23

1.7K 190 14
                                    







╔╦══• •✠•❀•✠ • •══╦╗













"Jadi.... bagaimana bos? Sudah punya pilihan?"

Pria tersebut tersenyum lebar, menampakkan deretan gigi rapi miliknya. Sosok berusia hampir tiga puluh tahun yang hari ini khusus datang untuk membantu sang CEO Jeon Inc. untuk memilih tema khas lamaran pernikahan.

"Selandia baru bukannya terlalu jauh hyung?"

"Hey! Jarak bukan masalah Jung, yang penting itu uang~" Ujarnya sambil menggosok jempol dan telunjuk kirinya.

"Aku bukan mau liburan Kim."

Lantas Seokjin tertawa, telunjuknya mengulir mouse untuk melihat saran destinasi wisata yang cocok.

"Kalau....Paris? Tempat itu sering membuahkan banyak pasangan loh!" Ucapnya seperti seorang pekerja iklan paruh waktu.

"Hoseok saja melamar istrinya disitu." Infonya kemudian.

Jungkook menatap tidak yakin, "tapi ujung-ujungnya malah istrinya pada kabur."

"Iya juga sih.." Seokjin ikut berfikir, "memangnya kau mau melamar seperti apa?"

"Kau mau aku pukul ya? Sudah kubilang aku tidak tahu! Makanya minta bantuanmu!" Jungkook melempar majalah ke arah pria itu, untungnya tidak mengenai sasaran.

"Santai bos, hehe~"

Jungkook merenggut kesal. Karyawannya tidak ada yang benar, mau Kim Seokjin atau Jung Hoseok sekalipun juga tidak ada yang bisa membantu.

"Nyatakan saja kalau kau ingin menikahinya, buat suasana romantis di tempat yang luar biasa. Lisa bukan wanita muluk-muluk seperti mantan mantanmu itu." Seokjin mengambil camilan di atas meja dan mengunyahnya.

"Tapi aku sudah melakukannya berulang kali.."

"Haish, pikirlah sendiri. Pusing lama-lama aku. Lagipula bukan cuma kau yang ingin menikah! Aku juga."

Seokjin berdiri dan mengambil beberapa Snack di kotak, tanpa permisi keluar dari ruangan.

Raut mukanya tersenyum senang melihat banyak makanan yang ia bawa.

"Untung juga aku datang ke sana, gak perlu repot-repot beli di minimarket hikhikhik~~" tawanya menggelegar mirip seperti orang mengelap kaca.






╔╦══• •✠•❀•✠ • •══╦╗







Jam makan siang sudah habis, Lisa sibuk membuang beberapa bungkus makanan ke tong sampah. Ia sedikit lelah kala melihat beberapa dokumen yang begitu banyak di meja, walaupun dirinya dibantu Yeri tetap saja ini akan menghabiskan sisa waktunya.

Suara gertangan garpu mengalihkan perhatian, sosok tinggi keluar dari ruangan sembari memakan lauk siangnya di atas piring.

Hal itu membuat Lisa berdecak, "manner, direktur."

"who cares about manners, honey. Ini kantorku, jadi suka-sukaku mau bagaimana." Ujarnya santai.

Lisa sungguh bingung, semenjak mereka memliki hubungan lebih Jungkook semakin sering menjauhi segala kesempurnaan yang dari dulu dijunjung susah payah. Ia sebenarnya senang, karena akhirnya lelaki itu punya sisi manusiawi tapi jika Jungkook juga menghilangkan manner dasar, ia tidak akan menganggap itu baik.

What's wrong with secretary Lisa? || Lizkook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang