Chapter 16

11 3 0
                                    

“Tak Seharusnya Kita Menyalahkan Sang Waktu.
Percaya atau pun tidak semuanya sudah teratur rapi untuk kita jalani dimasa depan.”

~Crumbs of Heart~
_
_
_
_
~Happy Reading~
_
_
_
_

Hari-hari berlalu setelah kejadian itu, Aqila sudah melupakannya bahkan ia sudah memaafkan Rafka meskipun sampai saat ini Rafka belum meminta maaf kepadanya.

Aqila kembali memulai aktivitas seperti biasa dengan diawali dengan melaksanakan kegiatan di Pondok, juga Sholat Sunnah Dhuha yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Hari ini bertepatan dengan Hari Tasyrik, para pengurus OSIS & MPK mengadakan acara Praktik Penyembelihan Hewan Qurban  (P2HQ), acara rutin yang biasa diadakan setiap tahun oleh mereka dan pihak sekolah.

Aqila dan Rafka tetap dipertemukan dalam kegiatan kali ini, masih sama seperti sebelum-sebelumnya, mereka tidak bertegur sapa, bahkan mengenal pun sepertinya tidak.

Aqila dan Ardelia rekan kerjanya di Organisasi, dipercaya menjadi Bendahara dalam kegiatan tersebut.

Bagaimana kabar Aqila dan Rafka setelah kejadian itu. Mereka tidak lagi bertegur sapa, Rafka lebih memilih meminta pertolongan kepada orang lain, walaupun ada Aqila yang dekat dengannya. Aqila pun tidak lagi ingin terlalu terbawa suasana, ia sudah melupakan kejadian itu, meskipun harapan untuk menjadi kawan Rafka selalu ada.

Lantas bagaimana kabar persahabatan Aqila dan Nazira?, mereka masih menghabiskan banyak aktivitas bersama, walaupun Aqila masih membutuhkan waktu untuk mengembalikan kepercayaannya terhadap Nazira.

Saat ini Aqila, Lidia, Ilyas, Gibran, dan tak ketinggalan sang idola sekaligus ketua OSIS Althaf, mereka berkumpul di depan panggung sambil lesehan, serta sambil membagikan sedikit rezeki dari pihak sekolah untuk semua pengurus yang terlibat dalam kegiatan P2HQ.

Mereka duduk dengan posisi melingkar, Aqila duduk di antara Althaf dan Gibran, di samping Gibran ada Ilyas, lalu di dekat Ilyas ada Lidia, dan pastinya di samping Lidia ada Althaf, kira-kira seperti itu letak mereka duduk. Namun tidak terlalu dekat antar satu sama lainnya.

“Yas aku sudah tau berbagai macam cara akad nikah” Althaf mengawali pembicaraan dengan nada semangat juga diiringi tawa.

“Apa Kakak sudah ingin menikah?” Tanya Aqila polos.

“Haha tidak, Kakak hanya ingin tau saja, bagaimana caranya mereka yang sudah pernah melakukan akad nikah” jawab Althaf di sela tawanya, “Duduklah di sini biar Kakak perlihatkan bagaimana caranya!” perintah Althaf kepada Aqila agar duduknya semakin dekat dengannya.

“A-a-apa?” jelas Aqila sangat kaget mendengarnya.

“Sini Kakak pinjam tanganmu!” perintahnya kepada Aqila sambil menggeser posisi duduknya menjadi berhadapan dengan Aqila, sementara Aqila hanya menggelengkan kepala mendengar perintah Althaf.

Lidia, dan Gibran asyik mengobrol sambil mengerjakan tugasnya dengan sesekali Ilyas pun ikut ke dalam obrolan mereka, sehingga mereka tidak memperhatikan apa yang Althaf dan Aqila obrolkan.

Althaf masih dalam zona bahagianya, “Kalau begitu Kak Aqila duduk saja di samping Kakak” ucapnya sambil merubah posisi duduknya seperti semula sambil menepuk tempat yang ada di sebelahnya agar Aqila bergeser menjadi lebih dekat dengannya.

Crumbs of Heart (WoL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang