Yuta mengusap pipi lembut Mark yang tertidur karena kelelahan setelah kegiatan mereka yang cukup tiba-tiba tadi, ia mengusap perut Mark kemudian tersenyum tipis."Kenapa Mark? kenapa kau harus sebaik ini? kenapa kau tetap bertahan dan membuat dirimu dalam bahaya?"
Mark bergerak untuk mengeratkan pelukannya mencari lebih banyak kehangatan dalam pelukan Yuta, Yuta lagi-lagi tersenyum dan mengusap punggung kecil Mark, kemudian ia ikut berlarut dalam alam mimpi.
Hari sudah siang dan ini saatnya makan siang, Winwin dibantu para maid sudah menyiapkan banyak makanan, Mark turun dari kamarnya dan menghampiri Winwin ia berdiri dibelakang ibu dari temannya itu.
"Eoh Mark? ada apa? butuh sesuatu?"
"Tidak, tapi aku ingin membantu boleh?"
Mark celingukan untuk melihat apa ada yang bisa ia lakukan untuk membantu Winwin, tapi Winwin hanya tersenyum dan menarik pelan tangan Mark agar anak itu duduk saja diam dan menunggu yang lain.
"Tapi aku ingin membantu"
"Shtt, tidak perlu nanti kau kelelahan dan sakit aku tidak mau Makeu jatuh sakit" ucap Winwin sambil mengusap kepala Mark lembut.
Mark tersenyum lalu mengangguk patuh, dia hanya duduk dan melihat semua orang menyiapkan makanan.
Triplets dan Dejun turun bersamaan untuk makan disusul oleh Yuta dibelakang mereka, Triplets saling menatap sebelum akhirnya mereka duduk dan bersiap untuk makan, tiba-tiba Mark berdiri dan mengambilkan nasi dan lauk untuk anak-anak itu, triplets dan Dejun tentu terkejut dan kembali saling tatap, tidak ada yang menolak atau protes sedikitpun.
Karena melihat senyuman yang terus terpatri diwajah manis Mark membuat mereka sama-sama tidak tega untuk membuat senyuman itu luntur, karena jujur ini pertama kalinya Mark tersenyum dirumah ini.
Setelah selesai menyiapkan makanan anak-anak yang bisa dibilang anak sambungnya, Mark kembali duduk dan mengambil makanannya, Winwin tersenyum dan tidak dapat menahan diri untuk tidak mencubit pelan pipi Mark.
"Kau lucu sekali Mark, pasti saat kau sekolah banyak yang suka padamu" ucap Winwin.
"Itu benar Ma! tapi sayangnya Mark terlalu fokus belajar sampai tidak melihat mereka yang berlari mengejarnya" ucap Dejun kemudian tertawa bersama ibunya.
"Ti-tidak begitu, jangan mengatakan hal yang aneh-aneh tentangku ya!"
"Itu benar tau! kau bahkan tidak menyadari jika Lucas suka padamu sebelum dia bertemu dengan Kun-ge"
Seakan masih belum puas Dejun terus menyebutkan nama-nama orang yang pernah dekat dengan Mark tanpa henti, dan makan siang itu diisi tawa ibu dan anak sulungnya, dan tentunya Mark yang terus tersipu malu.
"Tapi apa mama Magu punya mantan kekasih?" tanya Shotaro tiba-tiba.
Mark tanpa ragu mengangguk.
"Yeonjun Kim namanya"
"Bukankah dia anak dari Kim Taehyung dengan mendiang istri pertamanya?" ucap Yuta yang mulai terpancing percakapan mereka.
Mark lagi-lagi mengangguk.
"Dia anak dari mendiang Jennie Kim, tapi mungkin karena ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan ibu sambungnya jadi dia tidak terlalu mirip dengan mendiang ibunya" ucap Mark.
Renjun terlihat berpikir.
"Apakah itu berpengaruh?" tanya Renjun.
"Apa maksudmu sayang?" tanya Winwin pada putranya.
"Maksudku jika dirawat oleh orang lain apa itu berpengaruh pada wajah kita? maksudku jika aku dirawat oleh aunty Ten apa aku akan mirip dia?"
Semua orang kecuali triplets tertawa karena kepolosan Renjun.
"Maksud Mark itu, sifat Yeonjun tidak mirip dengan ibu kandungnya tapi lebih mirip dengan ibu sambungnya, karena itu kadang memang berpengaruh besar pada seorang anak, apalagi jika dia dirawat sejak sangat kecil" jelas Winwin.
Renjun mengangguk paham kemudian ia melanjutkan kembali makannya yang sempat tertunda karena rasa penasaran yang tinggi, diam-diam Dejun tersenyum karena setidaknya mereka sudah mulai dekat satu sama lain.
🅑︎🅔︎🅣︎🅗︎🅘︎🅡︎🅓︎🅟︎🅔︎🅡︎🅢︎🅞︎🅝︎
Tiga bulan berlalu begitu cepat bagi mereka semua dan sekarang perut Mark sudah sangat buncit, moodnya yang naik turun membuat kediaman Nakamoto jadi lebih rusuh dari biasanya, triplets apalagi Renjun dan Jaemin mulai melupakan masalah yang membuat Mark menjadi bagian dari mereka sekarang.
Mereka kini ikut andil dalam menjaga Mark yang sedang hamil muda, tapi masih tidak seterbuka Shotaro yang memanggil Mark mama, mereka lebih memilih untuk memanggil Mark dengan sebutan Magu saja.
Selain itu hubungan antara Mark dan Yuta jauh lebih baik daripada dulu, Yuta jadi lebih terbuka dan tidak sungkan untuk menunjukkan perhatiannya pada Mark, setidaknya ini adalah hal baik karena akhirnya mereka berdua jauh lebih dekat.
Mark dan Winwin juga semakin menempel saja, kemanapun Winwin pergi Mark pasti mengikutinya karena kata Mark ia ingin anaknya semanis Winwin saat lahir nanti, tentu itu hanya alasan Mark saja yang tidak mau lepas dari Winwin.
Hubungan kekeluargaan mereka jauh lebih hangat sekarang, Yuta juga sudah meminta maaf secara tulus pada Jaehyun dan teman-temannya ya meskipun mendapatkan bogeman mentah dari Johnny tapi masalah mereka akhirnya sudah dibereskan.
Yuta tentu tidak lepas dari cemoohan anak-anak temannya apalagi dari anak-anaknya Johnny dan Ten yang memang sudah dari sananya tukang judge orang, tapi apa yang mereka katakan hanya sebuah bentuk kekecewaan mereka pada Yuta jadi itu tidak menjadi masalah besar.
Malam ini ada makan malam besar bersama keluarga Jung, Suh dan Moon dalam rangka untuk mengeratkan lagi hubungan pertemanan mereka yang sempat renggang dan retak.
Tentu rumah Nakamoto menjadi sangat ramai apalagi mereka ini memang dikenal memiliki anak banyak dan berisik.
Mark berdiri dujung tangga melihat semua orang nampak sibuk menyiapkan makan malam bersama, ada juga adik-adiknya yang sedang bermain bersama anak-anak teman ayahnya termasuk anak-anak sambungnya.
"Aku sudah jadi ibu sambung saat ini, apa aku bisa menjadi lebih dekan dengan mereka?" monolog Mark.
Ia hanya berharap jika semuanya jauh lebih baik lagi dari apa yang ada sekarang, ia tidak memaksa Jaemin dan Renjun benar-benar menerimanya, ia hanya akan melakukan hal yang terbaik pada anak-anak Yuta yang sekarang juga anak-anaknya.
"Aku akan berusaha jadi ibu yang baik, meskipun tidak sebanding dengan Winwin-ge aku akan mengusahakan yang terbaik versi diriku"
Tiba-tiba dari belakang ia merasakan ada sepasang tangan melingkar dipinggangnya, bisa ditebak jika itu adalah Yuta, Mark berbalik dan mendapati wajah Yuta yang begitu dekat dengan wajahnya ia bahkan bisa merasakan deru nafas tenang dari suaminya.
Mark memejamkan matanya saat Yuta mendekatkan wajahnya dan dalam sekejap ia dapat merasakan bibirnya bersentuhan dengan bibir Yuta, bibir mereka saling melumat tanpa menyadari orang-orang yang melihat mereka dari bawah.
"Sekarang aku resmi jadi paman kalian hahahahaha" ejek Beomgyu pada triplets.
"Paman Beomgyu" ucap Jaemin tak kalah mengejek pada Beomgyu.
Biarkan malam itu mereka menjadi lebih dekat dari sebelumnya, semoga ini adalah awal untuk kebahagiaan baik bagi Mark dan Yuta ataupun untuk mereka semua, semoga.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
be third person「END」
Fanfiction〘 YuMark / YuWin 〙 Mark adalah seorang mahasiswa di Universitas Seoul anak dari pasangan Jung Jaehyun dan juga Jung Taeyong menjadi orang ketiga tidak pernah ada didalam niat atau pikiran nya,namun takdir seolah bermain dengannya,ia menjadi istri ke...