KhanTha (NanonPuimek)
Seorang pria berjalan menjauh dari Fakultas sang kekasih setelah tadi mengantarkan makanan yang ia masak untuk kekasihnya itu, senyum nya tidak pernah luntur sejak tadi.Sejak sang gadis setuju menjadi kekasihnya, memang membuatnya merasa menjadi sangat bahagia sejak kemarin, hingga ia hanya ingin terus tersenyum bahkan ia juga bisa tertawa untuk hal yang sama sekali tidak lucu.
Untuknya yang memang tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun selama ini, ternyata menjadi kekasih dari orang yang di cintai memang semenyenangkan ini.
Langkah riangnya terhenti ketika mendapati kaki yang menghalangi jalannya, tampak seorang pria yang tadi nya juga sempat di temui nya bersandar pada tembok.
Senyum yang di layangkan pria itu justru membuat senyum bahagianya tadi luntur seketika.
"Hei nong, kita belum saling kenal bukan? nama phi, Dim" pria itu berbicara masih dengan posisinya yang menyandar.
"Saya Khan" Dim mengangguk.
"Phi nggak akan berbasa-basi lagi, phi suka nong Tha" sang senior berkata dengan enteng.
"Dan saya pikir semuanya sudah jelas, bahwa dia kekasih saya" kata Khan tegas, tidak mudah untuk membuat Tha menerima cintanya, jadi ia juga tidak akan membiarkan seniornya itu merebut sang kekasih darinya.
"Baru kekasih bukan?" Pertanyaan sang senior membuat Khan memberikan tatapan tidak suka nya, apa maksudnya dengan kata 'baru kekasih'.
"Coba kamu liat diri kamu baik-baik, apa kamu berpikir pantas untuk nong Tha?" Dim berbicara dengan tatapan meremehkan juniornya itu.
"Pantas atau tidaknya saya untuk dia, bukan phi yang memutuskan tapi Tha sendiri" menatap tajam pada sang senior, entah apakah ekpresinya sekarang terlihat tegas dan menyeramkan atau malah terlihat konyol, yang pasti Khan tidak mau kalah dan tidak akan mengalah.
Perkataan tegas pria berkacamata itu malah di sambut tawa dengan nada mengejek dari Dim.
"Coba kamu lihat kesana" entah kenapa Khan malah menuruti perintah Dim untuk melihat ke arah yang di tunjukkan sang senior.
"Bahkan jika di banding dengan teman pria nya pun kamu bukan apa-apa" jarak mereka memang belum terlalu jauh dari area student lounge Fakultas Teknik.
Membuat Khan masih bisa melihat dengan jelas Tha yang fokus dengan bukunya bersama dengan tiga teman pria yang ikut duduk bersama sang gadis.
"Bahkan teman pria sekeren mereka saja tidak membuatnya jatuh cinta, apa kamu yakin Tha mencintaimu yang seperti ini?" Dim tersenyum puas melihat juniornya yang kini terdiam.
"Meski kita memang tidaklah sebanding, tapi phi ingin kita bersaing secara sehat, nong Khan!" Ketika Khan berbalik ia sudah tidak lagi mendapati sang senior di dekatnya, karna Dim sudah melangkah pergi setelah merendahkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASCULINE GIRL (HIATUS)
Teen Fiction(Proses Revisi) Hidup di lingkungan keluarga penuh laki-laki membuat Thanyana atau biasa di panggil Tha mempunyai jiwa maskulin, sifat bar-bar, ceplas-ceplos dan badas meskipun ia adalah perempuan, berbeda dengan Khan, hidup berdua dengan ibunya mem...