Chapter 17

9 1 0
                                    

Selamat Membaca :)

"Yakinlah bahwa Tuhan Akan memberikan kejutan istimewa dalam setiap perjalannan hidup yang kita lalui dengan penuh keyakinan bahwa kita dapat melewatinya"

~Aqila Alinah Pratista~

-
-
-
-

Hari ini benar-benar hari yang melelahkan bagi Aqila namun memberi banyak kenangan tak terduga. Setelah menyelesaikan dan memberikan laporan keuangan dari kegiatan yang minggu lalu diadakan, sekarang ia harus segera bergegas untuk mengikuti ekstra seperti biasa.

Ia datang bersama Salsa dan Raya, setelah selesai dari Ruang OSIS. Mereka paling terakhir pulang karena menunggu Aqila menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu.

"Assalamu'alaikum" ucap mereka sambil mengetuk pintu ruangan tempat anak-anak ektra lainnya yang telah berkumpul sejak tadi.

"Wa'alaikumsalam" jawab semua orang yang ada di dalam.

"Masuk!" ucap seseorang kembali.

Aqila, Salsa, dan Raya, mereka semua langsung membuka pintu seraya mengucapkan salam kembali ditemani senyuman manis mereka. Kemudian berjalan menuju tempat duduk yang masih kosong.

Namun Aqila merasa ada yang tidak beres, ia dapat melihat wajah tegang yang ditampilkan teman-temannya, belum selesai ia bertanya, namanya sudah lebih dulu dipanggil bersamaan dengan Sandra yang duduk disebelahnya.

"Aqila, Salsa dipanggil Kak Althaf sekarang!" ucap Afkar dengan nada datar.

Aqila dan Salsa, mereka saling tatap satu sama lain, seoalah menyampaikan pertanyaan yang ada dibenak mereka "untuk apa Althaf memanggil mereka", padahal beberapa menit yang lalu mereka baru saja keluar dari ruang OSIS bahkan sebelumnya juga bertemu dengannya.

Karena tidak ingin menunggu lama apalagi sampai membuat Kakak-Kakak Ekstra marah.  Mereka berdua berlalu keluar ruangan menuju ke ruangan yang dimaksud Afkar. Saat mereka membuka pintu ternyata di dalam sudah ada Althaf yang duduk di kursi depan yang biasa digunakan oleh guru, sambil menunggu kedatangan mereka.

"Assalamu'alaikum" ucap Aqila dan Salsa secara bersamaan ketika membuka pintu.

"Wa'alaikumsalam, silahkan masuk" jawab Althaf sambil menunjuk kursi kosong yang ada didepannya.

Aqila dan Salsa kemudian menuju tempat yang dimaksud Althaf, mereka duduk saling berhadapan.

Aqila merakan ada yang sedang tidak beres bahkan tubuhnya sudah berkeringat dingin, tangan gemetar apalagi ditatap dan berhadapan langsung dengan Althaf membuat dia gugup, tapi ternyata tidak hanya dirinya saja, Sandra yang duduk disebelahnya pun sama merasakan hal yang sama.

Mereka sangat takut terkena marah, karena baru saja menyelesaikan ujian khusus bagi anggota PMR kelas 11.

"Hai kenapa kalian tegang seperti itu?" tanya Althaf disertai tawanya setelah melihat ekspresi dari dua adik tingkatnya ini, "Jangan tegang, rileks saja. Lagian Kakak juga gak bakal ngapa-ngapain kalian" tambahnya.

Mendengar ucapan Althaf, mereka menarik napas lega kemudian saling tatap dan tertawa.

"Oke, jadi Kak kenapa kita dipanggil kesini?" tanya Aqila tak ingin berlama-lama dalam situasi seperti ini, karena akan semakin berakibat fatal bagi jantungnya.

"Kak Aqila ingat?, dulu sebelum Kakak pergi untuk Study Tour Kakak bilang akan kasih kalian sesuatu sebagai tanda bahwa kalian telah selesai menyelesaikan Uji" jawab Althaf sambil bertanya kembali pada Aqila, ia yang kini paham jika Aqila tidak suka basa-basi jika sedang dalam mode serius.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crumbs of Heart (WoL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang