malam ini ada banyak kodok yang sibuk memanggil hujan. aku diam saja di dalam kamar sambil mendengarkan radio punya bunda. sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.
di rumahmu, hujan juga?
r e i n a,
s e l a m a t u l a n g t a h u n.lalu, byurrr.
tiba-tiba saja hujan turun dengan sangat deras.tujuh belas ( kurasa ) angka yang baik. aku mencari-cari ponselku yang ternyata tertimpa selimut. lalu dengan segera, mencari kontak reina, meneleponnya.
"reina,"
"oh. halo, jen."
"halo."
"..."
"..."
"selamat ulang tahun, selamat mengulang tahunmu. selamat ulang tahun, reina."
dari ujung sana, aku dengar ia terkekeh pelan.
"selamat ulang tahunnya dua kali keluar dari bibirmu."
"oke, sama yang ini tiga kali. selamat ulang tahun, ya."
"iya, makasih ya. aku agak kaget kamu tau ulang tahun ku."
"gak perlu kaget, aku kan jendra."
"iya, tau. kalau aku reina."
aku tertawa, merasa aneh sekaligus senang.
"kamu boleh keluar malam-malam?"
"gak boleh. lagian di luar hujan deras."
"kalau video call boleh?"
"boleh, jendra. tapi aku lebih suka begini.
aku suka dengar suaramu."aku berdehem canggung, sedikit salting tapi tidak apa-apa.
"ya sudah,"
reina punya banyak diam dalam genggamannya, tanpa mau membaginya padaku. aku awalnya bingung kenapa dia bisa tahan diam terus. tapi saat aku sedang bersamanya, diam ternyata lumayan menyenangkan juga.
aku jadi tahu kalau teman sekelasku ada yang senang mengetuk-ngetukkan sepatunya ke lantai, aku jadi lebih sadar kalau suara nyamuk yang berdengung di telingaku sedikit menyenangkan, suara malam dengan jangkrik-jangkrik, siang bolong yang lengang, juga suara bundaku saat sedang memasak.
aku jadi suka mendengar banyak suara.
terlebih lagi suara reina saat sedang bersenandung pelan ketika ia ada diboncenganku.
selamat ulang tahun, reina. aku simpan doa-doa baik dalam angka tujuh belas, dalam bulan ke empat yang mereka beri tajuk april. harapku sama seperti yang lalu-lalu. bahagia selalu, ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
reina
Fanfic(( selesai. )) apa-apa, semuanya, aku simpan sampai lupa. © yellowersj ; 2O22