MY KING (Kurokawa Izana)

penerus ku

"Hana, (name) aku merindukan mu maaf kan aku" lirih seorang pria paru baya.

"Yang mulia sudahlah, mereka tidak akan mungkin kembali lagi, ini sudah enam tahun berlalu" ucap seorang perempuan di belakang nya.

Pria itu tidak memperdulikan perkataan wanita berstatus istri nya itu, kerinduan dan penyesalan terasa amat sangat membuat nya menderita.

Sang permaisuri dan putri semata wayangnya pergi dari istana karena ketidak percayaan dirinya pada sang suri.

Wanita yang sedari tadi menenangkan hati hanya bisa tersenyum dalam di dan terus berkata seolah itu semua kebenaran nya.

"Istri tercinta mu itu sudah aku lenyap kan, sekarang tinggal anak mu yang akan ku bunuh.dan aku akan mengambil posisi sebagai permaisuri. Liat saja kedepan nya"

-xiao ying-

*******

"Huek! Huek!... Hiks.. mual sekali~" lirih (name) sambil memegangi perutnya.

Sebulan telah berlalu sejak hari itu di tempat pemandian, selama itu pula (name) tidak bertemu dengan izana.

Dan beberapa hari ini dia selalu muntah-muntah dan kepala nya sangat pusing. Nafsu makan nya bertambah yang membuat tubuh nya yang kurus menjadi berisi, sekarang  (name) tambah cantik saja tubuh nya juga lebih molek dari sebelum nya.

Itu membuat penampilan nya tambah cantik saja.

"Nona! apa nona baik-baik saja?" Tanya dayang ching khawatir setiap hari terutama pagi nona nya itu selalu muntah-muntah.

*Disini author ganti pakek (nona) ye...

"Umh ntahlah dayang ching aku merasa sangat pusing" ucap (name) lemas.  Lalu di merebahkan tubuh nya di ranjang.

"Yang mulia saya panggil kan tabib dulu" ucap dayang ching langsung pergi dari kamar (name).

Tak lama dayang ching datang bersama seorang perempuan tua, terlihat (name) tengah di pijit kaku nya dan kepala nya oleh dua orang dayang lainnya.

Tak lama seorang dayang membawa kan pering saji yang berisi kan buah-buahan.

"Hormat kepada yang mulia" ucap tabib itu seraya menunduk.

(Name) membalas nya dengan senyuman ramah.

"Yang mulia apa keluhan nya?" Tanya tabib itu sopan.

"Yang mulia selir (name) sering muntah-muntah terutama setiap pagi dan malam. Lalu dia sering merasa kelelahan, kepalanya pusing sebenarnya apa yang terjadi dengan selir (name) ?" Tanya dayang ching khawatir, bahkan di sampai ngos-ngosan karena tidak memberi Jedah untuk berbicara.

Terlihat (name) hanya tersenyum geli dia benar-benar merasa punya saudara perempuan, dan dayang ching sebagai kakak perempuan yang sangat menyayangi adik perempuan nya.

Terlihat tabib perempuan itu tersenyum lalu dia meminta izin untuk menyentuh perut (name). Tabib itu mulai dari mengelus perut bagian bawah hingga seluruh permukaan perut nya dengan agak menekan nya.

Lalu senyuman senang semakin merekah di bibir nya, dia menarik tangan nya dari perut (name) lalu menghela nafas.

(Name) yang melihat tabib tersenyum aneh pun merasa heran dia benar-benar tidak mengerti.