TS -36

25K 2.9K 67
                                    

Selamat Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca ...

Jangan Lupa Tekan Bintang

Warning!!

Cerita ini murni fiksi dan tidak nyata.

semua keadaan yang ada di cerita ini tidak nyata.

Bijaklah dalam membaca

Jangan bawa cerita ini ke dunia nyata.

Cukup nikmati saja.

Tertanda

Author yang selalu dilema:)))

Ragas

Satu pria yang akhir-akhir ini selalu memenuhi pikiranku, entah ada angin apa dirinya menarikku menuju sebuah pantai yang saat ini sedang menunjukan surutnya lautan. Aku terduduk disalah satu jembatan, bersama Ragas yang duduk disampingku menatap kearah depan.

Aku menatapnya dengan cengo, merasa heran dengan kelakuannya hari ini. Karena sudah tak betah dengan suasana hening lebih baik aku mengawali percakapan saja, dari pada harus menunggu Ragas yang diam saja, terus nanti tiba-tiba kesurupan karena kebanyakan ngelamun.

"To the point deh, Lo mau apa ngajak Gue kesini, mau hanyutin Gue ke laut?" ucapku sewot. Aku sampai tak sadar sudah mengguncang bahu Ragas, sampai tubuhnya bergoyang ke kiri dan kanan.

"Alisa ..."

"Apa, gimana, kumaha, sok carioskeun ..." respon ku semangat. Ini biasanya kalau Ragas panggil nama tandanya mau ngomong serius, lumayan nih.

Ragas menatapku intens, Aku yang ditatap menggerakkan alisku ke atas dan ke bawah dengan tengil.

"Tetep jadi asisten Gue yah."

"Dan juga, jangan marah soal fakta itu yah."

"Gue, tau itu bakal nyakitin hati lo, tapi pliss jangan marah."

Responku adalah diam, mataku mengerjap bingung, Lah Aku tak marah ke Ragas.

"Gue gak marah, Gue cuma bingung ..."

"Apa ..." Ragas menggenggam tanganku lembut, sorot mata nya menatapku dengan tenang. "Tanyain, Gue bakal jawab kalau Gue bisa jawab."

"Kalau perjanjian itu dibuat sama Lo dan Abang Gue, terus kenapa temen-temen lo ikut andil juga, termasuk Gue..." tanyaku, lalu mencicit setelah mengucapkan kata terakhir.

"Mereka ikut karena Gue yang suruh, penyakit Gue datang engga sesering penyakit Saka, dan juga mereka gak pernah rundung Saka sampe keluar batas."

"Lah terus yang waktu di kanti sama di kolam renang itu apa." Tanyaku merasa belum terima dengan jawaban Ragas.

Transmigration Soul ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang