Part 9

71 9 0
                                    

Ting.. Nong.. Ning.. Nong /Bel Pulang Sekolah/ H-1 Sebelum Hari Kelulusan

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, anak-anak kelasnya bergegas keluar kelas untuk pulang, sedangkan Hera memilih untuk keluar paling akhir. Saat ini Hera sedang asik membereskan alat tulisnya hingga ia mendengar seseorang memanggilnya dari depan pintu kelas.

" Hera. " Hera yang merasa namanya di panggil pun menoleh kearah pintu dan ia melihat salah satu anggota Genk Sweetheart yaitu Mentari.

" Ya ? " Hera bingung ada apa Mentari mencarinya ? apakah ia akan di bully lagi ? selama ini hanya Mentari lah yang tidak membully Hera. Ia hanya berdiri melihat teman-temannya membully Hera. Walau begitu ia sedikit berterimakasih karena Mentari tidak ikut membullynya.

" Bisa kita bicara sebentar ? "

" Oh, ya, tentu. " Mentari pun duduk di kursi depan Hera dengan posisi kaki menyilang. Ya, tetap arogan seperti biasa.

" Lu setelah ini langsung pulang ? " tanyanya basa basi.

" Ya. " jawab Hera agak ragu.

" Gue.. gue mau minta maaf sama lu atas nama Genk Sweetheart. Gue tau apa yang di lakuin oleh gue dan sahabat-sahabat gue bener-bener fatal dan pasti nimbulin trauma di diri lu. I'm so sorry Hera. " Mentari pun menatap Hera. Hera hanya diam saja, ia tak tahu harus berekspresi seperti apa, karena seperti membuka luka yang belum sepenuhnya sembuh.

" Gue juga ga menyalahkan lu atas semua yang terjadi selama ini, termasuk kematian kakak dan adik lu. " Hera pun menatap Mentari.

" Gue paham, lu juga termasuk korban dari kejadian itu. Gue tau ini terkesan terlambat dan bullshit, gue juga yakin lu ga akan percaya sama apa yang gue bilang. Tapi selama ini gue udah berusaha memberitahu sahabat-sahabat gue untuk berhenti membully lu, tapi mereka tetap gamau dengar omongan gue. Dan setelah semua kejadian yang menimpa sahabat-sahabat gue, benar-benar ninggalin trauma buat gue. Hera.. " Mentari memegang tangan Hera.

" Atas nama gue dan sahabat-sahabat gue, gue bener-bener minta maaf sedalam-dalamnya. Kejadian yang menimpa sahabat-sahabat gue itu bagaikan hukuman buat kita. Jadi, Hera. Gue minta maaf ya. Lu mau kan maafin kita? " Mentari yang melihat Hera hanya diam, ia tahu jawabannya. Ia paham, siapa yang akan memaafkan kejadian seperti itu dengan mudah.

Mentari pun bangkit dari tempat duduknya dan berdiri di depan Hera.

" Sekali lagi atas nama gue dan sahabat-sahabat gue, gue minta maaf. " Mentari pun membungkukkan tubuhnya dan pergi berjalan meninggalkan kelas.

" Aku.. aku udah maafin kalian, sebelum kalian minta maaf. " ujar Hera pelan.

Mentari pun menoleh kearah Hera. " Benarkah ? "

" Ehmm.. " Hera hanya tersenyum dan mengangguk. Mentari yang mendapatkan maaf dari Hera pun terlihat senang dan berlari memeluk Hera.

" Terimakasih. Terimakasih Hera. Lu benar-benar perempuan yang baik. Lu emang ga seharusnya mendapatkan hal buruk selama ini. Gue tau lu emang benar-benar perempuan baik. Seharusnya dari dulu gue temenan sama lu. "

" Gapapa, semua udah berlalu juga. " Hera melepaskan pelukan Mentari.

" Oke. Lu pulang sama siapa ? "

" Sendiri. "

" Pulang bareng gue aja. Kayaknya kita searah. Eh ga ada penolakan. " Mentari cepat-cepat memotong ucapan yang akan Hera keluarkan. " Anggap aja, balasan atas kejadian yang lalu. Ayo !! " Mentari pun merangkul Hera dan berjalan keluar kelas.

***

Hari Kelulusan

Hari kelulusan pun telah tiba, pengumuman siswa dan siswi terbaik di sekolah pun telah di umumkan. Pelepasan murid-murid telah di lakukan oleh Kepala Sekolah. Pihak sekolah sudah mengembalikan murid-murid tercinta kepada orang tuanya masing-masing. SMA Penuh Cinta telah lulus 100% dengan banyak lulusan terbaik. Terlihat murid-murid SMA Penuh Cinta menghadiri acara ini dengan penuh suka cita. Canda, tawa dan air mata telah mereka lalui selama 3 tahun belakangan ini. Tak terasa hari ini merupakan hari terakhir mereka ada di sekolah. Setelah itu mereka harus menghadapi dunia sesungguhnya. Dunia yang sangat jauh berbeda dengan dunia mereka selama ini. Jika semasa sekolah, dunia mereka hanya seputar main dan belajar, tapi tidak saat mereka sudah lulus sekolah dan memasuki dunia yang baru. Akan jauh lebih pedih dan berat beban yang harus mereka tumpu. Tidak hanya fisik yang harus mereka kuatkan tapi mental juga harus lebih mereka kuatkan. Bagi anak-anak yang baru lulus sekolah, SELAMAT DATANG DI DUNIA SESUNGGUHNYA!!

Seutas BatasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang