accident

990 75 0
                                    


malam itu berlalu panjang untuk Mark yg kini telah dinodai kesuciannya, Yuta terduduk dipinggir ranjang berikut king size itu sambil memijat kepalanya, ia tak menyangka sudah melakukan hal sehina itu pada anak sahabatnya sendiri.

"lupakan apa yg terjadi semalam dan jangan bilang itu pada siapapun" -Yuta

suara itu dan apa yg dilontarkan oleh Yuta tanpa sadar menghancurkan dunia Mark seketika. Jangan bilang pada siapapun dia bilang? lalu apakah Mark harus menyembunyikan rasa sakitnya? dan menyembunyikan kebejatan Yuta padanya?

"jangan berharap lebih, aku tidak akan menikahi mu hanya karena hal ini" -Yuta

Final Yuta sebelum akhirnya keluar dari kamar Mark, meninggalkan sang pemilik yg sedang menangisi nasib buruknya.

Hari itu Mark tidak mood melakukan apapun, bahkan hanya untuk sekedar makan, saat ditanya Mark hanya menggeleng tanpa mengatakan apapun.

sebagai seorang ibu yg melahirkan Mark, Taeyong tentu tau ada yg tidak beres pada putra sulungnya ini. Mark tak biasanya diam dan terlihat murung apalagi sampai melewatkan sarapan dan makan siangnya.

"mungkin dia sedang ada masalah disekolah sayang" -Jaehyun

"masalah apa yg sampai membuat nya murung dan mengurung diri seharian Jae? aku yakin ada yg dia sembunyikan dari kita" -Taeyong

"sayang, tenang lah semuanya baik-baik saja tak ada yg perlu kau khawatirkan" -Jaehyun

Taeyong menghela nafasnya kasar sebelum mengangguk dan masuk ke closed untuk mengganti pakaian nya.

Mark POV

kejadian yg terjadi semalam bukanlah hal baik, itu masih membekas dipikiran ku, dan dengan mudahnya dia mengatakan agar aku melupakan semua itu.

ditambah saat dia mengatakan tak akan bertanggungjawab atas apa yg ia lakukan, aku tidak berharap apapun namun tak bisakah dia hanya mengakui kesalahannya dan meminta maaf padaku?

tanpa rasa bersalah dan tampang berdosa dia pergi dari kamarku seolah-olah aku hanyalah seorang jalang yg memang untuk dipakai lalu ditinggalkan.

hal ini membuatku tak bernafsu untuk menyentuh makanan dan melakukan apapun, adik-adik ku dan juga mommy mengkhawatirkan ku. Tapi aku hanya bisa diam, mommy pasti akan terluka dan aku tak mau itu terjadi.

aku merasa bersalah pada banyak orang terutama pada aunty Winwin dan juga Dejun, sahabatku. Apa yg akan mereka pikirkan jika mereka tau hal ini.

sejujurnya aku hanya mengenal Dejun, aku tidak dekat dengan keluarga Nakamoto termasuk uncle Yuta, namun secara garis besar aku tau karena sering bertanya pada Daddy.

"ini gila hiks"

lagi, aku kembali menangis aku benci saat aku merasa lemah seperti ini, aku benci saat aku terluka namun tak bisa bercerita, ingin rasanya aku berteriak pada mommy bahwa laki-laki yang merupakan sahabat nya adalah seorang bajingan yg telah merenggut kehormatan putranya.

namun sekali lagi, aku tak punya nyali untuk mengatakan itu.

Mark POV end

suara pintu dibuka menyadarkan Mark , ia langsung menghapus airmatanya dan berpura-pura tidur.

sosok berperawakan tinggi yg merupakan adiknya berjalan masuk dan duduk ditepi ranjangnya, diusapnya kepala sang kaka pelan agar tak membangunkan nya.

dia adalah Sungchan, sosok yg sangat overprotective pada sang kaka, Sungchan berada diurutan pertama diantara adik-adiknya yg akan marah dan hilang kendali jika Mark terluka.

be third person「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang