18. forgive and forget.

835 120 3
                                    

Jeongwoo itu kelewat manis, bangun tidur aja semanis itu sampai haruto yang memandanginya dari ambang pintu kamar dengan gemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongwoo itu kelewat manis, bangun tidur aja semanis itu sampai haruto yang memandanginya dari ambang pintu kamar dengan gemas.

Tapi si manis malah sibuk ngango dipagi hari dengan keadaan surainya teracak.

"Udah bangun?" Jeongwoo menoleh kearah suara.

"Gue gak sempet masak, jadi beli bubur deh" ujar haruto sembari menyiapkan sarapan mereka pagi ini.

Ralat jeongwoo masih diatas kasur.

"Maaf, ngerepotin"

Haruto terkekeh kecil, "iya, gapapa"

Lo disini aja udah ngerepotin hati gue, lanjutnya dalam hati.

"Ayo makan, mau gue suapin apa gimana?" Jawabannya jeongwoo membuka mulutnya  lebar lebar mengundang tawa haruto tiba tiba.

"Hahaha lucu banget astaga" ucapnya tanpa sadar juga membuat jeongwoo menutup mulutnya malu.

"Gue makan sendiri aja" baru ia ingin mengambil piring buburnya, haruto buru buru menyendokkan sesuap nasi itu tepat dihadapan mulut jeongwoo.

"Buka lagi aaa" ujarnya sembari ikut membuka mulut.

Sampai kedua piring itu habis tak tersisa, haruto selang seling menyuapi jeongwoo juga dirinya sendiri, sampai piring itu berpindah di westafel dan keduanya kembali canggung di kamar haruto.

"Lo gak sekolah?" Tanya jeongwoo setelah mandi dan duduk disamping haruto yang memainkan ponselnya.

"Enggak"

"Loh? Kenapa?"

"Ntar dirumah, lo sendiri? Emang mau berduaan sama art?" Jeongwoo memandang haruto bingung.

"Emang kenapa? Art lo doyan macem macem ya?" Haruto menoleh dan membalas tatapan jeongwoo itu datar.

"Oh, lo gak mau gue dirumah? Oke"

Jeongwoo menarik sedikit kaos pemuda itu agar langkahnya terhenti.

"L-lo kenapa? Sensi banget, maksud gue ga gitu" haruto yang sudah masam pun kembali duduk dikasurnya, menyandarkan punggungnya pada headboard.

Haruto memilih memainkan ponselnya, berbeda dengan jeongwoo yang hanya memperhatikannya sesekali memainkan kakinya yang menjuntai disamping ranjang.

"Lo bosen?" Jeongwoo mengangguk malu malu.

"Ayo jalan"

[WHY]

"Apa mah?? Heeum, damie udah belajar kokk buat ujian besok. Nanti liburan naik kelas, mama pulang kan?" Senyum pemuda dengan kacamata bulat pink itu memudar.

"Lohh kok gak jadii??" Banyak penjelasan ny, bang disana sampai pemuda yang sedang berjalan pulang setelah membeli beberapa snack itu mau tak mau menerima kenyataan.

✓wayo ; dodam, HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang