KhanTha (NanonPuimek)
Tha keluar dari kelasnya sendirian setelah bel istirahat berbunyi meninggalkan dua pria kembar yang masih menyalin catatan di papan tulis.
Ia melihat ke sekitar dimana orang-orang tampak tersenyum juga berbisik-bisik membuatnya mengedikan bahu tanda tidak peduli.
Tak lama bahunya terasa berat tentu saja karna di tempeli dua tangan dari dua pria kembar yang menyusulnya setelah menyelesaikan catatan.
Teringat perkataan pria berkacamata kemarin, Tha melepaskan dirinya dari rangkulan Sun dan San membuat dua pria kembar itu menatapnya heran.
"Gue mau nanya serius" Sun mendekati San lalu merangkulnya kemudian dua pria kembar itu menatap serius pada sang gadis.
"Kita kan temenan, kalo gue ngerangkul, meluk, megang tangan kalian, mukul, nampol sama nendang kalian, itu hal wajar kan?".
"Bentar kalo sebatas rangkul, peluk, dan pegang tangan emang wajar, tapi bagian mukul, nampol dan nendang itu yang nggak wajar" jawab Sun.
"Bener apalagi lu-".
"Kenapa? Mau bilang karna gue cewek lagi?" Tha memotong perkataan San.
"Nggak gitu, maksud gue karna kita saling menyayangi, masa main pukul sama tendang?" San menaik turunkan alisnya.
"Ya intinya wajar kan? tapi Khan bilangnya enggak, aneh emang" Tha tersenyum geli mengingat bagaimana pria berkacamata itu melarangnya dengan serius tapi jatuh nya malah terkesan imut.
"Khan?" Tha mengangguk menanggapi pertanyaan Sun.
"Tha gini deh semisal lu di kasih dua pilihan, lu lebih pilih Khan atau Deen?".
"Dalam hal apa dulu? Kenapa gue harus milih salah satu dari mereka?" Tha balik bertanya pada San.
"Cowok yang lu suka".
"Gue milih kalian".
Tha merangkul Sun dan San lalu mengangkat kedua kaki nya membuat dua pria kembar itu harus menyeimbangkan diri agar mereka bertiga tidak terjatuh.
"Ayok kita ke kantin sayang, jalan!".
Sun dan San menurut berjalan dengan posisi Tha yang masih menggantung dengan merangkul pundak keduanya.
Tapi tak lama setelahnya mereka menjauhkan diri satu sama lain ketika melihat siswa-siswi lain ada di sekitar mereka.
Tentu saja image cool dan keren yang mereka jaga hampir tiga tahun itu tidak boleh rusak begitu saja hanya karna mereka tidak sengaja menunjukkan sifat aslinya di depan umum.
.
.
.
Pha menatap nyalang pada pria tinggi di depannya yang tidak membiarkannya lewat, sudah mencoba berbelok ke kiri dan kanan tapi pria itu malah melakukan hal yang sama membuat mereka tetap dalam posisi yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASCULINE GIRL (HIATUS)
Teen Fiction(Proses Revisi) Hidup di lingkungan keluarga penuh laki-laki membuat Thanyana atau biasa di panggil Tha mempunyai jiwa maskulin, sifat bar-bar, ceplas-ceplos dan badas meskipun ia adalah perempuan, berbeda dengan Khan, hidup berdua dengan ibunya mem...