12. Nightmare 🔞

308 31 27
                                    

⚠️
[ WARNING! ]
[ MATURE CONTENT! ]

Jimin yang baru selesai membersihkan tubuhnya dibuat terkejut saat dirinya mendapati Hyunji yang baru saja kembali dengan keadaan yang terlihat begitu kacau. Surai yang acak-acakan juga aroma alkohol yang begitu kuat menyeruak.

"Aish!!! Sial!!! Kenapa ruangan ini panas sekali?!"

Umpatan itu begitu jelas menyapa rungu Jimin, membuat atensi pria itu langsung tertuju pada gadis yang sedari tadi tak henti mengibaskan tangannya. Tentu saja Jimin dibuat heran karena tingkah laku Hyunji, karena beberapa saat yang lalu ia baru saja menurunkan suhu ruangan dan ia pun bisa merasakan bahwa ruangan ini bisa dikatakan cukup dingin sekarang.

"Ada apa denganmu, Ji?"

Hyunji sendiri tidak mengerti, mengapa ia merasakan hal seperti ini? Aroma feromon dari tubuh Jimin yang berdiri beberapa meter darinya begitu jelas terasa, leher jenjang dengan kelenjar tiroid yang bergerak kala pria itu berbicara, serta tetesan dari ujung surai Jimin yang masih terlihat begitu basah membuat Hyunji merasakan getaran aneh yang terus menyerang tubuhnya.

Melihat Hyunji yang terdiam sambil terus menatapnya dengan tatapan yang tak ia mengerti, membuat Jimin beranjak untuk mendekat ke arah gadis itu. Tentu saja Jimin begitu khawatir melihat keadaan Hyunji yang tak biasa ini, tangannya terangkat menyentuh bilah pipi Hyunji untuk memastikan apakah suhu tubuh gadis itu berada pada batas normal? karena Jimin masih ingat betul semalam Hyunji mengalami demam yang tak kunjung turun.

"Apa kau baik-baik saja? Hmm?"

Lagi! Suara Jimin dan sentuhan dari tangan dingin milik pria itu di bilah pipinya, membuat Hyunji semakin merasakan sebuah ledakan hebat dari dalam dirinya. Malam ini Jimin terlihat begitu menggairahkan di matanya. Sungguh, ini kali pertama Hyunji merasakan hal gila hanya dengan sebuah sentuhan sederhana.

"Ji, ku rasa kau sedang tid-,"

Perkataan Jimin terhenti, pria itu membelalakan kedua netranya pun merasa begitu terkejut kala mendapati benda kenyal milik gadis itu meraup birainya. Ya, Hyunji menciumnya.

Tubuh Jimin seketika membeku, seperti orang bodoh yang tak mengerti apa yang harus ia lakukan saat mendapati Hyunji yang semakin melumat habis bibir tebalnya. Di detik selanjutnya Jimin tersadar, lantas mendorong tubuh yang jauh lebih kecil darinya untuk menghentikan ciuman sepihak yang baru saja gadis itu lakukan.

"Yeon Hyunji, sebaiknya kau membersihkan diri dan istirahat." Jimin berucap kemudian membalikkan tubuhnya. Belum sempat kakinya melangkah, tangan Hyunji lebih dulu menahan tangannya dan berhasil membuat Jimin kembali menghadap gadis itu.

"Malam sudah semakin larut, cepat bersihkan tubuhmu dan-,"

Lagi-lagi ucapan Jimin terhenti saat mendapati birai kemerahan itu kembali meraup birainya. Bahkan pagutan itu terasa lebih dalam menciptakan alunan decakan demi decakan kelewat memabukkan yang membawa seluruh akal sehat seorang Ahn Jimin mulai goyah.

Dan pada akhirnya, Jimin kalah karena dirinya tak kuasa menolak apa yang tengah Hyunji lakukan. Lantas tangannya mulai terangkat merengkuh perpotongan pinggang ramping milik gadis itu, mengikis jarak di antara mereka hingga tak ada lagi celah di antara keduanya.

Jimin memejam pun mulai membalas setiap lumatan yang diberikan oleh gadisnya dengan menyesap begitu kuat birai manis yang telah sempurna menjadi candunya, makin dalam dan semakin dalam lagi hingga membuat keduanya sama-sama tenggelam dalam pagutan kelewat panas yang menghantarkan desiran aneh yang terus menjalar dari dalam diri mereka.

"Nghhh..."

Desahan itu keluar begitu saja dari labium Hyunji. Ia tak mengerti mengapa rasanya segila ini saat Jimin membalas tiap sesapannya juga melesakkan daging tak bertulang milik pria itu hingga membuat seluruh rongga mulutnya terasa begitu penuh. Dan ia pun tak mengerti mengapa dirinya menginginkan hal yang lebih dari sekedar ciuman, Hyunji menginginkan Jimin malam ini. Terdengar gila memang, tapi itulah yang Hyunji rasakan sekarang.

EFFLEURAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang