakan saja."

Yeri memajukan bibirnya cemberut, mengomel dalam hati seiring langkah sang atasan yang menjauh dari tempatnya berdiri.

"Kalau begitu kenapa tanya?! Dasar aneh!"

Ucapnya dalam hati dan duduk di kursi, kembali fokus pada komputer di depannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sadar kalau tidak ada orang yang bisa membantunya, Jungkook memutuskan untuk percaya pada internet.

Seperti yang diketahui, di sana ada banyak solusi.

"Biasa, sederhana, mewah, tempat indah untuk menyatakan cinta."

Banyak situs tempat menarik yang sangat sesuai dengan selera pria itu.

Jungkook menjentikkan jarinya, "perfect."
Sembari menunjuk layar komputer dan dirinya bergantian.

"Lihat saja, sekertaris Choi. Kau pasti akan terpesona dengan kebaikan dan ketulusan cintaku. Hahaha!"

Jarinya menyisir rambutnya kebelakang, "Ah, diriku memang tidak ada duanya."




[🖤]




Setelah perkenalan yang terasa canggung, Wonwoo mengajak wanita itu untuk makan siang bersama di sebuah Cafe.

Tentu Lisa tidak bisa menolak, apalagi Wonwoo adalah orang yang begitu penting untuk kelancaran peresmian gedung kesenian.

"Kau sudah baca proposal nya?"

What's wrong with secretary Lisa? || Lizkook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang