Part 11

36 2 0
                                    

Saat menaiki tangga menuju kamar, Sienna merasa seperti banyak mata-mata yang mengawasinya. Setiap kali itu terjadi Sienna akan menoleh kebelakang tapi hasilnya nihil tidak ada apa-apa.

Memang dasar Sienna type manusia cuek ia tetap melanjutkan langkahnya menuju kamar. Yang dipikirannya saat ini adalah ia harus segera mandi dan istirahat. Karna hari ini banyak tenaga yang terkuras, baik fisik maupun mental.

" Apa tuh ? " tak sengaja ujung matanya menangkap sekelebatan bayangan hitam besar melewatinya dari samping hingga kebelakang tubuhnya. " Bund " panggilnya memastikan apakah itu bundanya atau bukan. " Bunda ? " ia melongok ke luar kamarnya tapi hasilnya tetap nihil.

Ah mungkin perasaan gue aja kali ya, gumamnya pelan. Lalu Sienna melanjutkan kembali aktivitasnya yaitu mandi.

Drzztt Drzztt ~~ /getaran telepon masuk/

" Aduh iya bentar. " Sienna yang sedang keramas pun segera berlari keluar dan mengambil ponselnya, karna dari awal ia mandi hingga keramas getaran telepon masuk itu tak kunjung berhenti. Karna takut ada hal penting ia menghentikan dulu aktivitasnya mandinya.

" Waw so sexyyy. " ujar pria di ujung telepon dengan mata bebinar.

" Sialan luuu. " Sienna menutup area pundaknya dengan selimut.

" Eh kenapa di tutup. Abangkan mau liat neng. " goda pria itu.

" Sinting! Ada apa lu nelepon gue ? Udah tau gue lagi mandi. Telepon lu terus aja masuk. " omel Sienna.

" Ya mana abang tau eneng sayang dirimu sedang apa. Kamu tidak memberitahuku sebelumnya. " jawab pria itu dengan santai.

" Udah deh lu ada perlu apa Mark ? Gue mau lanjut mandi nih dingin banget. "

" Keluar yuk. Gue gabut banget di kosan sendirian. " ajak pria yang dipanggil Mark itu.

" Duh gak bisa gue. Capek banget, gue pulang telat lagi hari ini. Semua gara-gara Pak Ala. " gerutu Sienna.

" Ada apa lagi sama manager lu itu ? "

" Ah panjang deh ceritanya, nanti kalo ketemu gue kasih tau, sekarang gue tutup dulu teleponnya, gue mau lanjut mandi. Nih, lu gak liat rambut gue masih penuh busa. "

" Eh kenapa di tutup, lanjut VCS aja gak si bestie? " Mark menaik turunkan alisnya, menggoda Sienna.

" Dasar gila, udah ah. " Sienna menutup teleponnya, karna kalau menunggu Mark yang ada sampai besok pun pria itu masih terus mengoceh.

Jadi for your information, laki-laki yang bernama Mark itu sahabat karibnya Sienna, dia sudah mengenal Sienna luar dalam karna dari orok sampai dewasa mereka terus menempel bagaikan sebuah surat dan perangko atau seperti lebah dan madu, intinya tidak terpisahkan.

Pria dengan nama panjang Mark Zukildin ini selalu di gosipkan sebagai khodamnya Sienna, karna tidak dapat lepas dari Sienna sejak dulu. Jika ada laki-laki yang mendekati Sienna, Mark lah yang akan menghalangi agar laki-laki itu untuk tidak jadi mendekat. Itu sebabnya Sienna masih jomblo hingga saat ini.

Bahkan Mark tidak akan segan membalas siapa saja yang berani menyakiti perempuan tersayangnya itu. Mark bisa dikatakan posesif kepada Sienna tetapi bagi Mark itu adalah salah satu bentuk sayangnya Mark untuk Sienna.

Sedangkan Sienna sendiri tidak masalah jika ada perempuan yang mendekati Mark, malah terkadang Sienna lah yang mencomblangkan Mark dengan perempuan kenalannya itu, tapi selalu Mark tolak dengan berbagai macam alasan.

Sampai akhirnya Sienna lelah sendiri mengenalkan perempuan-perempuan itu. Sekarang ia menyerahkan kepada Mark, ingin bersama dengan siapa pun itu, akan Sienna setujui. Tapi bukan berarti Mark asal pilih wanita, wanita yang mendekati atau sedang dekat dengan Mark harus tetap dalam pengawasan Sienna. Karna Sienna harus tau bibit bebet bobotnya wanita itu.

Seutas BatasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang