Chapter 20

171 25 16
                                    

WARN: still blood & fight scene

Happy 200 votes, here's the 20th chapter for you

.

Pertengkaran antara Youngjo dan Geonhak juga mempengaruhi keadaan pack. Mereka jadi lebih banyak diam, bahkan tak ada satupun yang berani mengajak bicara Geonhak. Omega itu mengurung diri di kamarnya semalaman, meluapkan emosinya dengan tangis hingga kelelahan, namun juga tak dapat mengistirahatkan raganya.

Geonhak terus memandangi syal yang ditinggalkan oleh Youngjo, beberapa barang Alpha-nya juga tergeletak manis di dekat tempat tidur. Dengan satu lemparan kesal, Geonhak membuang syal itu ke tumpukan barang layaknya tempat sampah.

Melihatnya saja sudah membuat Geonhak muak, mengingatkannya pada manusia-manusia yang mengambil Youngjo darinya.

Jauh di dalam hatinya, Geonhak menyesali semua perkataannya. Rasanya tidak etis memarahi Youngjo di depan banyak orang, tetapi ia sendiri juga sangat tak sabar menghadapi bagaimana patuhnya Alpha itu kepada manusia.

Youngjo itu miliknya. Mereka sudah saling memiliki dan Youngjo kembali meninggalkannya begitu saja. Hanya karena Pangeran kecil yang seharusnya bisa bergantung pada diri sendiri, tersesat di luar sana.

Geonhak membenci otaknya yang terus saja berasumsi mengenai hubungan antara Youngjo dan si Pangeran, yang mungkin, jauh lebih dari yang diperkirakannya. Dilihat dari bagaimana marahnya Youngjo saat Keonhee memberitahukan hilangnya Pangeran, sudah lebih dari cukup bagi Geonhak.

Ia meremat dadanya semakin sesak, berharap semua ini hanya angan-angan dan Youngjo akan kembali, dengan senyum konyol serta kue beras di tangannya seperti yang sudah-sudah.

"Dia tak mungkin kembali," gumamnya, mengusap sisi tempat tidur di mana Youngjo berbaring sebelumnya.

Feromon red roses dari Alpha itu masih melekat di sana beserta dengan memori baru yang direkamnya selama berhari-hari sejak Youngjo tinggal bersamanya.

Mengapa setelah semua inipun, Youngjo masih meninggalkannya?

Geonhak menyadari suaranya begitu mengerikan karena lelah dan emosi yang tertumpah habis. Tetapi ia tetap bangkit dan menyeret tubuhnya untuk keluar. Nafsu makannya benar-benar hilang, namun setidaknya ia harus membantu yang lain, entah apa yang akan mereka lakukan.

"Geonhak!" Hyungu yang pertama kali menyapanya. Bersama Dongju, Omega bersurai merah muda itu mengangkut beberapa bejana kosong untuk dinaikkan ke gerobak kecil yang sempat dirakitkan oleh Youngjo.

Ah, Youngjo lagi.

Geonhak mengusap wajahnya kasar, berusaha fokus pada pack-nya tanpa peduli dengan apapun yang berkaitan dengan sang mate. "Kalian mau apa dengan itu?"

"Sumur kita sangat kering. Karena itu kami mau pergi ke sungai untuk mengambil air." Dongju menjawab dengan cepat dan beruntun. "Oh, iya! Yonghoon dan Harin juga menemukan sebuah pulau, mereka sedang ke sana untuk membuat perahu. Dongmyeong juga ikut untuk melihat-lihat, mengesalkan sekali, bukan? Mereka bahkan berangkat pagi sekali dan tidak membangunkanku!"

Terlalu banyak informasi yang harus Geonhak proses dari tutur kata Dongju yang diucapkannya dengan satu tarikan nafas. Pertama, kondisi hutan yang semakin mengenaskan dan menuntut mereka untuk segera pergi. Kedua, mereka menemukan sebuah tempat baik yang sepertinya akan menjadi tinggal baru dan akan menyeberang begitu perahu itu sudah selesai.

"Lalu Youngjo bagaimana?" Dan sekesal apapun Geonhak, pada akhirnya ia tetap kembali peduli pada Alpha-nya.

Hyungu tersenyum maklum menanggapinya. "Sebenarnya kami juga menunggu keputusanmu."

✅ The Fallen Alpha [ONEUS; Youngdo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang