Udah siap baca? Kuy, tekan bintang dulu di pojok kiri bawah🥰
Makasih😘
***
Kedua mata Keano terbuka perlahan saat suara kendaraan yang berlalu-lalang memasuki indra pendengarannya. Ia melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul enam lebih sepuluh menit. Beranjak duduk, ia memijat pelipisnya sejenak saat rasa pusing menyerang kepalanya. Sepertinya gara-gara ia minum terlalu banyak tadi malam.
Keano berjalan menuju kamar mandi lantas menyikat gigi. Ingatan tadi malam tiba-tiba memasuki kepalanya. Gerakan tangannya yang tengah menyikat gigi langsung terhenti saat teringat ciumannya dengan Bella. Gemas, ia menggigit bibirnya. “Shit! I want more.”
“Keano! Breakfast!”
Suara teriakan dari sang Mama membuat Keano bergegas menyelesaikan ritual pagi di kamar mandi. Setelah selesai, lelaki itu berjalan menuju lemari dan berganti pakaian dengan seragam sekolahnya. Baru saja akan melangkah keluar kamar, terdengar dering ponsel dari arah nakas.
Tertera nama Angel di sana. Keano pun mengambil ponselnya lantas mengangkat telepon dari pacar barunya itu.
“Halo, babe,” sapa Keano dengan suara beratnya yang terdengar ramah.
“Keano sayang, jemput aku ya?” pinta Angel dari seberang sana. Intonasi bicaranya terdengar manja.
Keano terdiam sejenak. Ia berjalan menuju jendela lantas membuka gorden, menatap tepat ke arah rumah Bella di depannya. “Sorry, gue nggak bisa.”
“Yah ... kenapa?”
“Gue hari ini harus nganter nyokap ke tempat kerjaan,” dusta Keano. Entahlah, ia malas saja kalau disuruh menjemput pacar-pacarnya.
“Oke deh, nggak apa-apa. Tapi entar pulang sekolah kencan sama aku ya?”
“Boleh. Mau di mana?”
“Di bioskop aja. Ada film baru yang belum aku tonton.”
“Siap, sayang. Gue tutup teleponnya.”
Belum mendapat jawaban dari Angel, Keano sudah lebih dulu mengakhiri panggilan. Menurutnya, Angel tidak jauh berbeda dengan mantan-matannya yang dulu. Sejauh ini, ia belum menemukan gadis yang menarik. Ah, tunggu sebentar, meskipun ia sering gonta-ganti pacar, namun percayalah, ia selalu pacaran dengan sehat.
Memang apa yang dilakukan Keano saat berpacaran? Paling hanya nongkrong bersama di cafe, menonton film, dan pergi berkencan ke tempat-tempat lain yang sewajarnya. Bagaimana mengenai skinship? Hanya pegangan tangan. Terkadang kalau ia khilaf hanya kecup pipi, sedikit saja kecupnya kok, berbeda saat bersama Bella. Memikirkan Bella membuat senyumnya mengembang. Entahlah, ia ingin selalu main aman jika dengan perempuan lain, tetapi tidak bisa jika dengan Bella.
Keano makan dengan santai. Namun, saat mendengar suara pintu gerbang dibuka dari arah rumah Bella, dengan tergesa lelaki itu menyelesaikan makannya.
“Buru-buru amat, baru jam setengah tujuh,” heran sang Mama.
Menelan makanan lantas meminum air putih, Keano berdiri dari duduknya dilanjut mengecup pipi Mamanya. “Keano berangkat dulu, Mom,” pamitnya dengan tersenyum lebar, tidak menjawab pertanyaan sang Mama.
Mama Keano membalas senyum anaknya. “Hati-hati.”
Berjalan menuju garasi, Keano lantas mengeluarkan motor ninja kesayangannya. Ia bergegas memakai helm dan mengendarai motornya keluar rumah. Seperti biasa, ia memberhentikan laju motornya tepat di depan Bella yang tengah menunggu ojek online.

KAMU SEDANG MEMBACA
Playing with Kiss (On Hold)
Teen Fiction(Akan dilanjut setelah "His Hug" tamat). "Bella--" "Shut up your mouth!" "Okay. I will shut my mouth, but with your mouth," tutur Keano dengan sudut bibir tertarik ke atas membentuk seulas seringaian tipis. *** Bella merasa nasib sial selalu mengi...