Gaun 👗

345 77 11
                                    

Chapter kali ini terinspirasi dari ide salam satu pembaca aku @shineAromatic

Terimakasih idenya untuk bikin cerita dari salah satu postingan IU

Dan untuk pembaca setia “My Possessive Brother” happy reading, enjoy 🤍

****






















Hari ini Jieun bersiap cukup awal untuk ukuran mahasiswa tingkat tiga. Biasanya mahasiswa tingkat tiga sudah tidak memiliki jam pagi, tapi pagi ini Jieun sudah terlihat siap untuk pergi ke kampus.

Dengan tergesa-gesa ia menuruni anak tangga.

“eit tumben..” komentar Hangyul begitu melihat kehadiran Jieun

“apanya?” yohan yang baru saja keluar dapur ikut bersuara

Jieun menghentikan langkahnya lalu menatap keduanya “bener-bener kembar dempet” ucapnya

Yohan dan Hangyul mengangkat bahu cuek

“hostel isinya emang kalian berdua doang ya? Kenapa sih gue ketemua kalian berdua mulu? Mana sih Bang Daniel, Bang eunsang, Bang minkyu, Dongpyo! Coba panggil penghuni lain biar hostel ini lebih berwarna” oceh Jieun

“cie manggil-manggil Bang Daniel…” ledek Yohan

“ciye cinta lama belum kelar” tambah Hangyu

Jieun tidak tau lagi harus berkomentar apa terhadap dua dempet ini.

“minggir deh gue buru-buru” Jieun membelah jalan hingga memisahkan keduanya.

Yohan dan Hangyul menatap bingung ke arah Jieun. Hari ini gadis itu tidak seperti biasanya. Ia terlihat lebih sensitif dari biasanya dan terlihat lebih repot? Bawaannya terlihat lebih banyak!

Dan sebenarnya fikiran itu tidak salah. Jieun memang membawa dua godie bag berisi pakaian ganti dan beberapa perlengkapan acara. Hari ini memang bukan hari yang biasa, hari ini sedikit spesial.

Walaupun Jieun sudah bersiap sejak awal, tapi kenyataannya ia tetap terlambat untuk berangkat bersama abang-abangnya. Mas memang baru pulang subuh tadi, kakak sudah berangkat sangat pagi karena ada jadwal penijauan proyek dan untuk menghindari macet, sedangkan Abang baru saja tidur setelah begadang melakukan pemotretan.

Kalau difikir-fikir, sepertinya pekerjaan Abang saat ini sangat jauh dari jurusan yang ia tempuh semasa kuliah. Meski begitu, Abang bilang semua ini belum final.

Sebenarnya Jieun bisa saja membangunkan Mas atau Abang untuk mengantarnya, tapi kembali lagi ‘Jieun juga masih punya hati nurani’.

Atau kalau dulu jaman maba, Jieun mungkin sudah minta antar Yohan atau Hangyul untuk pergi ke kampus. Tapi seiring berjalannya waktu, Jieun juga semakin dewasa. Ia sudah mulai bisa membiasakan diri untuk mengatasi hal-hal kecil dalam hidupnya.

Maka, pagi ini ia memesan goride untuk perjalanannya. Yah Jieun sekarang sudah mengerti hal-hal semacam ini semenjak berteman dengan Yuqi dan Mina.

“kok belum sampe sih” ucapnya bermonolog, sedari tadi ia bolak-balik mengecek aplikasi ojek online di ponselnya

“nunggu siapa?” sebuah suara berat tiba-tiba muncul dari arah belakang

Jieun reflek menoleh, ada Doyoung disana. Doyoung mengenakan kemeja dengan kancing yang dibiarkan terbuka seutuhnya , ia memadukan kaus putih sebagai dalamannya. Dengan celana cream, sepatu kets dan tas ransel yang hanya di sampirkan sebelah ke bahunya, membuat Doyoung terlihat seperti seorang pacar idaman.

My Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang