Angin malam berhembus lembut. Membuat siapa saja pasti akan merasa nyaman jika mengadakan pesta kecil bersama teman terdekat pada malam dengan langit berhamburan bintang-bintang. Langit malam ini yang cerah dan satu rembulan terpatri di atas sana membuat suasana semakin terasa hangat.
Tapi tidak dengan mereka yang kini melakukan situasi kecil di halaman belakang rumah keluarga Akashi. Sebut saja kegiatan ini untuk mempererat pertemanan atau sejenisnya.
Kegiatan pada malam itu berlangsung aman. Walaupun makanan dan minuman sudah mereka santap, pun hanya sedikit sisa, entah mengapa mereka kurang menikmatinya. Hawanya seperti bertemu orang asing padahal mereka sudah mengenal lama.
Rasa canggung meliputi mereka yang kini tengah duduk santai di atas tikar. Kurang tepat jika menyebut mereka sedang bersantai bersama karena beberapa orang ada yang tidak nyaman dalam menikmati suasana sekrang. Sudah dibilang jika dua orang itu sudah hampir seperti orang asing.
Salah satu orang yang menyadari jika suasana malam ini terlihat begitu suram, tengah mengerutkan keningnya, menghela napas kasar.
"Arghhhh, kenapa suasananya malah begini??" ucap pria itu sambil mengacak rambut panjangnya. Pusing karena sejak tadi memikirkan cara untuk mengubah suasana menjadi sedikit lebih santai.
"Lo kenapa sih Ji?" Sahut pria bertato naga disebelahnya yang tau bahwa temannya satu ini tak lama lagi akan menimbulkan keributan baru.
"Ken, lo lihat kan? Suasana malam ini kayak ada yang kurang gitu loh." protes Baji kepada temannya. "Nah, untuk membuat suasana lebih santai, damai, dan tentram, gimana kalo kita main Truth or Dare aja?" usul Baji yang terlihat begitu bersemangat.
"Lo jangan aneh-aneh deh Ji, terakhir kali lo ngajak kami main, lo malah nantangin Kazutora maling motor sampai hampir ketangkap polisi" protes Draken.
Baji nyengir "Ini beda bestie, gue akan menurunkan kadar kesulitan pertanyaan maupun tantangannya."
"Enggak, gua nggak mau" tolak Mikey.
"Gue juga nggak mau" Senju juga ikut menolak.
"Males deh Ji" Akane juga sama.
"Yahh nggak asik kalian."
"Gue mau main!"
Semua orang menoleh ke arah gadis itu yang ternyata adalah Yuzuha. Dia terlihat begitu antusias dengan usulan Baji.
"Nahh lihat? Dia setuju, jadi kita harus main." Baji terlihat begitu menuntut membuat yang lain sangat kesal kepadanya. Padahal yang setuju hanya Yuzuha.
Mau tak mau semua menyetejui usulan Baji. Apalagi bagi yang menolak akan dicap sebagai penakut. Semua orang tampak malas kecuali Baji dan Yuzuha yang kelihatan bersemangat.
Kini mereka duduk melingkar siap-siap untuk mengikuti permainan. Kecuali Shinichiro dan Takeomi, mereka berdua mengasingkan diri tak jauh dari mereka sambil meminum kopi di teras rumah halaman belakang, membiarkan yang muda-muda menikmati acara mereka sendiri.
Satu botol ada di tengah mereka. Tak menunggu lama, botol itu diputar oleh Baji. Walaupun mereka kelihatan tak bersemangat mengikuti permainan, botol yang asik berputar berhasil membuat jantung mereka seakan dipompa dengan cepat. Takut jikalau ujung botol itu mengarah kepada mereka. Alhasil putaran botol pertama berhenti mengarah ke Akane.
"Truth or Dare?"
"TRUTH"
"Siapa orang yang sangat lo benci?"
"Yuzuha" tanpa basa-basi Akane menjawab pertanyaannya yang dilontarkan Baji kepadanya.
Semua orang sontak menganga, terutama Senju dan Hinata, mereka tau Akane sangat membenci Yuzuha tapi menjawabnya semudah itu tidak dapat diperkirakan oleh mereka berdua. Para laki-laki pun sama terkejutnya dengan jawaban Akane.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario || Maisenju
RomanceSenju sangat jatuh hati kepada Chifuyu. Namun, rencana untuk mendekatinya selalu dihalangi oleh pria itu. Mikey. Entah mengapa ia melakukannya, sangat membuat Senju kesal. (Tokyo Revengers Fanfiction) Mikey x Senju Au Warning ! - TYPO!! - OOC - Kata...