Hari ini tepat dimana waktunya Marie akan melahirkan anak keduanya bersama seorang jaksa terkenal. Diova.
"Sayang, maaf saya tidak bisa menemani kamu untuk lahiran. Saya masih tidak bisa pulang karena tugas saya masih belum selesai, tapi saya janji setelah tugas-tugas saya beres saya akan segera menemui kamu."
"Iya tidak apa-apa, selesai kan dulu tugas kamu. Di sini aku juga tidak sendiri masih ada Seno yang bisa temani aku, aku tunggu kamu pulang, sudah satu tahun kamu menetap di Surabaya. Apa kamu tidak mau lihat anak kamu?."
Lagi dan lagi Diova tidak bisa menemani marie. Tidak heran lagi bagi Marie jika suaminya itu lebih mementingkan tugas nya di banding keluarga nya sendiri. Bagaimana tidak waktu lahiran Seano saja pria itu masih berada di luar kota dan katanya ada rapat penting yang tidak bisa ia tinggalkan, sekarang pun tidak ada bedanya dari sebelumnya. Bahkan mungkin sudah 1 tahun lebih suami nya itu tidak pulang ke rumah.
Jika saja waktu itu Marie tidak mengiyakan permohonan suami nya untuk pindah ke Yogyakarta, pasti sekarang ia sudah di temani oleh kedua orang tua nya. Tetapi ia senang karena lahirannya sekarang tidak terlalu sepi seperti sebelumnya karena Seano terus mengikuti kemanapun Marie pergi dan Seano juga banyak bertanya pada suster di rumah sakit sampai-sampai mereka pun kewalahan untuk menjawab pertanyaannya.
"Mah ini apaa?" Tanya Seano sambil menunjuk selang infus yang ada di lengan ibunya.
"MAMAH KENAPA PERUT MAMAH BESAR?? APA ADEK NYA SENO MAU KELUAR YAA??
"Mamah ini siapa? kok suntik suntik mamah terus?"
"Mah sakit ga di suntik?"
"Mamah ish jawab!" Seano memanyunkan bibir nya hingga membuat gelak tawa orang-orang di sekitarnya tidak tertahan lagi. Seano memang seringkali memberikan banyak pertanyaan kepada Marie, mungkin karena Seno masih berumur 2 tahun dan masih bawel-bawel nya jadi Marie memaklumi sikap anak pertama nya.
"Seno hari ini bawel ya, mamah jawab yang mana dulu nih??" bujuk marie pada anak pertamanya itu.
"okey okey sini deh Seno duduk samping mamah, ini tuh namanya selang infus biasanya di pake orang-orang sakit, makannya Seno ga boleh sakit nanti kaya mamah pake ini. Inj adek nya Seno ga sabar buat main bola bareng Seno makannya perut mamah jadi besar, dan tadi yang suntik mamah itu namanya suster atau perawat. Di suntik engga sakit kok kaya di gigit semut aja hehe." Marie mengakhiri perkataan terakhir nya dengan kekehan kecil.
"Eh mamah ini kok mirip sama mamah ya? ini siapaa?" tunjuk nya pada pria dewasa di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seano Graksara
Teen FictionSeorang pria dengan paras tampan dan menawan berbalur lembutnya senyuman dan cerah matanya. Berjalan bersama sang adik untuk menyusuri lika liku kehidupan. Tunggu, bukankah mereka sedang bertamasya? Ahh sial, aku hampir saja mengores kisah hidup pah...