28

36 15 44
                                    

Dim (Gun Atthaphan Phunsawat)

Sedari tadi pria berkacamata dengan poni lebat yang menutupi keningnya terus mendatangi para senior untuk meminta tanda tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedari tadi pria berkacamata dengan poni lebat yang menutupi keningnya terus mendatangi para senior untuk meminta tanda tangan.

Sebelumnya semua maba sudah di tugaskan untuk meminta tanda tangan para senior sebanyak seratus orang jadi ia mendatangi semua senior yang ada guna memenuhi apa yang di perintahkan.

Setelah berkali-kali berterimakasih pada setiap senior yang sudah memberikan tanda tangan, ia menunduk untuk melihat jumlahnya, lalu tersenyum lega karna sudah ada sembilan puluh sembilan senior yang menandatangani kertasnya.

Melihat sekeliling, setelahnya berniat menghampiri senior wanita yang sebelumnya jadi pemimpin ospek nya, tapi langkahnya terhenti ketika ada yang memanggilnya.

"Ai Khan!" Khan menoleh mendapati gadis dengan rambut yang di ikat rapi tersenyum dan mendekat padanya.

Ia tersenyum setelahnya kembali melanjutkan langkahnya di susul sang gadis yang tidak menyerah mendekatinya meski tidak terlalu di hiraukan sejak awal.

"Permisi phi, saya minta tanda tangannya".

"Au nong Khan, kebetulan phi mau ngasih ini" sang senior menandatangani kertas yang di berikan padanya lalu memberikan paper bag yang di titipkan oleh mentor sebaya Khan padanya.

"Karna udah genap seratus phi ambil aja sekalian, habis ini kalian langsung ke gedung utama aja ya buat penyambutan dan peresmian kalian jadi mahasiswa dan mahasiswi disini" sang gadis mengangguki perkataan seniornya itu, lalu kembali menatap Khan karna merasa waktu nya sudah tepat untuk bicara.

"Khan kamu udah tau...". 

"Au phi, tentang penampilan itu?" Tapi belum sempat ia menyelesaikan, pria berkacamata itu sudah memotong perkataannya.

Merasa terpanggil sang senior pun kembali berbalik, sebelumnya ia memang sudah mengatakan bagi para maba yang ingin tampil di panggung nanti, bisa mendaftarkan diri agar di panggil ke depan ketika acara.

"Oh tentang itu, kamu mau tampil?" Khan mengangguk antusias membuat gadis yang berdiri di sampingnya mengernyit heran, ia pikir pria itu tidak akan tertarik tentang hal semacam itu.

"Yaudah, kalo gitu kamu bisa ikut phi aja sekalian".

"Ai Khan bentar...".

"Kho thod na ai Lily, aku duluan, kamu juga cepet kumpul ke gedung" Khan kembali memotong perkataan sang gadis lalu melanjutkan langkahnya mengikuti sang senior.

Lily berdecak kesal, padahal niatnya hanya ingin bertanya apa pria itu sudah mengatahui siapa mentor sebaya nya.

Meski agak kesal karna terus di abaikan, tapi ia tidak ingin berpikiran buruk, mungkin Khan memang ingin tampil, setelahnya ia segera mengikuti para maba lainnya menuju gedung utama tempat mereka di suruh berkumpul.

MASCULINE GIRL (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang