3🌸

457 58 9
                                    

"Banyak banget, gue udah capek" Senju menjatuhkan kepalanya di atas meja. Ia mengeluh karena sudah lelah.

"Nggak boleh ngeluh, cepat kerjain tugas gue, punya lo juga belum kan?" Mikey yang kini sedang bersantai di sofa, hanya asik membaca manga.

Sementara Senju sedari tadi mencatat tugas meringkas dari guru bahasa. Tentu saja sekarang ia menulis tugas milik Mikey terlebih dahulu karena ini perintah. Tidak lupa, jika Senju sudah terikat persyaratan yang diberikan oleh Mikey. Jika ia menolak, foto-foto Chifuyu akan jadi taruhan. Sungguh sial nasib Senju.

"Padahal sejak pulang sekolah, gue udah nyapu rumah, nyuci piring, angkat jemuran. Nah sekarang malah disuruh lagi nulis ringkasan, mana panjang banget lagi" keluh Senju lagi dan lagi.

"Kalo ngeluh terus, tugas itu nggak akan selesai." Balas Mikey yang tetap santai membaca manga.

"Enak ya cuma rebahan di sofa sambil baca manga" cicit Senju berusaha menyindir pria dihadapannya sekarang.

Mikey yang mendengar sindiran itu, langsung mencari ponsel, "Hp gue mana ya? Pengen ngirim sesuatu nih sama Chifuyu."

"Eh, enggak enggak, gue nulis nih ya. Jangan gitu dong Mik, gue nggak ngeluh lagi deh, janji!" panik Senju karena Mikey berencana ingin mengadu ke Chifuyu. Senju pun cepat-cepat melanjutkan catatan Mikey.

"Nah gitu dong."

Senju mengerucutkan bibirnya, kesal karena sikap Mikey.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam sudah menunjukkan pukul 11. Shinichiro juga sudah pulang dari bengkelnya. Tapi Senju masih sibuk menulis dan Mikey yang masih sibuk membaca manga. Hanya mereka berdua di ruang tamu. Suara denting jam menyelimuti mereka. Hening melanda karena mereka sudah lelah berdebat.

"Akhirnyaaa selesaiii...hoammm" Senju menguap, langsung menutup buku dan menjatuhkan lagi kepalanya di atas meja dengan tangan sebagai bantal. Dirinya sangat mengantuk. Karena malam sudah larut. Tak lama terdengar suara dengkuran dari gadis itu.

Mikey melirik Senju yang sudah tertidur. Kemudian menutup manga yang ia baca sedari tadi, lalu menghampiri Senju, memperhatikannya. Muncul seulas senyuman yang tercipta kala melihat gadis itu tertidur pulas.

***

Malam berganti pagi. Suara alarm tak henti-hentinya berdering. Hingga tangan terjulur menghentikan suaranya. Menyembul dari balik selimut, Senju heran dirinya berada di kamar padahal terakhir kali ia ingat dirinya berada di ruang tamu bersama Mikey.

Melihat jam, sudah menunjukkan waktunya untuk bersiap-siap ke sekolah. Senju pun bangkit ingin segera mandi.

"Senju, cepat!" Suara teriakan Mikey yang terdengar sudah memanaskan motor.

Senju yang sudah bersiap pergi ke sekolah, akhirnya keluar rumah untuk berangkat.

"Tapi gue nggak mau berangkat sama lo lagi, gue naik bis aja, gak mau nanti temen-temen malah tambah curiga" Tolak Senju untuk berangkat bersama pria itu.

Mikey menoleh menatap Senju. "Mulai saat ini lo harus berangkat bareng gue, pulangnya juga, nggak ada penolakan, cepet naik!"

"Tapi nggak gitu juga lah??"

"Ok, kalo gitu-"

"IYA-IYA. Ngancam aja terus!" Mau tak mau, Senju harus menuruti semua perintah Mikey. Dengan wajah cemberut, buru-buru Senju memakai helm dan naik ke jok belakang motor Mikey

Mulai saat itu, Senju dan Mikey selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Tidak ada alasan khusus yang Senju tau kenapa Mikey melakukannya, Senju hanya menganggap Mikey sebagai orang yang aneh dan menyebalkan. Hal itu tentu membuat kedua teman Senju curiga. Tidak mungkin mereka tidak bertanya ke Senju. Dan akhirnya pada jam istirahat sekolah, kedua temannya menanyakannya hal itu lagi.

Love Scenario || MaisenjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang