3. I See You

212 42 94
                                    

Taehyung berhasil dibuat terkejut setelah mendengar suara Hyunji yang berbisik tepat di rungunya. Dan yang semakin membuat kedua netra Taehyung terbelalak manakala ia merasakan partikel lembut milik Hyunji yang bersentuhan langsung dengan birainya.

Hyunji membuka kedua netranya saat dengan refleks Taehyung melepas tautan di bibir mereka. Rasanya Hyunji benar-benar berada di puncak kemenangan saat sudut matanya menangkap kehadiran Jimin yang tengah menatap ke arah mereka di ambang pintu. Mencuri satu kecupan lagi pada ranum Taehyung lantas tersenyum begitu manis pada pria yang masih menatapnya dengan keterkejutan pada wajahnya yang terbilang tampan jika terus diperhatikan.

Sedangkan Jimin terlihat membeku, aliran darahnya seakan berhenti selama beberapa sekon saat melihat adegan yang membuat sesuatu dalam dirinya bergejolak. Hyunji tengah bercumbu dengan pria lain secara langsung di hadapannya. Tanpa sadar tangan Jimin mengepal, membuat urat keunguan itu menyembul di punggung tangannya. Entah kenapa ia sangat ingin menarik dan menghajar bahkan menyeret pria itu untuk segera keluar dari ruangan ini saat ini juga.

Di detik selanjutnya, dengan langkah cepat Jimin benar-benar menarik begitu kasar lengan pria yang baru saja mencium Hyunji. "Maaf Tuan, apa kau tidak tau bahwa ini adalah Rumah Sakit? Tolong hargai pasien yang membutuhkan istirahat!" ujar Jimin dengan tatapan tajam yang begitu mematikan.

"Hhh... siapa kau? Kenapa kau mengaturku? Apa kau petugas keamanan di sini? Dan pasien yang kau maksud, dia adalah kekasihku!! Kau tak mempunyai hak untuk mengatur hubungan kami!"

Diam-diam Hyunji mengulum senyum, sungguh! Ia sangat ingin memberikan sepuluh jempol sekaligus atas sandiwara yang tengah dimainkan oleh seorang Ryu Taehyung. Pria itu sepertinya cukup mumpuni untuk berkecimpung pada dunia seni peran dan berhenti menjadi saingan terberatnya, jika hal itu terjadi ia pasti akan lebih mudah memenangkan setiap pertandingan nantinya.

"Aku lebih berhak atas dirinya karena aku adalah calon suaminya!" Entah sadar atau tidak Jimin melontarkan kalimat itu begitu saja, "kau bisa pergi sekarang! Sebelum aku memanggil petugas keamanan untuk benar-benar mengusirmu dari sini!" ujarnya lagi.

Taehyung terkekeh, menatap penuh keremehan pria yang ada di hadapannya. Lantas kembali menghadap Hyunji, kemudian memberikan satu kecupan dengan durasi yang cukup lama pada dahi gadis itu yang masih terbalut oleh perban. "Aku pergi. Jaga dirimu baik-baik! akan ku hubungi nanti," ucap Taehyung. Apapun akan ia lakukan asal ia bisa kembali mendapatkan mobilnya dari gadis kelewat cerdas seperti Hyunji, setelahnya beringsut untuk keluar.

Hyunji terdiam, begitu terkejut dengan apa yang dilakukan Taehyung. Pria itu ternyata sangat piawai dalam bersandiwara. Bahkan sebelum benar-benar keluar pria Ryu itu sempat menubrukan bahunya pada bahu Jimin. Tapi setelah menyadari hanya ada ia dan Jimin di ruangan ini, Hyunji mencoba untuk tetap pada pendiriannya yaitu tak memperdulikan kehadiran Jimin di sini.

"Apa sebenarnya yang kau lakukan? Hingga membuatmu sampai seperti ini," ucap Jimin yang kini beranjak untuk menghampiri Hyunji yang masih acuh tak acuh akan kehadirannya. "Hyunji-ssi aku sedang berbicara padamu," tambah Jimin lagi saat tak mendapat respon apapun dari Hyunji yang malah memejamkan rapat kedua netranya.

Pada akhirnya, Jimin hanya bisa menarik nafas dalam dan membuangnya perlahan guna memupuk setinggi-tingginya kesabaran untuk menghadapi gadis keras kepala yang sialnya akan menjadi calon istrinya.

"Astaga! Hyunji!" ujar Jihwan yang baru saja masuk ke dalam ruang rawat Putrinya disusul Mirae yang berada tak jauh di belakang.

EFFLEURAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang