pregnant diary

838 77 2
                                    


Minggu kesembilan

Saat ini Mark sedang duduk di gazebo belakang sambil meminum susu ibu hamilnya, ia duduk sendirian sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang sedang berhembus disore ini.

Tidak banyak yang ia lakukan setelah ia dan Yuta mulai dekat, tak banyak juga yang berubah setiap pagi Dejun dan adik-adiknya pergi ke sekolah, Yuta pergi kekantor dan Winwin pergi kebutiknya, lalu ia akan sendirian dirumah.

Diusia kandungannya yang sekarang dia masih bisa melakukan hal-hal random seperti berjalan mengelilingi rumah, menyirami tanaman, memberi makan para kelinci peliharaan triplets dan banyak lagi.

Tapi sekarang Mark lebih memilih duduk diam di gazebo menikmati waktunya yang tenang.

Minggu kesepuluh

Hari ini Yuta mengajaknya untuk pergi jalan-jalan untuk refreshing karena selama ini Mark hanya dirumah saja, ia mau-mau saja karena kebetulan ia juga sedang bosan dirumah.

"Yuta-san, kita mau kemana?"

"Rencananya aku ingin mengajakmu ke aquarium, tapi jika kau mau ketempat lain tak apa"

"Aquarium ya? kita kesana saja sudah lama tidak melihat ikan-ikan cantik"

Mereka masih cukup canggung untuk sekedar banyak mengobrol ini hanyalah usaha pertama agar mereka tidak terlalu kaku satu sama lain, setelah sampai mereka langsung keluar dari mobil dan berjalan beriringan memasuki area aquarium.

Meskipun ragu Yuta tetap menggandeng tangan Mark, meskipun sedikit terkejut Mark tetap menggenggam tangan Yuta yang terasa dingin sekarang.

Mereka hanya berjalan-jalan biasa, tapi perasaan yang menyelimuti keduanya yang membuat ini jadi cukup berbeda, bahkan sepertinya ikan-ikan cantik itu tidak mampu untuk mengalihkan rasa canggung mereka berdua.

Minggu kesebelas

Mark baru saja menyelesaikan sarapannya tapi ia harus memuntahkannya lagi karena rasa mual yang tiba-tiba menyerangnya, ditemani Yuta yang sedang mengusap lembut punggungnya Mark terkulai lemas dilantai setelah menghabiskan tenaganya hanya untuk sekedar menyelesaikan morning sicknesnya.

Yuta menggendong Mark kembali kekamarnya dan memberikan air putih hangat, Mark meminum airnya setengah dan kembali bersandar pada headboard kasur, Yuta memijat tubuh Mark berharap bisa mengurangi rasa sakit yang melandanya.

"Ingin sesuatu?" tanya Yuta.

Mark mengangguk.

"Ingin yang manis-manis"

"Kue?"

"Tidak, semangka aku ingin semangka"

"Baiklah, tunggu sebentar ya aku akan mengambilnya dulu didapur"

Mark hanya mengangguk lemah, tidak butuh waktu lama Yuta kembali dan membawa semangkuk buah semangka yang sudah dipotong-potong kecil, dibelakangnya ada Shotaro yang mengintili ayahnya karena khawatir pada Mark.

"Mama Magu baik-baik saja? apa ada yang sakit? yang mana? biar Taro pijit kan" tawarnya pada Mark.

Mark hanya tersenyum kemudian menggeleng kecil.

"Tidak ada yg perlu dipijat, mama baik-baik saja mungkin hanya butuh sedikit pelukan"

Shotaro tanpa ragu naik keatas kasur lalu memeluk Mark, ia mengusap perut ibu sambungnya itu pelan.

"Adik tidak boleh nakal ya disana, nanti jika adik nakal akan dipukul oleh Injunie karena Injunie sangat galak, jadi tidak boleh nakal ya pada mama Magu"

be third person「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang