Chapter 22

176 22 49
                                    

WARN: Torture & blood scene 👌

DEEPEST APOLOGIES FOR EVERY CHARACTERS (except the King & his troops)






Yonghoon belum kembali dan Hyungu tak pernah terlihat secemas ini. Geonhak semakin menyalahkan dirinya sendiri. Akibat Seoho yang entah pergi kemana sekarang, membuatnya harus menyusahkan mate orang lain untuk mencarinya.

Semua salah Geonhak. Hyungu memang tak mengatakannya, tetapi kalimat semacam itu terbaca jelas dari raut Omega bersurai merah muda itu tiap kali tatapan mereka bertemu.

"Berhentilah mondar-mandir, kau membuatku pusing," ujar Dongmyeong yang menyandarkan kepalanya pada bahu Harin.

Mereka semua berjaga di gubuk milik Yonghoon dan Hyungu. Bukan hanya karena tidak dapat beristirahat dengan, namun ikut merasakan kecemasan yang dialami Hyungu maupun Geonhak. Tentu saja, keadaan pack begitu kacaunya dan mereka juga tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Memejamkan mata untuk waktu yang lebih lama saja rasanya tidak pantas.

Hyungu lantas menghentikan langkahnya sejenak, balas bertanya pada Dongmyeong, satu-satunya healer yang mengerahkan tenaganya untuk menyembuhkan Dongju yang kini tertidur pulas, berbaring di atas pangkuan saudara kembarnya,

"Bagaimana keadaanmu?"

Dongmyeong tertawa kecil. "Kenapa kau malah mengkhawatirkanku?" Ia menepuk tempat tidur milik Yonghoon yang ia duduki bertiga dengan Harin dan Dongju. "Kakimu pasti kebas karena sudah berjam-jam keluar masuk gubuk seperti itu."

Entah sudah keberapa kalinya Hyungu menghembuskan nafas berat, namun ia akhirnya mengangguk dan menghempaskan pantatnya di samping Dongmyeong. Omega bersurai keemasan itu tersenyum dan mengusap lembut perut Hyungu sembari membisikkan sesuatu yang hanya bisa mereka berdua dengar.

Hanya Geonhak yang terpisah dari mereka, duduk di anak tangga gubuk sembari menimang syal merah milik Youngjo. Ia masih mendengarkan apapun yang mereka bicarakan, maupun menonton interaksi mereka.

Geonhak merasa terasing, pemandangan barusan menimbulkan suatu kesimpulan dalam benaknya. Sungguh yakin bahwa ia satu-satunya yang tak tahu akan perkara sahabatnya sendiri.

Hyungu hamil. Dan Geonhak membiarkan Yonghoon pergi sangat lama, di situasi semacam ini, tanpa dapat memprediksi apakah Alpha itu sudah tahu dan justru melemparkan diri ke situasi yang dapat mengancam nyawanya kapanpun.

Geonhak tak berani menanyakannya, namun asumsinya nampak seperti kenyataan. Karena Hyungu sekarang menyeka air matanya dan hanya mengangguk-angguk saat Dongmyeong mengatakan, Yonghoon pasti pulang hari ini untuk kalian.

Perlahan Geonhak menyingkir dari sana, tidak kuat lagi menanggung rasa bersalah yang semakin membuat isi perutnya ingin keluar. Kedua kakinya membawanya menuju air terjun yang kini nampak sangat menyedihkan karena kemarau, tidak seperti terakhir kali Geonhak pergi ke sana.

Hampir dua malam, yang mana terasa jauh lebih berat saat Geonhak dibuat menungu oleh Youngjo yang pergi selama sepuluh hari.

Karena kali ini, Geonhak membohongi dirinya sendiri. Mengatakannya bak kutukan bahwa ia tak mau menunggu lagi, meski pada akhirnya, itu semakin menyakiti hatinya. Menyakiti Youngjo. Ia ingat betul bagaimana ekspresi terluka Alpha itu. 

✅ The Fallen Alpha [ONEUS; Youngdo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang