Part 12

38 3 0
                                    

" SIENNA ANDROMEDA UTAMIIII BANGUNNNN !!! " teriakan gelegar bundanya membuat Sienna yang awalnya sedang senyam senyum dengan bibir sendiri yang ia lumat, langsung terbangun seketika mendengar teriakan bundanya itu.

" Iya bunda. " dengan nyawa yang belum sadar sepenuhnya dan mata yang setengah tertutup ia mengelap bibirnya yang penuh dengan air liur " Ternyata hanya mimpi. "

" Sienna bangun !! "

DUG DUG DUG ~ /gedoran pintu/

" Iya bunda Sie udah bangun. " teriak Sienna dari dalam kamarnya.

Anjir tadi mimpi macam apaan itu ya ? Gue mimpi nikahan sama Pak Ala ? Bahkan ciumannya terasa nyata banget, gumam Sienna seraya memegangi bibirnya dengan senyum yang terus mengembang.

Sering-sering aja lah mimpi kayak gitu, senggaknya gak dapat di dunia nyata bisa dapat di mimpi, kikik nya geli.

Setelah itu ia bersiap untuk berangkat ke kantor. Ia menarik nafas dalam lalu ia hembuskan. Ia siap untuk menjalani hari ini. Terlebih memperjuangan cintanya kepada Ala.

" Gue harus bisa nakhlukin Pak Ala gimana pun caranya. Semangat Siennaa !! " ujarnya dengan kepalan semangat.

" Sie sarapan dulu gak dirumah ? "

" Gak usah bunda, Tolong siapin bekel aja, Sie udah kesiangan jadi sarapan di kantor aja. "

" Makanya kalau bunda bangunin tuh bangun. Kamu ini ya pasang alarm banyak tapi gak ada satu pun yang buat kamu bangun. "

" Ya gimana ya bunda, mimpinya terlalu indah untuk di lewatkan. "

" Kamu mimpiin managermu itu lagi ? " Sienna mengangguk dengan semangat.

" Kamu sebegitu sukanya ya sama managermu itu ? "

" Tentu saja, wanita mana yang tidak suka dengan pria satu itu. Ah ada satu orang yang tidak suka. "

" Siapa memangnya ? "

" Bu Hera. Dia HRD ku di tempat magang. Kayaknya si friendzone gitu. Pak Ala suka bu Hera tapi bu Hera gak suka pak Ala. "

" Memangnya kenapa ? " ia mengangkat pundaknya tanda tak tahu.

" Udah punya pacar kali si bu Hera itu. "

" Semoga ya bund biar Sie gak ada saingannya buat dapetin pak Ala. Yaudah Sie berangkat ya. " sambil memasukan kotak bekal ke dalam tas, Sienna mencium tangan ibunya dan berpamitan.

" Tapi Sie hati-hati loh kalau kamu mimpi kayak gitu lagi.  Bahaya Sie, itu bukan manager mu pasti. Kamu udah terlalu sering mimpiin orang yang sama. " bundanya memberi peringatan.

" Ya, ya, ya bund. Yaudah ah Assalamualaikum bunda. "

" Wa'alaikumsalam. Hati-hati Sie. " ujar bundanya yang di balas lambaian tangan dari Sienna.

***

" Good mowning eperibadeee. " datang-datang sudah membuat heboh satu divisi. Seniornya yang sudah tau kelakuan Sienna hanya bisa menggelangkan kepala.

" Good mowning Pak Ala pria tampan di seluruh universe. " Ala hanya menatap malas anak magang itu.

" Pagi. " balasnya singkat.

Sienna yang mendengar balasan itu langsung tambah bersemangat. Bagi Sienna semua tentang Ala bagaikan daya yang selalu bisa mengisi rasa semangat dalam dirinya.

" Ini buat Pak Ala, tadi saya beli di toko roti langganan bapak. " Ala hanya menatap roti yang di sodorkan Sienna.

" Ambil pak rezeki loh ini, jangan di tolak pak, mubazir. Orang diluar sana banyak yang.. " belum sempat ia melanjutkan bicaranya sudah di potong dengan Ala merampas roti ditangan Sienna.

Seutas BatasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang