Jum'at - Sabtu - Minggu

301 50 13
                                    

Jum’at sore Jieun kembali ke hostel dengan perasaan campur aduk. Selain lelah lantaran begadang yang tak kunjung usai dalam mengurus laporan PPL, dan masih harus memikirkaan proposal yang sudah harus mulai dikerjakan. Siapa sangka saat ini Jieun sudah semester 7.

Lika-liku perjalaan Jieun selama kuliah rasanya seperti nano-nano. Tapi ia selalu bersyukur lantaran beberapa orang tetap tinggal di sisinya, walau tidak sedikit juga yang pergi silih berganti.

Jieun masih ingat awal mula datang kesini ia langsung jatuh hati dengan Bang Daniel, fakta bahwa Daniel memiliki pacar yang membuat Jieun untuk lebih sadar dan mawas diri. Setelahnya Jieun sempat dekat dengan Jungkook dan Jaehyun, walau akhirnya hubungan dengan kedua pria itupun tidak pernah sampai ke tahap yang benar-benar resmi.

Setelahnya ia juga sempat merasakan butetrfly effect saat bersama Hangyul, walau tidak bertahan lama.

Semuanya terjadi bukan dalam waktu yang singkat. Semuanya proses yang selalu Jieun jalani sepenuh hati tapi memang ternyata bukan mereka orangnya.

Saat ini Jieun sudah tumbuh menjadi gadis dewasa, sudah lebih bijak dalam mengatur perasaan. Dan saat ini satu-satunya pria yang dekat denganya adalah Kim Doyoung. Jieun masih belun tau arah hubungan ini, yang Jieun tau sepertinya ini perasaan dua arah.

Kembali ke topik utama jum’at sore, saat Jieun masuk kedalam kamar ia menemukan sebuah kotak hadiah berwaran biru laut dikamarnya. Kotak itu langsung menarik perhatian Jieun. Ia melempar dengan asal tas miliknya dan langsung menghampiri kotak yang terletak di atas kasurnya.

Begitu ia buka, ia melihat ada sebuah jaket denim didalam sana beserta paper clip bertuliskan Friday, Saturday, Sunday! Masih dengan perasaan bingung, Jieun mengangkat jaket itu keuar dari kotak lalu membentangkannya untuk melihat lebih jelas jaket tersebut dan jujur saja Jieun sangat-sangat menyukai jaket tersebut.

Ia tersenyum lebar sembari memeluk jaket tersebut.

“siapa yang ngasih ya?” ucapnya bermonolog “…apa dari kakak? Apa dari mas? Atau dari abang?”

Jieun langsung menghubungi ketiganya melalui pesan grup, karena ia tau ketiganya belum ada yang dirumah tapi setelah dipastikan ternyata bukan dari ketiganya.

“masa iya dari Doyiii? Gimana cara dia naro di kamar gue nya?” tanyanya ragu

Tidak mungkin Jieun menghubungi Doyoung dan menanyakan hal ini, takutnya Jieun dikira ngode agar diberi hadiah.

Jieun kembali memeriksa kotak yang saat ini sudah terbuka di atas tempat tidurnya, barangkali ada pesan atau clue di dalamnya?

Dan benar saja, Jieun menemukan sebuah notes yang berisi waktu dan tempat untuk bertemu.



***


Minggu pagi, matahari bersinar cerah hari ini. Tidak terlalu terik tapi cukup membuat siapapun yakin bahwa hari ini aman untuk beraktivitas diluar ruangan.

Jieun pergi dengan perasaan campur aduk, antara senang, penasaran dan bingung. Ia cukup yakin bahwa hari ini siapapun orang yang sedang menunggunya akan mengajaknya berkencan. Yang cukup membuatnya bingung adalah ketiga abangnya yang tidak banyak bertanya atupun melarang?

Bahkan tadi ia diantar oleh Abang dan Abang tidak bertanya atau penasaran sedikitpun!

Untuk itu Jieun cukup yakin bahwa acara hari ini sudah bekerja sama dengan ketiga kakak laki-lakinya.

Sesuai dengan isi kotak biru, Jieun hari ini mengenakan pakaian casual dibalut jaket denim dan celana pendek. Tidak lupa ia membawa tas kecil lucu bergambar salah satu karakter kartun favoritnya, hal ini membuat penampilan Jieun terlihat santai namun menggemaskan.

My Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang