Maaf kepada semuanya baru bisa publish hari ini:) soalnya sedang disibukkan dengan berbagai macam tugas dari sekolah online:)
Tenang kok kali ini aku buat cerita Aqila panjaaaaaaang bangeet, khusus buat kalian semua pembaca setia "Crumbs of Heart". Dan juga buat semuanya yang lagi di sibukkan dengan BDR (Belajar Dari Rumah):)
Semoga bisa menghibur semuanya, dan Pandemi ini segera berakhir "Aamiin":)
Jangan lupa Vote+komentnya juga ya!:)
_
_
_
"Percaya ataupun Tidak
Aku tidak pernah berencana untuk menyukaimu sedikit pun, dari hal apapun.
Karena aku sadar kita hanya layaknya Air & Minyak, Bersama namun Tak Pernah Bersatu"~Aqila Alinah Pratista~
_
_
_
_~Happy Reading~
_
_
_
_“
Assalamu’alaikum” ucap Nazira ketika sudah sampai di pondok.
“Wa’alaikumsalam” jawab semuanya secara bersamaan.
Nisa yang sedang duduk langsung menghampiri Nazira dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan oleh siapa pun. “Jelaskan semuanya secara rinci!” ucapnya.
“Aqila tadi tidak apa-apa, ia hanya mengalami luka lecet di punggung, dan juga punggung tangannya saja Kak” jawab Nazira.
“Apakah kamu yakin?, lihat sekarang Aqila di dalam!” perintah Nisa.
Nazira masuk ke dalam untuk melihat keadaan yang sebenarnya terjadi dengan Aqila.“Aqila kenapa?, hiks...hiks... Nazira mana?, hiks... hiks” ucap Aqila secara berulang-ulang yang dapat didengar oleh Nazira.
“Aqila” panggil Nazira sangat khawatir ketika membuka pintu Ia dapat melihat Aqila yang sedang menangis dengan tatapan yang kosong.
“Aqila kenapa? Nazira mana?” ucap Aqila kembali.
“Aqila ini Nazira” jawab Nazira langsung memeluk Aqila sambil menangis. Ia tidak menyangka bahwa kondisi Aqila seperti ini, karena tadi saat ditinggalkan Aqila tidak mengalami hal ini.
“Aqila kenapa?, Nazira mana?” tanyanya lagi. Aqila sama sekali tidak tau bahwa yang saat ini sedang memeluknya adalah Nazira.
“Telepon Haifa sekarang juga!” perintah Nazira kepada Zulfa di sela tangisnya, ia tidak sanggup jika harus dilupakan oleh Aqila begitu saja. Setelah apa yang baru saja mereka lalui.
“Novita bagaimana apakah Abi Aqila sudah mengangkat teleponnya?” tanya Haida kepada Novita yang mendapatkan tugas untuk menelepon Abi dan Umi Aqila.
“Abi Aqila, sedang dalam perjalanan Kak” jawab Novita.
“Bagaimana dengan Haifa?” kali ini giliran Nazira yang bertanya dengan nada yang terdengar sangat khawatir.
“Ia pulang diantar Eshan sekarang” jawab Zulfa sambil duduk di samping Nisa.
Sudah banyak yang pulang dari sekolah, mereka berkumpul di kamar Aqila, untuk menjenguknya sebelum Aqila dibawa pulang oleh Abi nya.
“Assalamu’alaikum” ucap Haifa sambil berlari menghampiri Aqila dengan ditemani air mata yang sedari tadi ia tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs of Heart (WoL)
SpiritualSegala hal yang dilakukan harus atas persetujuan orang tua, terutama ayahnya yang tercinta.Walaupun jauh dari mereka tetap saja ia harus meminta izin apapun yang ia akan lakukan,karena ia takut nanti akan menjadi anak yang durhaka karena melakukan s...