Maaf guys buat kalian menunggu "Crumbs of Heart" update. Soalnya lagi banyak kegiatan nih walaupun sedang dalam masa pandemi🤐
Yang pastinya jangan lupa kasih vote sama coment nya juga ya!
Trus ikutin perjalanan Aqila dan yang lainnya.
"Sekarang waktu udah merubah segalanya walaupun kita bersama ada beberapa hal yang datang dan pergi, begitupun dengan persahabatan kita saat ini"
_
_
_
_
~Aqila Alinah Pratista~
_
_
_
_
~Happy Reading~
_
_Aqila sudah mempersiapkan hari ini, sejak beberapa hari terakhir. Ia berencana akan mengajak Nazira mengobrol berdua sekaligus menanyakan hal yang disampaikan oleh Haifa beberapa hari lalu.
Aqila duduk di salah satu meja kantin yang ada di Pondok Pesantrennya, karena ia dan Nazira kebetulan sedang halangan untuk mengikuti beberapa kegiatan di Pondok, jadinya Aqila akan memanfaatkan waktunya untuk membahas beberapa hal dengan Nazira.
“Assalamu’alaikum” ucapan salam terdengar oleh Aqila, dengan nada yang terdengar seperti orang gugup.
Tentu siapa lagi kalo bukan Nazira, ia pasti akan merasa gugup karena beberapa hari terakhir Aqila mendiamkannya tanpa ada sesuatu yang membuatnya mengerti. Namun ia juga sudah tau, jika Aqila bersikap seperti itu berarti memang ada hal yang terjadi dan berakibat patal yang mengakibatkan Aqila mengabaikannya.
“Wa’alaikumsalam Ra” jawab Aqila tanpa melihat Nazira yang sudah berdiri di sampingnya. “Duduk Ra” tambahnya kembali seraya mengarahkan tangannya agar Nazira duduk di depannya.
Nazira menurut, ia menarik kursinya kemudian duduk tepat didepan Aqila. “Aqila sudah pesan makan?” tanya Nazira penuh ke hati-hatian.
“Sudah” jawab Aqila singkat.
Nazira yang mendengarnya semakin yakin bahwa ia telah melakukan kesalahan terhadap Aqila. Ia tak ingin terlarut dalam pikirannnya, ia kemudian memesan makanan karena kebetulan sedari tadi ia memang belum sempat makan siang di sekolah.
Aqila yang melihat Nazira kembali dengan makanannya serta duduk di tempatnya, dan makanan Aqila pun sudah sejak tadi ada didepannya.
Aqila tidak ingin membuang waktunya, apalagi ia juga tidak enak karena sudah terlalu lama mendiamkan Nazira dengan seribu bahasa.
“Ra, maafin Aqila ya” ia mengawali pembicaraannya.
Nazira yang mendengarnya langsung menatap Aqila sambil mengjerutkan dahinya. “Maaf” ulang Nazira. “Maaf untuk apa?” tanyanya.
“Maaf karena Aqila udah diemin Nazira beberapa hari terakhir ini” jawab Aqila.
“Iya gak papa Qil, lagian kamu bersikap seperti itu pasti ada sebabnya kan?” ucap Nazira santai sambil mengaduk soto yang ada di depannya.
Aqila hanya mengangguk seraya tersenyum karena Nazira sudah mengerti akan sikap dan sifatnya, “Tapi Aqila mau nanya sesuatu sama Nazira” ucap Aqila sedikit gugup, "Boleh?" Tambahnya, ia memang termasuk orang tidak suka menunda sesuatu dan mempercayai ha-hal yang ia dengar, tanpa adanya kepastian dari orang yang bersangkutan.
Nazira sudah menduga ini dari awal, Aqila pasti akan menyelesaikan permasalahan yang terjadi diantara mereka secara damai dan juganya secara dewasa. “Boleh, mau nanya apa?, biasanya juga gak izin dulu kalo mau nanya” ucap Nazira mencoba mencairkan suasana.
Aqila menarik napasnya gusar, ia juga sedang mencari kata yang pas untuk ia ucapkan ketika akan berbicara.
"Haha itu kan beda lagi Ra, lagian kan sekarang waktu udah merubah segalanya walaupun kita bersama ada beberapa hal yang datang dan pergi, begitupun dengan persahabatan kita saat ini" jawab Aqila sambil menatap lurus ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs of Heart (WoL)
ДуховныеSegala hal yang dilakukan harus atas persetujuan orang tua, terutama ayahnya yang tercinta.Walaupun jauh dari mereka tetap saja ia harus meminta izin apapun yang ia akan lakukan,karena ia takut nanti akan menjadi anak yang durhaka karena melakukan s...