Belum diedit tandai typo
⚽⚽⚽
Adzan sholat Dhuhur berkumandang dengan pelan Zita membuka mata tatapan matanya langsung tertuju kepada seorang lelaki yang terlelap didepannya, dan yang lebih menakutkan lagi lelaki tersebut bertelanjang dada.
"Aaaaaaaaaaaaa mamaaaa ada laki-laki masuk kekamarrrr tataaaa maaaaaaa, paaaaaaaaa tolonggggggg" teriaknya dengan histeris yang membuat Asnawi membuka mata dengan cepat bahkan ikut bangkit duduk diatas ranjang sembari menatap istrinya yang masih histeris di sisi ranjang. Dia tidak mengatakan apa-apa kepalanya pusing detak jantungnya bergemuruh jika boleh jujur dia kaget sampai lemas.
Tok tok
"Ta ada apa ta" ketukan dan teriakan diluar kamar membuat Zita segera berlari dan membuka pintu kamar dengan berurai air mata.
"Ada apa? kenapa?" Tanya Eko yang datang bersama Dina dan juga kedua orangtua Asnawi. Sedangkan Asnawi menyandarkan tubuhnya dikepala ranjang bodo amat dia masih lemas.
"Itu ada laki-laki yang tidur disamping tata pah, dia masuk kekamar tata papa harus kasih dia pelajaran" adu Zita seperti anak kecil kepada Eko yang membuat lelaki paruh baya tersebut menyentil pelan kening Zita.
"Kamu lupa kalo tadi pagi nikah sama dia?" Omel Dina yang bersiap menarik telinga putrinya beda halnya dengan orangtua Asnawi yang tertawa
"Eh bukan mimpi ya" gumamnya yang membuat tawa menggelegar dari para orangtua sedangkan Asnawi menahan tawanya, melihat tingkah polos serta salah tingkah dari istrinya tersebut.
"Ya bukan, udahlah kita keluar dulu jangan diulangi lagi" omel Dina yang membuat Zita semakin salah tingkah dibuatnya.
Seusai mengunci pintu Zita segera menoleh dan menatap Asnawi yang tersenyum kecil ke arahnya.
"Hahaha" tawa dari lelaki tersebut akhirnya keluar juga membuat wajah Zita semakin masam dibuatnya.
"Kok kamu gak bilang sih? Aku maluuuuu tau gak" omel Zita sembari tengkurap diatas ranjang dan memukul-mukul bantal dengan kedua tangannya.
"Gimana mau ngomong kalo kamunya udah histeris kaya gitu akukan kaget sampai lemas nih" ucap Asnawi sembari terkekeh aduh istrinya lucu sekali.
"Ya aku kan kanget bangun tidur ada kamu dan satu lagi ngapain kamu telanjang dada coba?" Nah benar-benar macam emak-emak anak satu nih ngomel muluk
"Aku gak bisa tidur kalo pakai baju" jawabnya dengan santai sembari merebahkan diri bersiap kembali tidur siang
"Maaf ya kalo kamu kaget karena teriakan ku" ujar Zita yang kini sudah duduk diatas ranjang sembari menatap Asnawi yang memejamkan mata namun, jika lelaki tersebut menatapnya dia akan mengalihkan pandangannya belum terbiasa beradu tatap dengan lelaki tersebut.
"Gapapa namanya juga masih belajar, oh iya kamu belajar natap aku juga dong aneh aja rasanya bicara sama istri tapi gak saling menatap, satu lagi panggil aku mas ya" pinta Asnawi
"Iya aku belajar, eh jangan tidur lagi udah masuk waktu dhuhur ini" mendengar ucapan Zita membuat Asnawi membuka mata dan duduk di ranjang.
"Ayo jamaah" pintanya sebelum akhirnya bangkit dan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Sedangkan Zita memilih untuk menyiapkan baju koko serta sarung dan juga perlengkapan sholatnya. Baju-baju Asnawi pun dikeluarkan dari koper dan meletakkannya didalam almari menjadi satu dengan bajunya.
"Aku udah selesai" beritahu Asnawi yang membuat Zita menoleh dan menggunakan kepala sebelum akhirnya pergi kemar mandi untuk mengambil wudhu.
"Cantik" gumam Asnawi saat melihat Zita keluar dari kamar dengan menundukkan tanpa hijab dikepalanya. Entah sengaja atau kembali lupa jika ada Asnawi didalam kamar. Tanpa mengatakan apapun Zita mengenakan mukenah dan berdiri dibelakang Asnawi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Alam || ASNAWI MANGKUALAM BAHAR (END)
FanfictionSemua berawal dari halu -Zita Prasetya . Semua berawal dari penasaran -Asnawi Mangkualam Bahar . Tapi siapa yang tau jika Halu dan rasa penasaran jika dijadikan satu bisa berubah menjadi sebuah kisah antara dua anak manusia yang mungkin saja ditakdi...