5. Convenant

162 37 131
                                    

Cukup lama Jimin meninggalkan Hyunji bersama Taehyung, sebelum pada akhirnya pria itu kembali dan membawanya untuk pulang ke rumah. Dengan menggunakan alat bantu untuk berjalan, Hyunji terlihat cukup kesulitan. Meski ada Jimin dan Taehyung yang berada di kedua sisinya, seperti biasa Hyunji tak ingin merepotkan orang-orang di sekitarnya.

"Aaaaa!! Jangan!!!"

"Jangan sakiti dia!!!"

"Tolong, jangan lakukan itu!!!"

Suara teriakan demi teriakan juga keributan yang terjadi tepat di hadapan mereka, membuat langkah ketiganya seketika terhenti. Terlihat seorang pria yang tengah menahan salah satu wanita dengan sebuah pisau lipat yang sudah berada tepat di leher wanita itu.

Dengan gerak cepat, Jimin mengambil satu langkah di depan Hyunji. Nalurinya berkata bahwa ia juga harus melindungi gadis itu. Apapun yang terjadi, Hyunji harus tetap baik-baik saja selama ada ia di sisinya.

"Lepaskan dia!"

Hyunji dibuat terkejut kala mendengar suara Jimin yang naik satu oktaf, dari belakang ia juga melihat dengan jelas bagaimana rahang tegas milik Jimin mengeras. Bukankah mereka bisa saja pergi? Dan tak perlu ikut campur dengan apa yang tengah terjadi saat ini. Sekiranya, itulah yang kini tengah berkecamuk dalam batin sang gadis Yeon.

"Siapa kau?! Pergilah! Atau wanita ini akan benar-benar mati di tanganku!" teriak pria itu yang semakin mengeratkan lingkaran tangannya pada leher sang wanita.

Jimin sempat berdecih sebelum pada akhirnya mengeluarkan sesuatu yang tersimpan di sakunya. "Aku anggota kepolisian, lepaskan wanita itu atau kau akan berurusan dengan pihak kepolisian!" ujar Jimin sambil menunjukan kartu tanda anggota miliknya, dan berhasil membuat Taehyung terkejut karena pria itu sama sekali tidak mengetahui apa pekerjaan Jimin.

"Cepat berikan uangnya atau aku akan membunuhmu saat ini juga!" pria itu berbisik, yang membuat sang wanita hanya bisa menangis sambil menggeleng begitu pasrah, "cepat berikan!!" ujar pria itu lagi sambil menekan pisau lipat di tangannya yang berhasil membuat orang-orang di sekitar mereka berteriak histeris.

Dengan gerak cepat Jimin mengeluarkan pistol yang sedari tadi ia simpan di balik pinggangnya. "Jangan bergerak! Atau peluru dari pistol ini akan menembus kepalamu!" ujar Jimin sambil mengarahkan pistol di tangannya ke arah pria itu, "lepaskan wanita itu! Maka akan ku biarkan kau pergi dalam keadaan hidup," tambahnya.

"Cepat! Berikan uangnya!"

Pada akhirnya dengan tangan yang bergetar wanita itu mengeluarkan lembaran uang dari dalam tas, kemudian memberikannya. Tepat setelah pria itu pergi, tubuh wanita itu langsung terjatuh lemas di lantai.

Jimin yang melihatnya langsung memasukan kembali pistolnya dan dengan gerak cepat menghampiri wanita yang kini tengah bersimpuh dan menangis tersedu. "Nona, kau tak apa?" tanya Jimin, setelah dirinya mensejajarkan diri tepat di hadapan wanita itu. Dan betapa terkejutnya Jimin saat melihat dengan jelas wajah wanita yang cukup familiar baginya.

"A-adikku... dia sedang sekarat, tapi aku tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan nyawanya. Apa yang harus ku lakukan, Tuan?" ucapnya begitu lirih di sela isak tangis yang begitu memilukan hati.

"Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja. Adikmu, pasti akan selamat." Jimin berucap, kemudian atensinya kembali kepada Hyunji yang berdiri tak jauh darinya. "Tunggulah di mobil! Aku akan segera menyusul," ucapnya lagi sebelum dirinya benar-benar berlalu.

Sedangkan Hyunji hanya memutar malas bola matanya, kemudian kembali melanjutkan langkahnya diikuti Taehyung yang masih setia berada di sisinya.

__________

EFFLEURAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang