Chapter 87
Perjalanan di luar angkasa. Pemandangan pertama kali buat mereka bertiga. Edward Demons, Celion Demonstra dan Xesa belum pernah melihat pemandangan di luar angkasa.
Mereka bertiga sangat takjub dan kagum apa yang mereka lihat sekarang. Mereka tidak tahu kalau ada banyak jumlah bintang di luar angkasa dan juga hal-hal yang belum diketahui oleh mereka.
Beruntungnya mereka masuk kedalam lorong ruang dan waktu, karena mereka bisa saja tidak dapat bernafas di luar angkasa.
Xesa yang ingin melihat jelas ke luar angkasa, dia mencoba keluar dari lorong ruang dan waktu tersebut, tetapi dia dihalangi oleh Draking.
“Jangan pernah kamu mengeluarkan anggota tubuh kamu dari lorong ruang dan waktu ini! Jika kamu keluar dari lorong ruang dan waktu ini, maka kamu tidak akan bisa bernafas dan akan membeku di luar angkasa.” -Draking
Xesa tidak percaya kalau dia tidak bisa bernafas dan akan membeku Jika dia keluar dari lorong ruang dan waktu tersebut.
“Hehehe.” -Xesa
Xesa sedikit usil mengeluarkan jarinya dari lorong ruang dan waktu. Dan ketika jarinya sudah keluar dari lorong ruang dan waktu tersebut, jarinya langsung berubah menjadi es.
“Wow... Memang benar yang dikatakan kamu.” -Xesa
Celion Demonstra panik karena Xesa mengeluarkan jarinya dan jarinya tersebut membeku.
“Xesa! Kamu tidak boleh melakukan itu lagi.” -Celion Demonstra
“Memang Kenapa? Aku hanya ingin mencoba saja dan membuktikan kalau perkataannya benar.” -Xesa
Jari yang membeku tersebut perlahan-lahan kearah tangannya dan membuatnya sedikit panik. Karena tangannya tersebut juga akan ikut membeku.
“Ha.... Tanganku!” -Xesa
“Sudah aku katakan, jangan pernah mengeluarkan jari kamu itu.” -Draking
Edward Demons ikut panik, dan meminta Draking memulihkan dan menghentikan pembekuan tersebut.
“Draking, bisakah kamu menghentikan tangannya yang membeku.” -Edward Demons
“Ayolah, Draking! Tangannya sudah akan membeku itu.” -Celion Demonstra
Draking bisa saja menghentikan dan memulihkan tangannya Xesa itu, tetapi dia sedang konsentrasi penuh untuk membuat lorong ruang dan waktu.
“Makanya jangan pernah melakukan hal yang telah aku larang! Aku tidak bisa menghentikan pembekuan tersebut. Memang kalian tidak bisa melakukannya sendiri.” -Draking
Mereka bukannya tidak bisa memulihkan kondisi tangannya Xesa. Tapi mereka tidak dapat menggunakan kekuatan sihir mereka tersebut.
“Maaf, Draking. Setelah keluar dari dunia kami, kami merasa kami tidak bisa menggunakan kekuatan sihir kami tersebut.” -Celion Demonstra
“Lalu...” -Draking
“Kekuatan kami itu berasal dari dunia kami. Jadi kemungkinan sangat kecil kami susah menggunakan kekuatan sihir kami tersebut.” -Celion Demonstra
Draking tidak terlalu mempedulikan hal tersebut, dia menyarankan agar mereka berusaha mengeluarkan kekuatan sihir mereka tersebut. Tapi Draking tidak akan bilang itu adalah kekuatan sihir.
“Baiklah, aku ingin kalian fokus saja dan keluarkan kekuatan kalian sebenarnya tersebut.” -Draking
“Maksud kamu, Draking?” -Edward Demons
“Bukan kekuatan sihir tetapi kekuatan kalian sebenarnya.” -Draking
“Walaupun aku tidak mengerti, kami akan melakukannya.” -Edward Demons
Mereka bertiga, selain Draking. Mereka berusaha untuk menghentikan pembekuan tangannya Xesa tersebut dan lalu memulihkan. Akan tetapi mereka tidak bisa melakukannya.
Xesa yang berusaha mengeluarkan kekuatan api miliknya tersebut. Tidak bisa, dikeluarkan karena dia tidak terlalu yakin bisa dapat menggunakan di luar dunianya.
Dan lalu Tangan bagian kiri Xesa membeku total dan akan menuju ke bagian lainnya. Karena melihat situasi yang tidak terkendali dan tidak bisa dikontrol, Draking berpikir kalau dia harus membawa mereka ke stasiun luar angkasa.
Sebenarnya Draking sangat malas menuju ke stasiun luar angkasa, karena berbagai alasan yang akan ada di sana. Akan tetapi karena situasi sudah mendesak, bagaimana lagi.
“Baiklah, aku akan membawa kalian semua ke tempat perlindungan di luar angkasa ini. Dan tempat itu bernama Statiun Luar angkasa.” -Draking
“Maksud kamu ada tempat di luar angkasa ini.” -Celion Demonstra
“Iya.” -Draking
Draking membelokkan arah ke tempat stasiun luar angkasa, dan jaraknya lumayan dekat. Tapi Draking akan sedikit menambah kecepatannya.
Akhirnya mereka sudah sampai di sebuah tempat yang bernama Stasiun luar angkasa. Tempat dimana orang-orang dari penjuru alam semesta berkumpul untuk melakukan perjalanan dan hal lain-lainnya.
Celion Demonstra, Xesa, dan Edward Demons terkejut karena mereka melihat ada berbagai macam jenis makhluk hidup yang ada di stasiun luar angkasa tersebut. Mereka tidak kira ada makhluk lain dan ada juga lebih buruk lagi.
“Sudah lihat-lihatnya. Xesa akan aku bawakan kamu ke tempat pemulihan, dan kalian berdua duduk ditempat yang sudah tersediakan. Janganlah kemana-mana!” -Draking
Draking membawa Xesa ke tempat pemulihan untuk menyembuhkan tangan kirinya yang membeku, dan juga menyuruh Edward Demons dan Celion Demonstra untuk duduk dan tidak pergi kemanapun. Supaya mereka tidak tersesat atau terpisah.
Luas area Tempat stasiun luar angkasa itu adalah 5 km persegi dan belum juga bagian atas dan bawahnya. Ada tiga lantai, lantai tengah lantai tempat menunggu, lantai atas lantai buat penginapan dan lain-lainnya, dan lantai bawah buat perjalanan antar semesta. Dan stasiun luar angkasa tersebut bernama Stasiun Semesta lima puluh.
Edward Demons dan Celion Demonstra yang hanya duduk dan memperhatikan berbagai macam orang melewati mereka. Dan juga mereka sedikit kebingungan karena mereka sama sekali tidak mengerti yang dibicarakan oleh semua orang.
Sebenarnya itu adalah hal wajar di stasiun luar angkasa tersebut, sebab banyak orang dari tempat lain dengan bahasa yang berbeda dan juga budaya yang berbeda-beda.
“Edward, entahlah aku ingin mengatakan apa, tetapi hanya kamu saja yang bisa menjadi target kecerewetan aku.” -Celion Demonstra
“Diamlah! Aku juga tidak mengerti apa yang orang-orang bicarakan? Tapi kemungkinan mereka tidak membicarakan kita.” -Edward
Sebenarnya ada dua atau lima orang membicarakan Edward Demons dan Celion Demonstra, mereka membicarakan pakaian yang digunakan oleh Celion Demonstra yang terlalu mencolok. Pakaian yang digunakan oleh Celion, seperti seorang petarung.
Draking sudah sampai di tempat pemulihan, tetapi sebelum masuk dia harus melakukan sesuatu.
“Xesa, kamu harus melihat kearah aku.” -Draking
“Kenapa?” -Xesa
Draking mengarahkan kepalanya Xesa kearahnya. Dan itu membuat Xesa sedikit malu karena dia dipaksa menoleh kearah Draking.
Draking itu sedang melakukan penilaian terhadap Xesa, untuk membuat sebuah kartu pengenalan palsu untuknya.
“Baiklah, selesai. Ini kartu kamu, jangan sampai kehilangan!” -Draking
Xesa menerima kartu tersebut dan dia melihat dan memperhatikan yang tertulis didalam kartu tersebut. Tulisan yang ditulis dalam kartu tersebut sangatlah akurat.
“Bagaimana kamu...” -Xesa
“Sekarang kamu masuk saja dan jangan usah bertanya-tanya.” -Draking
Xesa masuk kedalam tempat pemulihan tersebut dan sementara Draking menunggu di luar karena dia tidak ada keperluan apapun di sana.
Ketika Xesa masuk kedalam, dia langsung dihampiri oleh seorang dokter yang tanda namanya di dadanya, namanya ialah Dokter Review.
Ketika Dokter Review mengobrol kepada Xesa, dia tidak terlalu mengerti apa yang dikatakan oleh Dokter itu. Karena melihat calon pasiennya yang tidak mengerti perkataannya,dia menggunakan alat penerjemahan.
“Halo, nama kamu siapa?” -Dokter Review
KAMU SEDANG MEMBACA
[ZEROLINE] ZERO DIMENSION : Rise of the Mystical Part 2
FantasiEnd'e Draking adalah seorang penjelajah yang bertekad untuk menemukan berbagai ilmu pengetahuan di seluruh alam semesta. Akan tetapi dia sering menghadapi masalah yang selalu datang menghampirinya dan juga dia terus mendapatkan teman-teman perjalana...