7🌸

366 50 4
                                    

"Buat lo" ucap gadis bersurai pendek dengan malu-malu menyerahkan sebuah kotak dengan pita merah di atasnya. Tanpa menatap langsung pria didepannya yang kini mengangkat sebelah alis, yang bingung dengan apa yang diberikan oleh sang gadis.

Merasa paham dengan apa yang diberikan, pria itu berucap "Lah untuk apa dikasih lagi? Yang kemaren udah cukup padahal" goda Sano kedua itu sambil menyeringai namun tetap mengambil kotak yang diyakini sebagai kado dari tangan si gadis bernama Akashi Senju.

"Diam!" Sambar Senju mendengar ucapan Mikey karena pipinya mulai memanas, kini ia teringat apa yang ia lakukan dua hari yang lalu saat ulang tahun Mikey. Senju merasa tidak enak jika tidak memberikannya hadiah jadi ia berikan walaupun kini ia sangat malu.

Mikey terkekeh geli melihat Senju yang kini tengah salah tingkah masih mengalihkan pandangan darinya. Penasaran dengan pemberian si gadis, Mikey langsung membuka kotak itu. Terlihat satu jam tangan berwarna hitam. Senyum tak henti-hentinya pudar diwajah Mikey sedangkan Senju hanya melirik pria itu yang mulai memasangkan jam tangan pemberiannya.

Senang? Tentu Senju sangat senang.

Masih berdiri di halaman depan rumah lengkap dengan seragam sekolah, Senju dibuat kesal sendiri karena Mikey tak kunjung selesai memasang jam tangan.

"Sini gue pasangin" ucap Senju menarik tangan Mikey lalu dengan sigap memasangnya. Mikey memandang hadiah pemberian Senju ditangannya. Sudah tampak diwajahnya bahwa ia juga sangat senang.

"Terimakasih ya" ucap Mikey sambil mengacak-acak pelan rambut Senju. Yang mendapat perlakuan hanya mengembungkan pipinya, tak berani melakukan kontak mata dan menyembunyikan wajahnya yang kini tengah memerah.

"Ya sama-sama, ayo berangkat sekolah nanti terlambat" Senju mendorong pelan Mikey menuju ke arah motor agar mereka bisa berangkat sekolah sekarang. Ia tak mau berlama-lama disini. Mikey hanya menurut mengiyakan titah gadis itu.
.
.
.
.
.
.
.
.

Entah kapan ini bermula ketika perlahan-lahan atensi Senju hanya dipenuhi oleh Mikey. Ia tak jarang mencuri pandang kearah pria itu. Baik itu di rumah maupun di sekolah. Sano Manjirou selalu terpatri dipikirannya. Kadang memikirkannya saja bisa menjadi kesenangan tersendiri bagi Senju. Apalagi mengingat perlakuan Mikey akhir-akhir ini. Bisa dibilang hubungan mereka semakin dekat. Hanya sekedar itu. Tapi kita tidak tau apakah salah satu dari mereka sudah menyimpan rasa. Tentunya setiap kali Senju berada di dekat pria itu, jantungnya selalu berdegup lebih cepat.

Apakah dia sudah menyukai Mikey? Tidak. Senju tidak mau menyimpulkan ini terlalu cepat sebagai rasa suka. Tidak ada salahnya kan jika dia hanya nyaman dengan pria itu.

Senju kira rasa nyaman itu hanya untuk dirinya seorang. Dan semua perhatian itu hanya untuknya.

Ternyata bukan. Sebelum kedatangan orang baru di kehidupan Mikey. Tidak bisa dibilang baru juga karena seseorang ini sudah mengenal Mikey lebih dulu.

Awalnya Senju tidak tau sampai seseorang itu datang.

***

"Kakk Senjuuu!!" seruan itu terdengar semakin jelas, ternyata ada seorang adik kelas yang menghampiri Senju yang awalnya ingin masuk ke ruang kelas harus menghentikan langkah karena panggilan itu. Masih mengandeng tas dibahu, Senju berdiri menunggu siapa yang pagi-pagi begini memanggilnya. Senju tatap bingung perempuan yang sedang terengah-engah menghampirinya sambil berlari.

"Kak...kak Senju...ada yang mau aku omongin sama kakak!"

"Hm?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"HAHHH?!! APA?!! LO TAU DARIMANA KALO GUE BISA KARATE?!"

"Iya aku tau, kakak dulu saat SMP ketua karate kan?"

"Nggak ah nggak mau."

"Ayolah kakk...terima tawarannya, kakak itu kan kuat, jadi kakak pasti menang lombanya" ucap adik kelas itu sambil memohon ke Senju.

Bukannya masalah ia bisa menang atau tidak, karena tentu kemungkinan besar ia akan menang. Ia tau dirinya itu kuat karena tanpa banyak yang tau gadis ini selalu latihan fisik minimal 2 kali seminggu sebelum dirinya tinggal di rumah Shinichiro.

Tidak tau alasan yang jelas kenapa Senju berhenti ikut karate di SMA, tapi salah satu alasan yang pasti walau ini bisa dibilang alasan yang bodoh, dulu Senju ingin terlihat lebih feminim di depan Chifuyu jadi ia tidak ikut ekskul sejenis itu lagi.

Walau Senju tidak lagi memperdulikan itu sekarang, tapi tetap saja ia segan jika tiba-tiba ada yang menyuruhnya ikut lomba karate sebab perwakilan untuk karate putri mereka sedang mengalami cedera.

"Ayolah kak...please!" lagi-lagi adik kelas dihadapannya sekarang memohon dengan paksa.

Bel masuk sudah berbunyi. "Nju bel nya udah bunyi tuh, lo lagi ngapain diluar??" seru Akane dari dalam kelas memanggil Senju untuk segera masuk. Sudah ada alasan untuk menghindar, Senju buru-buru masuk ke kelas.

"Iya, nanti gue pikirin lagi ya" Senju berhasil menghindar meninggalkan adik kelas tadi yang kini merasa kecewa.

Senju menghela napas lega saat ia telah duduk nyaman dibangkunya. Melupakan tawaran lomba tadi, ia sudah bulat akan menolaknya nanti.

Bertopang dagu, kini matanya beralih melirik pria yang kini selalu mengisi pikirannya. Betul, dialah Sano Manjirou. Posisi duduk mereka tak begitu jauh sehingga Senju dapat dengan mudah melihatnya. Pria itu tengah bersenda gurau dengan teman-temannya. Sesekali ia tertawa yang bagi Senju itu sangat manis membuat mata Senju tak kunjung beralih. Entah sejak kapan melihat pria itu bagai candu yang sulit untuk dilepas. Sedangkan kedua temannya kini sadar jika dirinya sedang melirik Mikey.

"Ekhem, nggak sakit tuh mata lihat pria tampan disebelah sana tanpa berkedip?" goda Akane yang membuat Senju langsung jengkel.

"Ciee... udah mulai suka nih ya" sekarang giliran Hinata yang menggoda Senju. "Semenjak Senju tinggal dirumah Mikey, gue penasaran mereka ngelakuin apa hingga Senju jadi luluh gini?" sambung Hinata lagi.

"Heh! Gue nggak bilang suka ya?!" sela Senju.

"Suka enggak, tapi sayang iya, ya kan Nju?

Senju berdecak kesal dengan tingkah kedua temannya, ingin sekali rasanya memukul wajah mereka jika Senju tidak lupa mereka sahabatnya sendiri.

Ruangan yang tadi sedikit ribut akhirnya hening ketika seorang guru masuk ke kelas. Menandakan akan diadakannya kegiatan belajar mengajar. Tapi atensi mereka beralih ke sosok yang mengikuti guru itu dari belakang. Sesosok perempuan bersurai panjang berwarna caramel. Bisa dibilang dia sangat cantik. Beberapa murid laki-laki maupun perempuan terlihat begitu terpana dengan kecantikannya.

"Murid baru kah?" bisik Hinata ke Senju.

"Sepertinya iya."

Guru tadi menyuruh perempuan itu memperkenalkan diri. Segera pun ia memperkenalkan dirinya dengan ramah. Memang benar jika dia adalah murid baru dikelas Senju. Ia bilang pindah sekolah karena ikut orang tuanya yang pindah kerja.

Setelah cukup berkenalan ia mengambil tempat duduk yang kosong disamping Mikey. Senju tidak akan mempermasalahkan itu. Yang menjadi masalahnya entah kenapa murid baru tadi menatap Mikey dengan tatapan yang sulit diartikan. Begitupula dengan Mikey yang terlihat begitu mengenal perempuan itu. Senju mengelak pikiran bodoh yang muncul di kepalanya. Untuk apa ia memperdulikan hal yang tidak penting.

Tak disangka saat pergantian jam istirahat, murid baru tadi langsung menghampiri Mikey. Dan alangkah terkejutnya seisi kelas karena dengan beraninya gadis itu merangkul Mikey yang kini masih duduk dibangkunya.

"Aku sangat merindukanmu, Mikey" ucap gadis itu. Semua mata tertuju pada mereka berdua dimana Mikey hanya diam tak bergeming mendapat perlakuan mendadak itu. Bisik-bisik mulai terdengar memenuhi seisi ruangan tanpa dipedulikan oleh si murid baru.

"Bukannya dia itu mantannya Mikey ya?" satu bisikan terdengar sampai ke telinga Senju yang sejak tadi masih syok melihat si murid baru dengan Mikey.

'Eh? Hah? Mantan?' batin Senju dalam hati.

Love Scenario || MaisenjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang