TS-39

20.3K 2.4K 61
                                    

Selamat Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca

Jangan Lupa Tekan Bintang:))



Sepulang dari pasar malam, Alisa dan Saka disuguhi pemandangan yang sangat romantis. Dimana kedua insan berbeda jenis yang merupakan Ayah dan Bunda tirinya Alisa dan Saka, sedang berpelukan dengan mesra.

Serasa dunia milik berdua, mereka tak menyadari kehadiran dua anaknya. Tangan Saka terlur menggenggam Alisa, menyalurkan rasa tenang, agar Alisa tak terpancing dengan suasana yang dia tahu, sangat tak disukai Alisa.

Alisa malas melihat adegan romantis itu, alhasil dirinya memilih melengos pergi menuju kamar.

"Gak tau malu banget sih." Ucap Alisa ketika dirinya dan Saka sudah berada di dalam lift.

Saka hanya diam saja, dirinya bingung ingin berbicara apa, karena terlalu banyak sekali hal yang ingin Saka ucapkan pada Alisa, sehingga menyebabkan dirinya bingung ingin mulai dari mana.

Sesampainya diatas Alisa langsung pergi menuju kamarnya, Saka yang dibelakang menatap punggung Alisa sedih, menghela napas, dirinya merasa tak siap untuk menghadapi hari esok.

****

Esok harinya, Alisa sudah berada disekolah, tepatnya di ruang BK tempat Yetti bekerja. Sekolah saat ini sedang istirahat pertama, dan Alisa memutuskan untuk datang ke ruang BK saja. Layaknya perang dingin Alisa sudah tak berdekatan lagi dengan Meta dan Laura, tepatnya Alisa yang menjauhi mereka.

"Sudah punya rencana?" tanya Yetti yang kini sedang duduk dikursi santainya. Alisa menghela napasnya panjang. "Alisa gatau."

"Mau langsung kasih tahu Bima aja?"

"Apa ayah bakal langsung percaya?"

Mendengar pertanyaan balik, Yetti hanya mampu terdiam bingung, disusul Alisa yang malah ikut terdiam. Pikirannya melayang pada nasib kehidupannya ini.

Alisa. Nama yang diberi dari Mamahnya yang bernama Cahaya Rembulan. Diumur 8 tahun dirinya sudah harus merasakan kerasnya kehidupan. Umur 8 tahun dirinya harus merasakan sebuah kehilangan. Namun sayang dirinya harus melupakan terlebih dahulu kejadian menyakitkan itu.

Dan teringat kembali disaat umurnya menginjak 12 tahun, diumur 12 tahunlah watak keras Alisa tercipta. Antisosial, acuh, tak punya empati serta ego yang tinggi, tak lupa tempramen nya yang mulai meninggi. Watak itu terjadi karena ingatan Alisa tentang masa lalu nya sangat berbeda jauh dengan apa yang telah disampaikan kedua orang tuanya.

Maka dari itu balas dendam adalah satu-satunya cara untuk membalas semua perbuatan Ayah dan Bunda tirinya itu. Salah satunya adalah saat Rita mengandung, Alisa berhasil membuat Rita keguguran. Dan itu merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan baginya. Melihat tangis putus asa Rita, Alisa bisa tersenyum dengan bangga. Ya walaupun tak bertahan lama.

Transmigration Soul ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang