05

214 44 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Beberapa hari setelah kejadian tersebut membuat Ryujin mengurungkan diri nya di kamar. Ia tak nafsu makan dan tak mau di ganggu.

"Jiinn ayo makan, dikit aja. biar perut Lo ke isi" Hyunjin memaksa Ryujin memakan beberapa suap nasi. Tetapi selalu saja perut nya mual dan tak bisa menelan makanan yang masuk.

"Ryu gue tau Lo shock sama kejadian yang menimpa Lo, ini juga salah Gue karena Gue nggak becus jagain Lo kejadian kemarin malah terjadi. gue minta maaf banget sama Lo, " Hyunjin menahan agar diri nya tak menangis ia memeluk Ryujin dari belakang.

"Ini bukan salah Lo, Mereka yang salah Jin. Jangan nyalahin diri Lo." Akhirnya Ryujin berbicara kepada Hyunjin.

Gue cuma lagi mau sendiri aja seminggu ini, pikiran gue kacau dan gue masih nggak bisa lupain kejadian itu. Gue takut Jinn . . ." Ryujin berbalik badan dan membalas pelukan Hyunjin.

"Ryujin tatap gue." Hyunjin memegang dagu ryujin dan menuruti perkataan Hyunjin,

"Ingatan buruk memang sulit untuk dilupakan. Tapi bisa ditimpal sama suatu ingatan yang membuat diri Lo merasa sangat bahagia dan enggak akan memikirkan nya lagi."

"Lo lupa jin? Lo pernah di bully waktu SMP karna kata orang-orang Lo jelek dan Lo gendut. Tapi lihat sekarang Lo bisa perlahan lupain ingatan tersebut karna ingatan bahagia sekarang memiliki banyak teman yang baik sama Lo."

"kejadian buruk bukan menjadikan diri Lo semakin terpuruk. Itu ujian jin, biar semakin kuat hadepin nya dan kebahagiaan besar lagi menunggu Lo menyelesaikan ujian yang sekarang lagi Lo hadepin. Kalau sekarang Lo cuma diam aja di dalam kamar dan ga ada perubahan dari diri Lo. Enggak buat diri Lo bisa berubah dari keadaan. Yang buat diri Lo bahagia ya diri sendiri jin, orang lain hanya perantara. Ayo semangat dong! mana Ryujin gue yang bar-bar, ceplas-ceplos, nggak ada rasa takutnya" Ryujin tertegun atas Penunturan kata-kata Hyunjin jarang sekali ia berkata panjang kali lebar.

"Makasi jin, udah kasih sandaran buat gue dan maaf gue nyusahin Lo akhir-akhir ini." Ryujin memeluk lebih erat tubuh Hyunjin

"Sama-sama jin. Lo enggak pernah jadi beban buat gue.karna Lo sumber kebahagiaan gue." mereka saling menatap lalu terkekeh, waktu seperti ini lah yang sangat hangat dan tenang untuk mereka berdua.

🎡🎡🎡

"Jiin ayo jadi pergi enggak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jiin ayo jadi pergi enggak?"

"E-eh iya Lo duluan aja ke mobil" Ryujin mematikan ponselnya, lalu menaruh ke dalam Saku dan berusaha tidak memedulikan pesan anonim tersebut.

"E-eh iya Lo duluan aja ke mobil" Ryujin mematikan ponselnya, lalu menaruh ke dalam Saku dan berusaha tidak memedulikan pesan anonim tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SOULMATE 🎡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang