Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ckrek
"Nih buku lo"
Ckrek.
Mood yedam sedikit naik, mendengar perkataan doyoung.
Doyoung juga merasa hal yang sama, moodnya yang selalu dingin itu tiba tiba menghangat sendiri sampai seseorang yang mengikutinya dari belakang itu menatapnya tak percaya.
Apalagi melihat beberapa jepretan foto yang baru ia ambil dengan susah payah karena keadaan kedua telapak tangannya yang tak memukinkan.
"Ur lil naughty devil dobby" gumamnya sembari tersenyum miring.
Dengan riang ia berjalan di koridor rumahnya menuju ruang kerja ayahnya, yang lebih mirip ruang eksekusi narapidana.
Karena disitu hukuman akan diberikan jika anaknya lalai.
Dengan kedua tangan terperband, senyum tampannya masih tercipta, ia membuka potret dimana adiknya mengusak surai yedam pelan.
Dan disaat ia tersenyum.
"Dia masih bisa senyum juga ternyata?" Ejeknya sekilas.
Tok tok tok.
Tak ada balasan, ia dengan sepihak masuk tanpa izin dari ayahnya yang menatapnya acuh.
"Baru kemarin aku membantu hancurkan mimpimu, hari ini kamu kembali lagi?"
Otaknya kosong sekarang, ia hanya tersenyum manis dihadapannya ayahnya, ia memberikan kamera itu tepat kepada ayahnya.
Sesuai tebakan, ayahnya mengamuk saat itu juga, ia memilih keluar dari ruangannya.
Ia juga mengirim foto jepretan itu pada email sang ibu mertua adiknya.
Saat senyum iblisnya itu tercipta, notifikasi pesan membuat kedua alisnya naik sesaat.
Neng asa.
| hyuk | eum, bisa ke klub gambar ga lo? | dipanggil guru sini | cepet | heh
Sekejab mungkin tak bisa dihitung dengan alat menghitung kecepatan mobil otomatis.
Senyum tulusnya tercipta.
[WHY]
Entah asahi udah pulang atau belum, melihat pesannya satu jam yang lalu jaehyuk segera meluncur ke sekolah.