17

1.5K 102 5
                                    

Asnawi kembali dipanggil mengikuti TC timnas U-23 bagaikan reuni Timnas U-19 dahulu kala. Semua pemain terbaik bangsa yang berpencar di berbagai club baik Asia maupun Eropa bersatu di Korea Selatan. Asnawi bahagia masih dipanggil kembali oleh management Timnas dia berharap akan ada TC di Indonesia dalam waktu dekat ini agar dia bisa menyempatkan diri untuk pulang atau bertemu dengan sang istri sungguh dia merindukan belahan jiwanya.

"Nawi, siap-siap gih katanya kita bakalan ada jamuan makan di kedubes RI" kata irfan jaya

"Lah tumben bang?"

"Iya, sebagai sambutan buat lo, Elkan, Egi, Witan, Sadil, sama Arhan yang baru gabung makanya kita diundang kesana buat makan-makan gitu" Asnawi segera berganti pakaian dan sebagainya. Iya selain dirinya lima pemain tersebut baru datang dan akan mengikuti pertandingan uji coba di laga selanjutnya. SEA games 2022 ini merupakan SEA games yang kali ketiga bagi Asnawi, dia pernah mengikuti di tahun 2017 dan tim mendapatkan perunggu, di tahun 2019 mendapatkan perak, ditahun 2022 ini dia sangat berharap mendapatkan Emas, amiin.

Asnawi melirik ponselnya yang bergetar diatas ranjang tertulis jelas Istri Tercinta yang melakukan panggilan telepon. Sudah hampir tiga hari ini Asnawi mengabaikan istrinya karena perempuan tersebut akan berulang tahun.

"Yaallah kuatkanlah imanku, agar bisa bertahan sampai malam nanti sejujurnya aku sudah tak kuat ingin mendengarkan suaranya" gumamnya sembari menatap ponsel yang masih bergetar. Selama tiga hari ini Asnawi selalu memantau keadaan sang istri lewat mertuanya. Yang paling menyebalkannya lagi istri cantiknya kini tengah berlibur di bali lebih tepatnya berkunjung ke rumah Nadeo bersama adik perempuan Asnawi. Sungguh kejam jalan-jalan sendiri tanpa dirinya.

"Asnawi ayooo" nah teriakan cempreng Witan Sulaiman terdengar dari dalam kamar.

"Iyaaa" balasnya sembari meraih tas kecil yang akan dia bawa tak lupa ponsel dia masukkan kedalam saku.

"Ternyataa korea kaya gini ya" gumam Arhan yang dapat didengar dengan jelas oleh Asnawi. Mereka berlima tengah berjalan beriringan menuju bis yang telah disiapkan.

"Iya, kalo jepang gimana? Udah ketemu sama Maria Ozawa belum?" Celetuk Asnawi yang membuat Elkan, Egi, dan Witan melangkah lebih lebar.

"Astaghfirullah gue belum nikah ini bisa jadi percakapan haram" ketus Egy yang membuat Asnawi tertawa sedangkan Arhan memutar bola matanya pelan.

"Sok suci banget calon mantunya bu ustazah" sindir bagas kaffa yang baru bergabung.

"Bentar ini si elkan paham bahasa kita?" Tanya sadil yang sendari tadi diam tak bersuara.

"Iya" jawab elkan dengan singkat padat dan jelas

"Tenang bang dia paham bahasa kita tapi kalo mau ngomong pakek bahasa Indonesia dia susah" jelas Asnwi yang diiyakan oleh Sadili.

"Sebenarnya kita gapapa kok pakai bahasa Inggris lagian biasanya juga gitu kalo di club, dulu waktu masih Sekolah gue benci sama bahasa Inggris tapi sekarang udah jadi bahasa sehari-hari sue-sue rasanya koyo meh edan" keluh Arhan yang membuat teman-teman menatap pria tersebut dengan aneh kecuali bagas.

"Arhan lo kalo ngomong please jangan pakek bahasa jawa bikin kangen bini aja" ketus Asnawi yang membuat mereka semua tertawa.

"Heh kalian cepetan naik jangan ngobrol terus" teriak bang boas yang kini menjadi salah satu assisten pelatihan. Kalian taukan bang boas legenda Timnas Indonesia yang moto hidupnya keren bahkan pernah mengalami patah kaki sampai membuatnya harus berjuang keras untuk pulih tapi masih saja membela Timnas Indonesia. Dia juga berkata akan tetap membela Timnas Indonesia bukan Papua hanya Indonesia yang dia bela. Nasionalisme seorang Boaz Solossa tidak bisa diragukan lagi.

Kapten Alam || ASNAWI MANGKUALAM BAHAR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang