14. Changed

151 23 8
                                    

Sama sekali tidak pernah sedikitpun terbesit di benak Hyunji, bahwa untuk kesekian kalinya ia akan kembali dipertemukan oleh seorang Nam Jungkook.

Sekeras apapun ia berusaha untuk bertahan, namun jika ia kembali di hadapkan pada hal yang merupakan bagian dari masa lalunya maka sudah bisa dipastikan benteng pertahanan yang telah ia bangun dengan susah payah dalam sepersekian detik akan runtuh begitu saja.

Pelukan itu, pelukan yang dulu selalu menghantarkan sebuah kenyamanan kala Hyunji membutuhkan tempat untuk bersandar. Kedua tangan kekar yang selalu berhasil membawa tubuhnya tenggelam dalam dekapan hangat yang selalu bisa menghantarkan sebuah kehangatan yang bisa Hyunji dapatkan hanya dari Jungkook seorang. Serta aroma feromon yang menguar berpadu wewangian khas dari parfum favorit yang selalu pria itu kenakan, aroma memabukkan yang selalu berhasil membuatnya kembali terjatuh pada afsun seorang pria Nam.

Perlahan, satu persatu memori ingatan tentang kebersamaan mereka kembali berputar. Hyunji masih ingat betul, bagaimana Jungkook kala itu selalu memberikan kasih sayang dan perhatian penuh padanya. Bahkan kata cinta, acapkali keluar dari birai tipis yang dulu juga selalu menjadi candunya.

Cinta mereka terasa begitu sempurna, sebelum pada akhirnya si brengsek Jungkook diam-diam menjalin hubungan lain di belakangnya dengan seorang wanita yang ia ketahui bekerja di sebuah Bar yang dulu sering pria itu datangi.

"Lepaskan!" ujar Hyunji pada akhirnya sambil berusaha melepaskan pelukan erat dari tangan kekar Jungkook. Namun tentu saja gagal, karena sudah bisa dipastikan tenaga pria itu jauh lebih besar darinya.

"Ku mohon, maafkan aku Hyunji-ya. Tolong beri aku satu kesempatan untuk memperbaiki semuanya. A-aku... sungguh masih sangat mencintaimu dan aku menyesal karena telah mengkhianati cintamu. Aku menyesal, maafkan aku! Ku mohon!"

Mendengar suara Jungkook yang memohon dengan intonasi rendah membuat hati Hyunji terasa bergemuruh, perlahan tangan yang sedari tadi menahan dada bidang Jungkook memukul beberapa kali sekuat yang ia bisa. "Kenapa kau melakukan itu padaku? Sialan!" ujar Hyunji dengan suara yang juga ikut bergetar karena tengah berusaha untuk menahan tangisnya agar tidak meluruh.

Di detik selanjutnya, Hyunji memejam untuk meredam rasa sakitnya. Namun sialnya satu persatu memori tentang kebersamaan mereka dulu semakin jelas  tergambar. Dan pemeran utama yang telah berhasil meluluhlantakkan seluruh hatinya kini kembali, bahkan telah kembali berhasil memporak-porandakan benteng pertahanannya hingga menyisakan puing-puing kepingan hati yang membuat rasa sesak semakin menjadi.

"Kenapa kau melakukannya? Nam Jungkook!" ujar Hyunji lagi di sela tangisnya sambil meremat kuat kemeja yang dikenakan oleh Jungkook. Ya, pada akhirnya Hyunji kembali lemah saat di hadapkan dengan salah satu hal yang menjadi kelemahannya.

"Maafkan aku, maafkan aku sayang."

"Cukup, Jung! Berhentilah bersikap seolah kau menyesal dengan perbuatanmu!" ujar Hyunji yang kini telah berhasil melepaskan dekapan dari tangan kekar milik Jungkook, menatap pria itu dengan kilatan amarah yang begitu jelas terpancar dari kedua maniknya.

"Ku mohon! Lupakan semuanya! Lupakan semua hal yang berkaitan dengan kau dan aku! Biarkanlah semuanya menjadi kenangan paling menyakitkan bagiku! Tolong jangan membuatku kembali mengingat semua hal buruk yang telah kau lakukan padaku yang membuatku semakin membencimu! Dan jangan memaksaku untuk kembali membuka luka lama yang telah susah payah aku sembuhkan hanya karena orang sepertimu!"

EFFLEURAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang