"Bodoh! Bodohhh!! Kenapa gue malah nangis sihh??"
Senju merapal kata-kata itu berulang kali. Dengan langkah terburu-buru, tak sekali kakinya dihentakkan di atas trotoar menandakan bahwa ia sangat kesal terhadap dirinya sendiri. Namun begitu air matanya tak berhenti mengalir walaupun sudah sering ia hapus dengan punggung tangannya.
Di trotoar yang cukup sepi itu, langkah kakinya semakin perlahan lalu kemudian akhirnya terhenti. Entah dengan alasan apa, gadis itu melamun menatap cahaya senja disore hari yang indah meski wajah kacau akibat menangis. Bekas air mata ciptakan kilauan oleh cahaya oranye dipipinya. Sesenggukan masih terdengar satu-satu. Sebegitu menyedihkan ia sekarang. Kenapa ia malah menangisi pria menyebalkan itu, terserah pria itu mau melakukan apa, tapi kenapa ia malah begini. Kenapa ia tidak terima jika Mikey dekat dengan Yuzuha. Mengingat nama Yuzuha saja terbesit rasa tak suka kepada gadis itu.
Dalam lamunannya, ia kembali terisak, air matanya turun lebih deras. Kedua tangannya berusaha menutup wajah, guna menghapus lagi air matanya.
"Kenapa gue malah suka sama lo, Mikey?"
"Dan kenapa lo buat gue jatuh cinta sama lo??"
"Lo pikir ini adil hah?? Seenaknya masuk ke kehidupan gue, lo malah..."
Tidak, Senju dari awal tidak pernah menggapai Mikey. Dari awal mereka tidak pernah saling terhubung satu sama lain. Senju hanya sekedar pelabuhannya saja. Mikey bisa pergi kapanpun ia mau. Senju tidak punya hak. Walaupun selama ini Mikey membuatnya seolah-olah menjadikan dirinya spesial. Tapi ia salah.
Namun Senju sudah jatuh. Jatuh cinta dengan pria itu.
Sayup-sayup terdengar suara yang memanggil namanya dari belakang. Suaranya semakin jelas sampai seseorang memegang kedua bahunya memposisikan untuk menatapnya.
"Senju!" Seru pria yang sangat Senju kenali itu dengan napas terengah-engah akibat berlari menyusul Senju.
Senju masih bengong, masih mencerna isi kepalanya kenapa Chifuyu malah menyusulnya kemari.
Chifuyu melihat pipi senju yang basah akibat menangis, tangan yang awalnya ada dibahu Senju akhirnya bergerak sendiri mengusap pelan pipi gadis itu, menghapus air matanya.
"Njuu? Lo gapapa?" Chifuyu menatap mata Senju cukup dalam. Ada rasa khawatir yang ditunjukkan oleh pria itu. Senju yang mendapat perlakuan dari Chifuyu hanya terdiam memproses apa yang dilakukan pria itu padanya. Karena ini benar-benar langka.
"Gu-gue gapapa Chifuyu" Senju membalas walaupun ia masih bingung.
Chifuyu tau jika senju sebenarnya tidak baik-baik saja. Apa yang baik-baik saja jika ia tadi melihat Senju menangis karena Mikey. Chifuyu tidak peduli jika Senju tampak kebingungan dengan tingkahnya. Ia tidak mau jika Senju dipermainkan seperti ini. Walau selama ini ia hanya mampu melihat gadis itu dari jauh, ia tidak mau melihat Senju bersedih.
Senja berganti malam. Kini Senju dan Chifuyu menyusuri jalan yang sama. Chifuyu berinisiatif untuk mengantar Senju pulang ke rumah. Tepatnya ke rumah Mikey. Malas sekali mengatakannya jika Chifuyu mengantar Senju ke rumah Mikey sekarang.
Bunyi langkah kaki menemani perjalanan sunyi mereka. Belum ada obrolan sejak Chifuyu menawarkan Senju untuk mengantarnya pulang. Ini bukan Senju yang dulu pasti akan mencari perhatian jika didekat Chifuyu, tetapi ini Senju yang sekarang telah menaruh hatinya untuk Mikey.
Sampai akhirnya Chifuyu buka suara untuk memecah keheningan mereka.
"Kamu akhirnya suka juga ya sama Mikey.."
Senju hanya diam mendengar pertanyaan dari Chifuyu. Melihat dari tingkahnya tadi yang tiba-tiba kabur dari cafe tentu saja membuat Chifuyu tau betul apa yang dialaminya sekarang. Bukan hanya Chifuyu, Baji dan Draken serta kedua temannya juga sudah tau tanpa ia mengatakannya sendiri. Senju tidak tau lagi jika hal ini akan sampai ditelinga Mikey. Semoga saja tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario || Maisenju
RomanceSenju sangat jatuh hati kepada Chifuyu. Namun, rencana untuk mendekatinya selalu dihalangi oleh pria itu. Mikey. Entah mengapa ia melakukannya, sangat membuat Senju kesal. (Tokyo Revengers Fanfiction) Mikey x Senju Au Warning ! - TYPO!! - OOC - Kata...