"Semuanya adalah Awal dari panjangnya perjalanan hidup
Jangan pernah bangga dengan apa yang dipunya
Karena semuanya hanya titipan semata"-
-
-
~Happy Reading~
-
-
-"Ka-kamu ke-kenapa liatin Aqila kayak gitu?" Aqila sangat gugup melihat Nazira yang menatapnya dengan tatapan yang tak biasa.
Nazira tidak bisa berlama-lama menahan tawanya saat melihat wajah Aqila yang tiba-tiba gugup seperti itu, "Tidak apa, ayo ceritakan padaku apa saja yang kalian lakukan barusan!" Ucap Nazira disela tawanya.
Aqila menghembuskan napasnya lega, ternyata Nazira hanya mengerjainya saja.
"Aqila hanya mengobrol sedikiiiit saja," sambil menekan ujung telunjuknya sedikit "Rafka sangat cuek dan dingin Ra".
"Tak apa, itu awal yang bagus untukmu Qil. Jika ingin berteman dengan cowok memang gitu, apalagi ini modelnya kayak Rafka" ucap Nazira berusaha menenangkan Aqila.
"Iya" jawab Aqila pasrah. Karena ini awalnya ia berbincang dengan Rafka sejak ia mulai kepo dengan kepribadian Rafka.
Pasalnya Aqila sejak duduk dibangku MTs tidak pernah dekat dengan lawan jenis, jangankan untuk menjalin hubungan lebih dari sekedar teman. Untuk bertemanpun Aqila sangat susah.
Aqila teringat sesuatu, mengapa tadi Nazira mengajaknya pergi tanpa pamit terlebih dahulu, "Tadi katanya udah mau pulang, tapi kenapa ini ruangan masih kosong ya?" Sindir Aqila kepada Nazira yang sedang sibuk dengan ponselnya.
Karena biasanya untuk organisasi MPK maupun OSIS setiap ada kegiatan pasti akan ada perkumpulan awal sebelum acara dimulai, dan perkumpulan terakhir setelah acara semuanya selesai.
"Hehe untuk yang satu itu..." Nazira menggantung kalimatnya, "Maaf Qil, aku terpaksa bohong. Soalnya kalo enggak pasti kamu gak akan ikut."
Aqila kesal melihat tampang wajah tak berdosa Nazira, ingin rasanya ia mengantongi Nazira dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah milik pemerintah. Tapi ia tak akan berani melakukan itu terutama kepada Sahabatnya.
"Maafin ya!" Ucap Nazira tampa berdosa lagi.
"Iya iya aku maafin" Aqila termasuk orang yang mudah memaafkan bahkan sebelum orang tersebut meminta maaf. Tapi ia sangat tidak suka jika dibohongi, sekali ia dibohongi maka akan sulit bagi Aqila memberikan kepercayaannya kepada orang tersebut.
"Oh iya aku hampir lupa, ini ada titipan Nota dari Kak Nanda buat kamu masukkin ke daftar pengeluaran katanya" Nazira memberikan selembar Nota yang berisi rincian pembelian barang-barang dan makanan untuk kegiatannya kali ini.
Kak Nanda adalah Bendahara umum MPK, ia kakak tingkat Aqila dan Nazira. Tapi Aqila sedikit canggung untuk banyak berinteraksi dengan Kak Nanda. Selain mengikuti organisasi MPK, Nanda juga mengikuti ekstra Pramuka dan menjadi vokalis Band ternama di kota ini. Jadi tidak diragukan lagi jika suara Nanda sangat menyenangkan untuk didengar oleh indera pendengar.
"Aqila terima ya" sambil mengambil Nota dari Nazira, ia langsung memasukkannya ke sebuah buku khusus catatan untuk pengeluaran dan pemasukkan keuangan organisasi MPK.
"Alhamdulillah selesai" ucap Aqila sambil menutup bukunya, kemudian melihat Nazira yang duduk disebelahnya memainkan ponselnya dendan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs of Heart (WoL)
SpiritualSegala hal yang dilakukan harus atas persetujuan orang tua, terutama ayahnya yang tercinta.Walaupun jauh dari mereka tetap saja ia harus meminta izin apapun yang ia akan lakukan,karena ia takut nanti akan menjadi anak yang durhaka karena melakukan s...