Am2:00 | O1

891 17 6
                                    

Sesuatu yang salah telah terjadi semenjak peristiwa itu... Sesuatu di dalam diri Chanyeol menjadi gila... Ya, hanya semenjak peristiwa kecelakaan yang telah merenggut nyawa Istrinya, kepala keluarga dari rumah tangga Park itu segera mengetahui bahwa dirinya mulai memandang kelima Putrinya melebihi batas hubungan Ayah dan Anak.

Chanyeol segera menjadi tidak bisa menolak paras cantik mereka. Dia dapat merasakan sesuatu yang selama ini tidak pernah ia perhatikan ketika kelima gadis itu memakai pakaian yang pendek di dalam rumah. Dirinya dapat mencium aroma yang betul-betul aneh, bahkan setiap kali memasuki kamar mereka.

Panas dan menyengat, hangat dan mengepul, basah dan kuyup, Lembab dan berkeringat, sempit dan ketat... Pikirannya selalu dipenuhi tentang bagaimana gambaran jelas alat kelamin kelima Putri kesayangannya. Sangat cabul, tidak senonoh, namun hal yang sangat luar biasa untuk dialami.

Awalnya, Pria jangkung itu menemukan kepuasan aneh dengan menikmati aroma memabukan dari celana dalam mereka secara diam-diam, sebelum akhirnya menggunakan cairan putih keadilan untuk menodai mereka berlima dalam imajinasinya sendiri. Tetapi, ia mendambakan lebih banyak lagi sensasi... Lebih banyak lagi ransangan... Lebih banyak lagi kesenangan...

Keinginannya untuk kesenangan cabul yang tidak mengenal batas itu akhirnya menyeret Putri bungsunya sendiri ke dalam pusaran kebejatan yang sangat koruptif. Chanyeol tidak pernah membayangkan ia telah melakukan tindakan terlarang ini dengan Putrinya yang masih di bawah umur setiap malam.

Pukul dua pagi. Adalah waktu yang saat ini diperlihatkan oleh jam digital yang terletak di atas meja kecil─di samping tempat tidur. Chanyeol melonggarkan simpul dasi yang melilit kerah kemeja putihnya, seakan melepaskan tekanan yang telah membebaninya di hari itu.

Sejak pekerjaan menuntutnya menghadiri konferensi tingkat nasional di Seoul, Ketua partai politik terbesar di Korea Selatan ini merasa sudah lama tidak pulang ke rumah. Meskipun hanya pergi selama dua minggu, udara musim panas yang segar membuat dirinya langsung lupa masih berada di negara yang sama.

Semuanya tampak berbeda di Himyanchong, kota di mana Chanyeol tinggal dan dilahirkan. Terletak di pinggiran Seoul, kota kecil ini terasa seperti surga yang tersembunyi oleh pegunungan tinggi, serta lembah di sekelilingnya. Tak heran jika, hanya segelintir orang yang mengetahui keberadaan kota kecil ini.

Meski letaknya tidak jauh dari Seoul, gedung pencakar langit, jalan raya yang besar, suara bising dari kendaraan, bahkan keriuhan pidato publik yang bergema selama pemilihan umum, tidak bisa ditemukan di Himyanchong. Yang mereka miliki hanyalah, suara bisikan sungai yang tenang, serta nyanyian jangkrik.

Lagi-lagi, Chanyeol merasa tak berdaya sebagai seorang Ayah ketika dia menyaksikan Putri bungsunya yang tertidur lelap di atas tempat tidur. Gadis berusia sembilan tahun itu dikelilingi oleh bantal dan selimut berwarna putih yang sangat lembut, nan membuat kehadirannya nampak selayaknya malaikat kecil.

Tubuh Chanyeol tanpa malu-malu beraksi tak senonoh hanya setelah melihat Yeo-reum dari jarak yang lebih dekat. Irama jantungnya berpacu dengan liar, menirukan nafsu sesat yang dengan susah payah ia perjuangkan untuk mengekang dalam dirinya. Tonjolan besar yang menekannya di balik celana, kini pun semakin membengkak.

Selimut tebal yang tergeletak kusut di ujung kaki kasur tampaknya, dengan sengaja menawarkan tubuh mungil Yeo-reum yang terpantau sangat rentan terhadap pelecehan seksual. Gaun tidur tipis berwarna ungu pucat yang memeluk tubuh mungilnya bahkan tak melakukan apa-apa untuk menyembunyikannya dari tatapan lapar sang Ayah.

Seolah menggoda sekaligus mengejek Chanyeol, sepasang puting mungil nan menggemaskan menonjol dengan menantang dalam bayang-bayang kain yang begitu lembut. Tatapan Chanyeol tertuju secara penuh pada payudara Yeo-reum yang seukuran sekali gigit itu. Sungguh pun putingnya menyerupai noda kembar mungil berwarna merah muda di atas kain.

DILF | Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang