17

110 30 1
                                    

"Bagaimana kalau aku membelimu?"

Apalagi ini? Satu minggu hidup Ola sudah tenang, tanpa kehadiran pria bernama Arsakha yang tak lain adalah kakak dari laki-laki yang pernah dicintainya.

"Lahir batin terpuaskan," kata pria itu lagi.

"Maaf, anda terlambat." di depan Arsakha, Ola memoleskan lipstik yang merah menyala membuka mulut dengan gerakan yang dibuat-buat membuat pria itu muak.

Lantas wanita itu mengambil ponsel dan menyuruh seseorang menggantikan posisinya, dengan sangat terpaksa Ola meminta bantuan temannya agar menyuruh dady-nya turun saat ini ia ingin diselamatkan dari Arsakha.

"Kurang dari sepuluh menit, aku harus melayani priaku."

Tatapan Arsakha turun ke dada Ola, ia tidak tahu maksud wanita itu dengan penampilan yang dilihatnya. Walaupun tidak pernah memegang, ia tahu jika dada Ola tak datar seperti itu.

"Dia membayarmu berapa?"

Ola tidak bisa tersenyum di hadapan Arsakha. "Bukan soal bayaran, aku bekerja dengan profesional." wanita itu tidak memberikan pilihan agar kakak Juan menunggunya, karena memang dia tidak ada jadwal melayani.

"Hai sayang, sudah selesai?"

Ola harus menahan aroma tajam dari mulut Daddy Erni, ketika pria itu mendekat dan mencium puncak kepalanya.

Ini menjijikkan, harusnya pria itu membersihkan diri dulu sebelum keluar.

Karena wanita itu tidak mengangkat teleponnya, Arsakha terpaksa datang ke House Beautiful.

"Tunggu Cantika dulu."

Melihat pemandangan di depannya, Arsakha murka dan Ola melihat situasi yang akan segera memanas, sebelum semua itu terjadi buru-buru ia menarik daddy Erni pergi dari sana tanpa menunggu Cantika turun. Tak pernah ada keributan di House Beautiful, bagaimana jika malam ini Arsakha membuat kejadian memalukan?

Tahu Arsakha akan mengikutinya, Ola membawa daddy temannya ke kamar kosong.

"Keluar, akan kugantikan semua uangmu!" 

Ola menahan napas melihat keberanian Arsakha. Wajah pria itu merah padam karena amarah.

"Aku tidak main-main, keluar sebelum terlambat!" suaranya mendesis, urat biru timbul di rahang pria itu. 

Ola memohon agar daddy tidak keluar, tapi laki-laki itu tidak ingin berurusan dengan Arsakha. Ia datang ke tempat ini mencari peluh nikmat bukan musuh untuk menikam.

"Oke bro. Aku keluar." sepertinya Arsakha benar-benar marah, ia tidak tahu ada masalah apa antara pria itu dengan Ola, sepertinya bukan urusan nafsu karena tidak ada yang bisa diraba dari seorang Ola. 

Cinta? Entahlah, ia tidak mau tahu dan bergegas meninggalkan kamar itu.

"Kamu ingin mengenalku?"

Ola menggeleng, ia tidak ingin tahu apapun tentang Arsakha bahkan Juan. 

"Harusnya kamu mengenal Juan dulu, setelah itu tidak sulit tahu siapa aku."

Wanita Bertarif Tinggi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang